USIA 70-AN: Risiko Penyakit dan Kondisi Mata Meningkat Seiring Bertambahnya Usia

USIA 70-AN: Risiko Penyakit dan Kondisi Mata Meningkat Seiring Bertambahnya Usia

Meski perubahan normal pada mata yang menua biasanya tidak membahayakan penglihatan, terkadang hal itu bisa menjadi tanda masalah yang lebih serius. Risiko terhadap beberapa penyakit dan kondisi mata meningkat seiring bertambahnya usia.

Dunialansia.com – Sahabat Lansia, berbagai perubahan terjadi seiring bertambahnya usia. Beberapa perubahan pada usia 70-an bersifat universal. Artinya, perubahan tersebut tidak dapat kita hindari. Kita telah mengawalinya dengan perubahan pada otak. Berikut ini akan kita bahas perubahan pada pancaindra berkaitan dengan penglihatan.

 

BERAWAL PADA USIA 40-AN

Perubahan pada penglihatan, umumnya mulai kita alami pada usia 40-an, yaitu penglihatan kabur saat melihat dekat. Selanjutnya, mulai usia 60-an kita tidak dapat melihat dengan baik dalam cahaya redup dan warna yang kita lihat menjadi kurang cerah. Ini karena lensa menjadi lebih tebal dan berwarna kuning.

Pupil mata bereaksi lebih lambat terhadap perubahan cahaya, karena otot mata sedikit lebih lemah. Kita memerlukan lebih banyak waktu untuk menyesuaikan diri saat berpindah antara ruangan dalam dan cahaya matahari yang terang.

Beberapa detail halus sulit dilihat, karena lebih sedikit jumlah sel yang mengirim pesan tentang apa yang kita lihat ke otak.

Kaca pembesar dan alat bantu penglihatan lainnya, seperti kacamata dan lensa kontak, juga pencahayaan yang lebih baik dapat membantu.

 

RISIKO PENYAKIT DAN KONDISI MATA MENINGKAT

Meski perubahan normal pada mata yang menua biasanya tidak membahayakan penglihatan, terkadang hal itu bisa menjadi tanda masalah yang lebih serius. Risiko terhadap beberapa penyakit dan kondisi mata meningkat seiring bertambahnya usia.

Banyak orang tidak menyadari adanya tanda atau gejala pada tahap awal penyakit mata. Itulah mengapa, melakukan pemeriksaan mata secara teratur ke dokter spesialis mata sangat penting—dapat mendeteksi kemungkinan adanya masalah sejak dini, sehingga membantu melindungi penglihatan dan mencegah kehilangan penglihatan.

Dokter akan melakukan pemerisaan mata dengan dilatasi—ini satu-satunya cara untuk menemukan beberapa penyakit mata yang umum ketika penyakit tersebut lebih mudah diobati dan sebelum menyebabkan kehilangan penglihatan.

Setiap orang yang berusia di atas 50 harus menjalani pemeriksaan mata dengan dilatasi setiap tahun atau sesuai anjuran dokter mata, sekalipun memiliki penglihatan yang baik dan tidak memakai lensa kontak atau kacamata.

Setelah usia 60, pemeriksaan mata dengan dilatasi harus dilakukan setiap satu atau dua tahun. Kebanyakan orang dengan diabetes atau tekanan darah tinggi perlu menjalani pemeriksaan mata dengan dilatasi setidaknya setahun sekali. (*)

Artikel Terkait:
* Lima Masalah Mata Ini Bisa Sebabkan Kehilangan Penglihatan pada Lansia
* Menjaga Kesehatan Mata, Melindungi Mata dari Kehilangan Penglihatan dan Kebutaan

 

TANDA-TANDA DARURAT MATA

Segera temui dokter mata jika:

  • Tiba-tiba tidak dapat melihat atau semuanya terlihat kabur.
  • Melihat banyak bintik kecil atau “jaring laba-laba” yang tampak melayang pada penglihatan dan/atau kilatan cahaya.
  • Sakit mata.
  • Merasakan adanya penglihatan ganda.
  • Mengalami kemerahan atau pembengkakan pada mata atau kelopak mata.

 

 

Berikutnya: Pendengaran

Baca juga:
* Tips Berkomunikasi dengan Lansia yang Mengalami Gangguan Penglihatan
* Menjaga Kesehatan Mata Mencegah Demensia
* Perubahan pada Penglihatan, Bagaimana Mengemudi dengan Aman Setelah Usia 60?

 

Sumber: National Institute on Aging (28/7/2021); WebMD (28/8/2023; 6/6/2024)
Foto: Freepik

 

 

Sahabat Lansia, situs dunialansia.com bukan merupakan praktik konsultasi medis, diagnosis, ataupun pengobatan. Informasi di situs ini tidak boleh digunakan sebagai pengganti konsultasi atau saran medis profesional. Bila Sahabat Lansia memiliki masalah kesehatan atau penyakit tertentu atau kebutuhan medis yang spesifik, konsultasikan dengan tenaga medis atau tenaga kesehatan profesional.
Yuk, berbagi artikel ini agar manfaatnya dirasakan oleh banyak orang.