YUK, LAKUKAN 6 HAL INI UNTUK MENJAGA KESEHATAN OTAK
- Kesehatan
- 5 Januari 2023
Sobat Muda,
Apa yang terbersit di benak Sobat Muda ketika mendengar atau membaca kata “lansia”? Bagi sebagian orang, lansia adalah masa yang menyenangkan, masanya menikmati keberhasilan dari kerja keras selagi muda. Namun bagi sebagian orang lain, bisa jadi lansia adalah masa “menikmati” segala kemunduran, baik fisik maupun psikis, belum lagi kalau ditambah dengan mengidap penyakit tertentu. Lengkaplah sudah penderitaan itu!
Ah, kita tentu tak ingin menjadi lansia yang menderita. Memang, kemunduran itu, utamanya kemunduran fisik, tak dapat dihindari, tetapi bukan berarti lansia tidak bisa menikmati hari tuanya dengan nyaman, lo. Sangat bisa, kok! Namun tentunya diperlukan persiapan sejak usia muda. Untuk itulah, Dunia Lansia (DuLan) hadir.
Sobat Muda,
Ternyata, jumlah lansia kita diprediksi makin meningkat, lo. Pada tahun 2017 saja, diperkirakan terdapat 23,66 juta jiwa penduduk lansia di Indonesia. Diprediksi jumlah tersebut akan meningkat menjadi 27,08 juta jiwa pada tahun 2020, kemudian meningkat lagi di tahun 2025 menjadi 33,69 juta. Jumlah ini terus bertambah menjadi 40,95 juta di tahun 2030 dan di tahun 2035 mencapai 48,19 juta. (Pusat Data dan Informasi Kemenkees RI, 2017).
Bukan hanya di Indonesia. Secara global pun populasi lansia diprediksi terus mengalami peningkatan. Penyebabnya adalah penurunan angka fertilitas (kelahiran) dan mortalitas (kematian), serta peningkatan angka harapan hidup (life expectancy) yang mengubah struktur penduduk secara keseluruhan.
Wah, kita bakalan berumur panjang, nih, Sobat Muda. Pertanyaannya, kita nanti mau jadi lansia yang seperti apa?
Pasalnya, jumlah penduduk lansia yang tinggi di masa depan, bisa membawa dampak positif atau malah jadi beban. Berdampak positif, bila penduduk lansia berada dalam keadaan sehat, aktif, dan produktif. Sebaliknya, akan menjadi beban, jika lansia memiliki masalah penurunan kesehatan, yang berakibat pada peningkatan biaya pelayanan kesehatan, penurunan pendapatan/penghasilan, peningkatan disabilitas, serta tidak adanya dukungan sosial dan lingkungan yang ramah terhadap lansia.
Sobat Muda,
Tentunya kita lebih memilih menjadi lansia yang membawa dampak positif, ya. Kami menyebutnya, “Lansia SMART”, yaitu lansia yang Sehat, Aktif, Mandiri, Rajin, dan Taat (beribadah). Istilah “Lansia SMART” dicetuskan pertama kali oleh Komunitas Sahabat Lansia Tangguh yang didirikan Prof. (Em.) Dr. Saparinah Sadli dkk. Setiap individu sejak usia muda diharapkan mempersiapkan diri untuk menjadi “Lansia SMART”, sehingga ketika tiba saatnya nanti, kita dapat menjalani hari tua dengan nyaman dan tidak menjadi beban bagi siapa pun.
Nah, sebagai orang muda yang kelak akan menjadi lansia, informasi seputar dunia lansia tentulah sangat berharga untuk kita mempersiapkan diri menjadi “Lansia SMART”. Kami berharap, www.dunialansia.com dapat menjadi acuan bagi kaum muda untuk lebih memahami kondisi fisik dan mental/intelektual lansia, juga emosional, sosial, dan spiritualnya. Dengan begitu, kita menjadi lebih siap ketika akhirnya tiba di usia lanjut. Lebih dari itu, kita pun jadi semakin peduli kepada lansia, baik orangtua kita sendiri maupun lansia pada umumnya.
Dunia Lansia (DuLan) dibangun oleh sejumlah orang muda dan calon lansia. Melalui www.dunialansia.com, kami mengajak seluruh orang muda untuk mempersiapkan diri menjadi “Lansia SMART” sekaligus lebih peduli kepada lansia.
Salam SMART,
Tim DuLan