Dengan mengetahui perubahan yang terjadi, kita lebih siap menghadapinya dan berupaya melakukan yang terbaik untuk mengurangi risiko yang tak diinginkan.
Dunialansia.com – Sahabat Lansia, seiring bertambahnya usia, berbagai perubahan pun terjadi. Begitu pun pada usia 60-an.
Dengan mengetahui perubahan yang terjadi, kita lebih siap menghadapinya dan berupaya melakukan yang terbaik untuk mengurangi risiko yang tak diinginkan.
Berikut ini sejumlah perubahan yang biasanya terjadi pada kelompok lansia muda (60—69 tahun).
1. IMUNITAS BERKURANG
Pada ulang tahun ke-60, tubuh berhenti membuat sel T baru, yang berfungsi untuk menemukan dan menghancurkan kuman serta “penyusup” lainnya. Itu sebab, tubuh lansia kurang mampu menghindari infeksi atau membutuhkan waktu lebih lama untuk pulih.
Bagaimana dengan vaksin?
Vaksin tidak dapat memberikan perlindungan yang sama seperti sebelumnya. Lansia mungkin memerlukan vaksin flu dengan dosis lebih tinggi setelah usia 65.
Lansia juga memerlukan tambahan vaksin, seperti vaksinasi untuk penyakit herpes zoster dan penyakit pneumokokus. Kedua penyakit ini lebih mungkin menyerang ketika berusia di atas 60.
2. RISIKO KANKER MENINGKAT
Mereka yang mengidap kanker, kemungkinan besar akan mendapat kabar tersebut pada usia 60-an. Setengah dari kanker payudara didiagnosis pada usia 61 atau lebih. Untuk kanker usus besar, usia rata-rata adalah 68.
Risiko kanker meningkat seiring bertambahnya usia dan usia lanjut meningkatkan risiko terkena semua jenis kanker. Lakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin. Tanyakan kepada dokter, seberapa sering lansia harus menjalani pemeriksaan mammogram, kolonoskopi, atau prostat.
3. MASALAH PADA JANTUNG
Pertengahan usia 60-an dan seterusnya adalah masa-masa rawan serangan jantung, stroke, atau gagal jantung.
Cardiovascular Disease (CVD) atau penyakit kardiovaskular adalah pembunuh nomor satu di dunia. Sebanyak 85% kematian akibat CVD (Cardiovascular Disease), penyebabnya adalah serangan jantung dan stroke. Satu dari 3 kematian akibat CVD terjadi secara prematur pada orang di bawah usia 70.
Kita tidak dapat menghilangkan dampak alami yang timbul akibat penuaan. Namun, kita dapat melakukan banyak hal untuk menjaga kesehatan. Tidak merokok, membatasi konsumsi garam, gula, dan lemak jenuh dari daging serta produk susu.
Selain itu, luangkan waktu setengah jam sehari untuk berjalan kaki, yoga, berenang, atau gerakan aktif lainnya.
Baca juga: Menopause dan Risiko Penyakit Kardiovaskular
4. TEKANAN DARAH MENINGKAT
Terutama lansia, sangat penting untuk memantau tekanan darahnya. Tekanan darah tinggi dapat menyebabkan komplikasi kesehatan yang serius bagi lansia. Tekanan darah tinggi didefinisikan dengan angka di atas 130/80.
Selain usia, masih ada beberapa faktor yang berperan untuk terjadinya tekanan darah tinggi. Jenis kelamin, misalnya, pria jauh lebih mungkin memiliki tekanan darah tinggi daripada wanita. Riwayat keluarga dan bahkan ras juga berperan.
Orang yang memiliki kebiasaan baik dapat terkena tekanan darah tinggi, terutama seiring bertambahnya usia. Itulah mengapa, sangat penting untuk memantau tekanan darah secara teratur dan berkonsultasi dengan dokter jika melihat adanya perubahan.
Tips mencegah atau menurunkan tekanan darah tinggi:
- Menjaga berat badan yang sehat.
- Berolahraga.
- Mengonsumsi makanan sehat seimbang.
- Mengurangi asupan garam.
- Tidak merokok.
- Mengurangi/berhenti minum alkohol.
- Mengelola stres.
5. ANCAMAN PENYAKIT MATA
Pada usia 65, lansia memiliki 1 dari 3 kemungkinan terkena penyakit mata, seperti katarak, mata kering, atau glaukoma yang menghambat penglihatan.
Salah satu ancaman terbesarnya adalah degenerasi makula terkait usia. Penyakit ini merusak bagian utama penglihatan yang diperlukan untuk membaca atau mengemudi.
Periksakan mata setiap tahun, meskipun lansia tidak melihat adanya masalah. Kebanyakan penyakit mata tidak menimbulkan rasa sakit dan dapat diobati jika diketahui sejak dini.
Berikutnya….
Sumber:
WebMD
Foto:
Freepik