9 TANDA PENUAAN: APA SAJA? (1)

9 TANDA PENUAAN: APA SAJA? (1)

Beberapa indikator fisik memberi tahu kita bahwa kita semakin tua. Kondisi kesehatan kita secara keseluruhan terkadang menentukan kecepatan perkembangan penuaan. Apa saja 9 tanda penuaan?

Dunialansia.com – Sahabat Lansia, beberapa indikator fisik memberi tahu kita bahwa kita semakin tua. Kondisi kesehatan kita secara keseluruhan terkadang menentukan kecepatan perkembangan penuaan. Berikut ini 9 indikator penuaan.

1. Pigmentasi dan Berkurangnya Elastisitas Kulit

Perubahan elastisitas kulit dapat menyebabkan kerutan dan garis-garis halus. Selain itu, kolagen yang berkontribusi pada kekuatan kulit, berubah secara kimiawi seiring bertambahnya usia dan menjadi kurang fleksibel. Lapisan lemak di bawah kulit pun menipis, sehingga kulit yang menua jadi lebih rapuh dan meningkatkan risiko memar serta kulit robek.

Paparan sinar matahari bertahun-tahun berkontribusi terhadap penuaan kulit. Terdapat area kecil dengan peningkatan pigmentasi yang dikenal sebagai “bintik-bintik penuaan”, terutama di tangan. Selain itu, penurunan aliran darah dan berkurangnya kelenjar keringat dapat meningkatkan risiko penyakit yang berhubungan dengan panas, seperti serangan panas akibat paparan.

TIPS:

  • Menggunakan losion dan emolien untuk melembapkan kulit guna mengurangi risiko cedera.
  • Mandi air hangat.
  • Menggunakan tabir surya saat berada di luar ruangan.
  • Tidak merokok.

 

2. Perubahan Warna dan Struktur Rambut


Seiring bertambahnya usia, produksi melanin menjadi lebih sedikit sehingga rambut berubah warna menjadi abu-abu ke putih (beruban). Selain itu, rambut akan tumbuh lebih lambat dan menjadi lebih tipis, kering, serta rapuh.

TIPS:

  • Menggunakan produk rambut yang memberikan kelembapan dan meningkatkan volume rambut.
  • Tidak terlalu sering mencuci rambut.
  • Meningkatkan asupan protein makanan.

 

3. Kesulitan Penglihatan dan Pendengaran

Penglihatan biasanya menurun secara drastis pada usia 40-an. Misalnya, ada peningkatan kesulitan dalam memfokuskan pada objek dekat. Selain itu, berkendara di malam hari menjadi lebih menantang karena sensitivitas cahaya meningkat.

Presbikusis adalah gangguan pendengaran yang berkaitan dengan usia. Ruangan yang penuh sesak dengan orang-orang yang berbicara dapat meningkatkan kesulitan dalam mengikuti percakapan. Mungkin juga ada kesulitan mendengar suara berfrekuensi tinggi.

TIPS:

  • Kontrol rutin ke dokter untuk memantau kesehatan mata dan telinga.
  • Mengenakan kacamata atau lensa kontak dan alat bantu dengar yang diresepkan dokter.
  • Mengenakan kacamata hitam dan topi bertepi lebar kala berada di bawah sinar matahari.
  • Menggunakan pelindung pendengaran ketika berada di lingkungan yang bising.

 

4. Perubahan pada Tulang, Otot, dan Persendian

Kepadatan tulang atau massa tulang bisa menurun seiring bertambahnya usia. Osteopenia mengacu pada hilangnya massa tulang dalam jumlah sedang, sedangkan osteoporosis mengacu pada hilangnya massa tulang yang parah. Hal ini menyebabkan melemahnya tulang dan meningkatkan risiko patah tulang belakang, pinggul, pergelangan tangan, atau lengan pada lansia. Wanita setelah menopause lebih rentan terkena osteoporosis karena hilangnya estrogen. Estrogen membantu mendukung proses pembentukan tulang.

Selain itu, massa dan kekuatan otot juga menurun, sehingga kekuatan fisik pun berkurang. Penurunan massa ini sering kali disebabkan oleh perubahan kadar hormonal, gaya hidup yang tidak banyak bergerak, atau penurunan asupan nutrisi yang cukup. Sarkopenia adalah pengurangan massa dan kekuatan otot secara berlebihan.

Ligamen yang mengikat sendi juga kehilangan elastisitasnya seiring bertambahnya usia. Akibatnya, persendian menjadi kaku dan kurang fleksibel, sehingga mengurangi pergerakan dan rentang gerak. Oleh karena itu, ligamen lebih cepat robek dan penyembuhannya lebih lambat.

TIPS:

  • Konsultasikan dengan tenaga profesional kesehatan sebelum memulai program latihan atau aktivitas baru.
  • Meningkatkan asupan vitamin D dan kalsium melalui diet atau suplemen.
  • Berpartisipasi dalam latihan penguatan otot secara teratur.
  • Mempertahankan kekuatan dengan melakukan latihan angkat beban ringan.
  • Mencoba melakukan yoga atau latihan peregangan sederhana.

 

Berikutnya: 9 Tanda Penuaan, Apa Saja? (2)

Sumber:
Healthnews.com
Foto:
Freepik.com

 

Sahabat Lansia, situs dunialansia.com bukan merupakan praktik konsultasi medis, diagnosis, ataupun pengobatan. Informasi di situs ini tidak boleh digunakan sebagai pengganti konsultasi atau saran medis profesional. Bila Sahabat Lansia memiliki masalah kesehatan atau penyakit tertentu atau kebutuhan medis yang spesifik, konsultasikan dengan tenaga medis atau tenaga kesehatan profesional.
Yuk, berbagi artikel ini agar manfaatnya dirasakan oleh banyak orang.