9 TANDA PENUAAN: APA SAJA? (2)

9 TANDA PENUAAN: APA SAJA? (2)

Seiring bertambahnya usia, tubuh kita mengalami perubahan yang mungkin berbeda-beda bergantung pada pilihan gaya hidup kita. Sebelumnya telah dibahas 4 tanda penuaan. Apalagi tanda-tanda penuaannya lainnya?

Dunialansia.com—Sahabat Lansia, seiring bertambahnya usia, tubuh kita mengalami perubahan yang mungkin berbeda-beda bergantung pada pilihan gaya hidup kita. Sebelumnya telah dibahas 4 tanda penuaan. Apalagi tanda-tanda penuaannya lainnya?

5. Peningkatan Risiko Kondisi Kronis

Penurunan laju tubuh mengubah makanan menjadi energi memengaruhi pengelolaan berat badan dan tingkat energi. Hal ini meningkatkan risiko kondisi seperti penyakit jantung, obesitas, diabetes, dan kanker tertentu seiring bertambahnya usia.

Perubahan kardiovaskular seperti pengerasan pembuluh darah dapat terjadi akibat penuaan, termasuk berkurangnya kapasitas jantung dan pembuluh darah untuk mengantarkan oksigen ke tubuh. Hal ini dapat mengganggu metabolisme kolesterol, pengaturan tekanan darah, kondisi autoimun, dan peradangan. Akibatnya, melemahnya sistem kekebalan tubuh menyebabkan peningkatan kerentanan terhadap infeksi.

TIPS:

  • Melakukan kontrol rutin ke dokter untuk memantau kondisi kesehatan.
  • Meningkatkan aktivitas fisik.
  • Mengonsumsi makanan sehat yang terdiri atas buah-buahan, sayur-sayuran, dan biji-bijian.
  • Mengelola stres.

 

6. Masalah Kandung Kemih dan Saluran Kemih

Seiring bertambahnya usia, otot kandung kemih dan dasar panggul melemah, sehingga berkontribusi terhadap frekuensi buang air kecil dan inkontinensia urine. Lansia juga lebih rentan terhadap infeksi saluran kemih.

Pembesaran prostat juga sering terjadi pada pria lansia sehingga menyebabkan pengosongan kandung kemih tidak tuntas. Hal ini juga dapat menyebabkan peningkatan buang air kecil dan inkontinensia urine, terutama pada malam hari. Obesitas, konsumsi kafein dan alkohol, juga dapat meningkatkan risiko terjadinya inkontinensia urine.

TIPS:

  • Sedapat mungkin buang air kecil secara teratur.
  • Menghindari sembelit.
  • Melakukan senam Kegel untuk memperkuat dasar panggul.
  • Memperbaiki pola makan untuk mencapai atau mempertahankan berat badan yang sehat.
  • Mengurangi atau sama sekali tidak mengonsumsi alkohol dan kafein.

 

7. Penurunan Motilitas Saluran Pencernaan

Sembelit sering terjadi seiring bertambahnya usia karena penurunan motilitas saluran pencernaan. Selain itu, obat-obatan tertentu, kondisi medis, berkurangnya cairan, asupan serat, dan gaya hidup yang tidak banyak bergerak dapat menyebabkan sembelit.

TIPS:

  • Meningkatkan asupan cairan.
  • Mengonsumi buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian.
  • Melakukan aktivitas fisik, misalnya jalan kaki.
  • Saat merasa ingin buang air besar, lakukanlah segera, jangan menundanya.

 

8. Penurunan Kognisi

Penurunan kognisi merupakan bagian dari penuaan normal karena penyusutan sel otak dan penurunan konduksi saraf serta aliran darah. Berkurangnya rentang perhatian dan peningkatan waktu yang dibutuhkan untuk memproses informasi membuat kita  lebih sulit untuk melakukan banyak tugas. Mungkin juga mengalami masalah ingatan ringan, seperti kesulitan mengingat nama kenalan atau judul film yang ditonton tahun lalu.

TIPS:

  • Mengonsumsi makanan sehat yang terdiri atas buah-buahan, sayur-sayuran, dan biji-bijian.
  • Meningkatkan aktivitas fisik untuk mengurangi stres dan meningkatkan aliran darah.
  • Melakukan latihan otak seperti permainan kata, membaca, dan mempelajari keterampilan baru.
  • Konsultasikan ke dokter jika mengalami lupa cara melakukan tugas yang biasa dilakukan, seperti menyiapkan makanan sehari-hari atau mengoperasikan peralatan yang sudah familiar.

 

9. Perubahan Siklus Tidur

Lansia cenderung bangun 3–4 kali dalam semalam. Kadang-kadang mereka sadar bahwa mereka sedang terjaga, seperti ketika mereka perlu ke kamar mandi atau mengalami ketidaknyamanan karena suatu kondisi kronis. Bertentangan dengan anggapan umum, kebutuhan tidur lansia tidak berubah seiring bertambahnya usia, yaitu 7–9 jam setiap malam. Kualitas tidur yang cukup mendukung fungsi otak yang sehat serta perbaikan dan penyembuhan jaringan.

TIPS:

  • Mengurangi atau berhenti mengonsumsi kafein dan alkohol.
  • Membatasi tidur siang.
  • Menjaga kamar tidur tetap sejuk dan gelap.
  • Mengurangi waktu pemakaian perangkat di malam hari.
  • Menggunakan kamar tidur hanya untuk tidur atau aktivitas seksual.

 

Sahabat Lansia, seiring bertambahnya usia, tubuh kita mengalami perubahan yang mungkin berbeda-beda bergantung pada pilihan gaya hidup kita. Memilih kebiasaan positif dan sehat, seperti menjadi lebih aktif, mengonsumsi makanan bergizi, dan berkonsultasi secara teratur dengan penyedia layanan kesehatan dapat membantu meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan secara umum seiring bertambahnya usia. (*)

Sumber:
Healthnews.com
Foto:
Freepik.com

 

 

Sahabat Lansia, situs dunialansia.com bukan merupakan praktik konsultasi medis, diagnosis, ataupun pengobatan. Informasi di situs ini tidak boleh digunakan sebagai pengganti konsultasi atau saran medis profesional. Bila Sahabat Lansia memiliki masalah kesehatan atau penyakit tertentu atau kebutuhan medis yang spesifik, konsultasikan dengan tenaga medis atau tenaga kesehatan profesional.
Yuk, berbagi artikel ini agar manfaatnya dirasakan oleh banyak orang.