Seiring bertambahnya usia, pola tidur kita pun berubah. Perubahan ini memengaruhi durasi dan kualitas tidur kita, tetapi bukan berarti lansia membutuhkan lebih sedikit tidur.
Dunialansia.com – Sahabat Lansia, jangan percaya jika ada yang mengatakan lansia membutuhkan lebih sedikit tidur. Itu sama sekali tidak benar! Hanya memang, seiring bertambahnya usia, kita semakin sulit tidur nyenyak di waktu malam.
Mengapa?
Seiring bertambahnya usia, tubuh kita berubah. Perubahan ini memengaruhi durasi dan kualitas tidur kita. Beberapa perubahan itu adalah hormon, kondisi kesehatan, dan perubahan gaya hidup.
Perubahan Pola Tidur Lansia
Seiring bertambahnya usia, lansia mengalami kesulitan untuk tertidur dan tetap tertidur.
- Membutuhkan waktu lebih lama untuk tertidur.
- Tidur kurang nyenyak.
- Bangun tiga atau empat kali dalam semalam.
- Sering pergi ke kamar mandi pada malam hari.
- Tidur tidak begitu tenang atau memuaskan.
- Kecenderungan untuk tertidur di sore hari dan bangun di pagi hari.
# HORMON
Ada tiga hormon yang menyebabkan pola tidur kita berubah seiring bertambahnya usia.
Pertama, melatonin.
Ini adalah hormon yang mengatur waktu tidur dan bangun. Produksi melatonin berkaitan dengan paparan cahaya. Ketika kita terpapar cahaya di pagi hari, kadar melatonin akan menurun. Sebaliknya, di waktu malam saat hari gelap, kadar melatonin meningkat sehingga membuat kita mengantuk.
Tubuh kita secara alami memproduksi melatonin saat hari mulai gelap. Penelitian menunjukkan, kadar melatonin menurun seiring bertambahnya usia. Penurunan ini mungkin menjadi alasan lansia kurang tidur atau lebih rentan terhadap gangguan tidur, masih menurut penelitian.
Mungkin itulah sebabnya—akibat kadar melatonin yang lebih rendah—banyak di antara kita yang merasa mengantuk di sore hari dan bangun di pagi hari, selain juga mengalami kesulitan untuk tidur.
Kedua, hormon pertumbuhan.
Ini adalah hormon yang membuat anak-anak tidur sangat lelap. Seiring bertambahnya usia, tubuh kita mengeluarkan lebih sedikit hormon pertumbuhan sehingga tidur lelap menjadi lebih sulit.
Ketiga, perubahan hormonal karena menopause.
Menopause menyebabkan banyak perubahan hormonal pada wanita, terkadang mengakibatkan keringat malam dan gejala lain yang mengganggu tidur.
# KONDISI KESEHATAN
Kondisi kesehatan dapat mengganggu tidur. Seiring bertambahnya usia, kita cenderung lebih mudah terserang penyakit kronis. Penyakit-penyakit ini mengakibatkan perubahan dalam tubuh yang mengganggu tidur normal.
- Beberapa kondisi kesehatan, seperti radang sendi, menyebabkan rasa nyeri, sehingga membuat kita sulit tertidur.
- Kondisi lain, seperti diabetes atau pembesaran prostat, dapat menyebabkan kita sering ke kamar mandi di malam hari, yang mengganggu tidur nyenyak.
- Penyakit jantung, tekanan darah tinggi, dan kondisi kardiovaskular lainnya dapat membuat kita terbangun tiba-tiba karena kesulitan bernapas atau perubahan detak jantung.
- Penyakit Parkinson, penyakit Alzheimer, dan penyakit mental dapat menyebabkan kecemasan yang mengganggu tidur.
Masalah tidur juga dapat dikaitkan dengan efek samping obat-obatan. Hampir 40% lansia di atas 65 tahun mengonsumsi lima atau lebih obat. Banyak obat bebas dan obat resep dapat menyebabkan masalah tidur. Interaksi beberapa obat juga dapat menyebabkan efek yang tidak terduga pada tidur.
# PERUBAHAN GAYA HIDUP
Perubahan gaya hidup yang terjadi seiring bertambahnya usia dapat memengaruhi kualitas tidur kita. Masa pensiun dapat menyebabkan jadwal tidur-bangun yang kurang terstuktur. Jika sebelumnya kita terbiasa bangun dan tidur sesuai jadwal lantaran esoknya harus ngantor, misal, maka setelah pensiun jadwal tersebut bisa berubah.
Setelah tak bekerja lagi, bisa jadi lansia lebih banyak berada di rumah saja, sehingga kurang terpapar sinar matahari. Jangan lupa, paparan cahaya mengendalikan produksi melatonin, hormon yang mengatur siklus tidur.
Perubahan hidup signifikan lainnya, seperti hilangnya kemandirian dan isolasi sosial. Ini dapat meningkatkan stres dan kecemasan, yang juga dapat menyebabkan masalah tidur.
Tidur siang juga berpengaruh. Penelitian memperkirakan, sekitar 25% lansia tidur siang. Banyak ahli setuju, tidur siang yang lama dan tidur siang di sore hari dapat mempersulit seseorang untuk tertidur pada waktu tidur dan menimbulkan gangguan tidur malam.
Sahabat Lansia, meski pola tidur kita berubah seiring bertambahnya usia, mengatasi masalah tidur sangat penting. Ini untuk memastikan kita mendapatkan istirahat yang cukup demi kesehatan yang baik. Seperti orang dewasa lainnya, kita juga membutuhkan 7—9 jam untuk tidur malam. Apa yang dapat kita lakukan untuk meningkatkan kualitas tidur? Temukan jawabannya di sini, ya. (*)
Baca Juga:
- Kurang Tidur di Usia Paruh Baya Dapat Meningkatkan Risiko Demensia
- Kurang Tidur di Usia Paruh Baya Dapat Meningkatkan Risiko Penyakit Kardiovaskular Pada Wanita Di Kemudian Hari
Sumber: Sleep Foundation (19/9/2023); Verywell Health (8/10/2022, 7/5/2024, 27/6/2024)
Foto: Freepik