USIA 50-AN: Risiko Penyakit Jantung Meningkat

USIA 50-AN: Risiko Penyakit Jantung Meningkat

Jantung berubah seiring bertambahnya usia. Pria memiliki risiko serangan jantung yang lebih besar daripada wanita. Risiko penyakit jantung pada wanita meningkat terutama setelah menopause.

Dunialansia.com – Sahabat Lansia,  sebelumnya telah dibahas tentang (1) kesehatan mental, (2) sistem kekebalan tubuh, (3) otak, (4) rambut, (5) kulit, (6) penglihatan, dan (7) pendengaran. Perubahan berikutnya tentang jantung. Jantung berubah seiring bertambahnya usia.

8. JANTUNG

Sahabat Lansia, jantung kita yang besarnya hanya seukuran kepalan tangan merupakan organ berotot yang terkuat. Seiring berjalannya waktu, otot dapat melemah. Jika kita menjadi kurang aktif seiring bertambahnya usia, ventrikel kiri jantung menjadi lebih kaku. Ini berarti lebih sedikit darah kaya oksigen yang dipompa ke tubuh.

Jantung yang lebih tua berdenyut dengan detak jantung yang lebih rendah daripada ketika masih muda. Ini berarti detak jantung tidak meningkat sebanyak saat berolahraga. Hal ini dapat menyebabkan dinding arteri yang lebih tebal dan jaringan yang kurang elastis di dalamnya.

Akibatnya, tekanan darah tidak stabil dengan cepat. Merasa pusing atau pingsan ketika berdiri terlalu cepat bisa menjadi tanda bahwa jantung berubah.

Risiko terkena serangan jantung meningkat pada usia 50-an.

Wanita memiliki risiko kematian akibat penyakit jantung sepuluh kali lipat lebih besar daripada kematian akibat kanker payudara.

Risiko penyakit jantung pada wanita meningkat terutama setelah menopause. Pada saat itulah wanita pertama kali mengembangkan faktor risiko kardiovaskular, seperti tekanan darah tinggi atau kolesterol tinggi. Bahkan wanita yang memiliki tekanan darah rendah bisa mendapati tekanan darah tiba-tiba meningkat setelah menopause, sehingga meningkatkan kemungkinan terkena serangan jantung atau stroke.

Bagaimana dengan pria?

Seorang pria berusia 50 memiliki peluang 1 dari 2 terkena penyakit jantung pada suatu waktu.

Menurut American Heart Association (AHA), pria memiliki risiko serangan jantung yang lebih besar daripada wanita dan pria mengalami serangan lebih awal dalam hidupnya. Bahkan, setelah wanita mencapai masa menopause, ketika tingkat kematian wanita akibat penyakit jantung meningkat, risiko wanita terkena serangan jantung lebih kecil daripada pria.

Apa Yang Dapat Dilakukan?

Periksakan kesehatan jantung ke dokter dan mintalah penilaian risiko kejadian kardiovaskular dalam 10 tahun ke depan. Seiring dengan itu, fokuslah untuk menurunkan risiko dengan menerapkan gaya hidup yang lebih sehat.

Olahraga dapat membantu menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah. Usahakan untuk melakukan aktivitas fisik alias berolahraga setidaknya 30 menit setiap hari. Bahkan, berjalan kaki singkat pun diperhitungkan.

Usahakan juga menjaga berat badan dan tekanan darah tetap dalam kisaran normal. Bagi perokok, ketahuilah bahwa asap rokok merupakan penyebab utama penyakit jantung. Jadi, berhentilah merokok sejak sekarang!

Perhatikan pula pola makan—lebih banyak mengonsumsi makanan nabati dan menghindari lemak jenuh.

Berikutnya: (9) Tulang, (10) Otot, (11) Sendi.

Sumber:
AARP
WebMD
Foto:
Freepik

 

 

Sahabat Lansia, situs dunialansia.com bukan merupakan praktik konsultasi medis, diagnosis, ataupun pengobatan. Informasi di situs ini tidak boleh digunakan sebagai pengganti konsultasi atau saran medis profesional. Bila Sahabat Lansia memiliki masalah kesehatan atau penyakit tertentu atau kebutuhan medis yang spesifik, konsultasikan dengan tenaga medis atau tenaga kesehatan profesional.
Yuk, berbagi artikel ini agar manfaatnya dirasakan oleh banyak orang.