Hanya sekitar 30—50 persen kanker yang dapat dicegah. Namun, kita dapat melakukan beberapa hal untuk mengurangi risikonya. Berikut ini 8 kiat mengurangi risiko terkena kanker.
Dunialansia.com – Sahabat Lansia, sekitar 30—50 persen dari semua kasus kanker dapat dicegah. Meskipun kita tidak dapat mencegah semua kanker, tetapi kita dapat melakukan beberapa hal untuk mengurangi risikonya. Berikut ini 8 kiat mengurangi risiko terkena kanker.
1 | Tidak menggunakan tembakau.
Rasanya semua orang tahu, merokok dapat menyebabkan kanker paru-paru.
Bahkan, berada di sekitar asap rokok orang lain—perokok pasif—saja dapat meningkatkan risiko kanker paru-paru.
Ternyata, merokok juga berkaitan dengan banyak jenis kanker lainnya, yaitu kanker mulut, tenggorokan, dan pita suara.
Merokok berkaitan pula dengan kanker pankreas, kandung kemih, leher rahim, dan ginjal.
Asal tahu saja, asap rokok mengandung lebih dari 7.000 bahan kimia dengan—sedikitnya—250 bahan kimia diketahui berbahaya dan—sedikitnya—69 bahan kimia diketahui menyebabkan kanker.
Bukan cuma merokok. Mengunyah tembakau juga berkaitan dengan kanker mulut, tenggorokan, dan pankreas.
Itulah mengapa, tidak menggunakan tembakau adalah cara terbaik untuk membantu mencegah kanker.
2 | Menghindari alkohol.
Menurut International Agency untuk Penelitian Kanker, alkohol termasuk dalam klasifikasi zat yang beracun, psikoaktif, dan dapat menimbulkan ketergantungan serta karsinogen.
Alkohol terkait dengan tujuh jenis kanker, termasuk kanker esofagus, hati, kolorektal, dan payudara.
Konsumsi alkohol berkaitan dengan 740 ribu kasus kanker baru setiap tahun. Secara global, 1 dari 20 kanker payudara, penyebabnya adalah konsumsi alkohol.
Semakin banyak alkohol yang dikonsumsi, semakin meningkat risiko terkena kanker. Karena itu, hindarilah!
3 | Mengonsumsi makanan sehat.
Mengonsumsi makanan sehat dapat menurunkan risiko kanker. Fokuslah pada buah, sayur, dan makanan lain dari sumber nabati, seperti biji-bijian utuh dan kacang-kacangan.
Batasi makanan yang tinggi kalori, lemak, dan gula tambahan. Batasi daging merah, daging olahan, biji-bijian olahan, serta lemak jenuh dan lemak trans.
Mereka yang menjalani diet Mediterania memiliki risiko lebih rendah terkena kanker payudara.
Diet Mediterania sebagian besar berfokus pada makanan nabati, seperti buah-buahan dan sayuran, biji-bijian utuh, kacang-kacangan, dan polong-polongan.
Selain itu, diet ini juga berpusat pada lemak sehat, seperti minyak zaitun, daripada mentega dan memilih ikan sebagai pengganti daging merah.
4 | Menjaga berat badan tetap sehat dan aktif secara fisik.
Memiliki berat badan yang sehat dapat menurunkan risiko beberapa jenis kanker, termasuk kanker payudara, pankreas, hati, usus besar, dan ginjal.
Aktivitas fisik juga penting. Selain membantu mengendalikan berat badan, aktivitas fisik dapat menurunkan risiko kanker payudara dan kanker usus besar.
Melakukan aktivitas fisik dalam jumlah berapa pun baik untuk kesehatan. Namun, untuk mendapatkan manfaat maksimal, lakukan setidaknya 150 menit seminggu untuk aktivitas aerobik sedang atau 75 menit seminggu untuk aktivitas aerobik berat.
5 | Melindungi kulit dari sinar matahari.
Kanker kulit merupakan salah satu jenis kanker yang paling umum dan paling mudah dicegah. Lindungi kulit dari sinar matahari dengan cara-cara berikut:
- Membatasi waktu yang dihabiskan di bawah sinar matahari, terutama antara pukul 10 pagi dan 4 sore saat sinar matahari paling kuat.
- Tetap berada di tempat teduh saat berada di luar ruangan. Kacamata hitam dan topi bertepi lebar juga membantu.
- Mengenakan pakaian yang menutupi kulit sebanyak mungkin, seperti baju lengan panjang dan celana panjang. Selain itu, kenakan juga penutup kepala dan kacamata hitam.
- Menggunakan tabir surya spektrum luas dengan SPF minimal 30, bahkan pada hari berawan. Oleskan lagi setiap dua jam. Gunakan lebih sering jika berenang atau berkeringat.
- Tidak menggunakan tanning bed atau lampu matahari karena dapat menimbulkan bahaya yang sama besarnya dengan sinar matahari.
6 | Mendapatkan vaksinasi.
Melindungi diri dari infeksi virus tertentu dapat membantu melindungi diri dari kanker.
Hepatitis B, misalnya, dapat meningkatkan risiko terkena kanker hati. Dapatkan vaksinasi hepatitis B, terlebih bagi mereka yang berisiko tinggi terkena infeksi virus ini.
Lainnya adalah human papillomavirus (HPV). Virus yang ditularkan melalui hubungan seksual ini paling sering dikaitkan dengan kanker serviks.
Namun, HPV juga dapat meningkatkan risiko kanker anus, penis, tenggorokan, vulva, dan vagina.
Vaksin HPV dapat melindungi anak-anak berusia 9 tahun dan orang dewasa muda yang tidak divaksinasi saat masih kanak-kanak.
7 | Menjauhi perilaku berisiko.
Beberapa perilaku berisiko tinggi menyebabkan infeksi yang dapat meningkatkan risiko terkena kanker. Antara lain, seks bebas—meningkatkan risiko tertular HPV atau HIV/AIDS (risiko lebih tinggi terhadap kanker anus, hati, dan paru-paru).
8 | Mendapatkan perawatan medis secara teratur.
Rutin melakukan pemeriksaan kanker secara mandiri, seperti kanker kulit, usus besar, leher rahim, dan payudara.
Upaya ini meningkatkan peluang untuk menemukan kanker sejak dini. Pengobatan yang dilakukan sejak dini, besar kemungkinan akan berhasil. (*)
Sumber:
Mayo Clinic (23/11/2024)
WHO
Foto:
Freepik