MEROKOK, FAKTOR RISIKO NOMOR SATU UNTUK KANKER PARU-PARU

MEROKOK, FAKTOR RISIKO NOMOR SATU UNTUK KANKER PARU-PARU

Ada beberapa faktor risiko kanker paru-paru, tetapi merokok adalah faktor risiko pertama. Ketika seorang perokok memiliki faktor risiko lainnya, maka risikonya semakin meningkat untuk terkena kanker paru daripada yang bukan perokok.

Dunialansia.com – Sahabat Lansia, setiap tahun di seluruh dunia terjadi 2,5 juta kasus baru kanker paru-paru atau 12,4% dari total kasus baru. Kanker paru-paru paling umum terjadi di seluruh dunia dan merupakan penyebab utama kematian akibat kanker pada pria.

Selain mencermati gejalanya, perhatikan pula faktor risikonya.

Cukup banyak faktor risiko kanker paru-paru, tetapi merokok adalah faktor risiko pertama. Ketika seorang perokok memiliki faktor risiko lainnya, maka risikonya semakin meningkat untuk terkena kanker paru daripada yang bukan perokok.

Risiko kanker paru akibat merokok meningkat seiring dengan jumlah rokok yang diisap per hari dan lamanya merokok.

CDC menjelaskan, merokok adalah faktor risiko nomor satu untuk kanker paru-paru. Menggunakan produk tembakau lainnya, seperti cerutu atau pipa juga meningkatkan risiko kanker paru. Asap tembakau merupakan campuran beracun dari lebih 7.000 bahan kimia.

Mengutip NCI, merokok tembakau menyebabkan sekitar 9 dari 10 kasus kanker paru pada pria dan sekitar 8 dari 10 kasus kanker paru pada wanita. Penelitian menunjukkan, merokok dengan kadar tar rendah atau rokok rendah nikotin tidak menurunkan risiko kanker paru.

Penelitian juga menunjukkan, risiko kanker paru akibat merokok meningkat seiring dengan jumlah rokok yang diisap per hari dan lamanya merokok. Artinya, semakin lama seseorang merokok dan semakin banyak rokok yang diisap setiap hari, semakin besar risikonya. Orang yang merokok memiliki sekitar 20 kali risiko kanker paru daripada yang tidak merokok.

Orang yang berhenti merokok memiliki risiko kanker paru yang lebih rendah daripada jika mereka terus merokok. Namun, risiko mereka tetap lebih tinggi daripada risiko orang yang tidak pernah merokok. Berhenti merokok pada usia berapa pun dapat menurunkan risiko kanker paru.

Ternyata, merokok bukan hanya menyebabkan kanker paru-paru. CDC mencatat, merokok juga dapat menyebabkan kanker hampir di semua bagian tubuh, meliputi: kanker mulut dan tenggorokan, kerongkongan, perut, usus besar, rektum, hati, pankreas, kotak suara (laring), trakea, bronkus, ginjal dan pelvis ginjal, kandung kemih, dan leher rahim, serta menyebabkan leukemia myeloid akut.

 

Bagaimana dengan perokok pasif?

Terpapar asap rokok juga merupakan faktor risiko kanker paru. NCI menjelaskan, asap rokok adalah asap yang berasal dari rokok yang terbakar atau produk tembakau lainnya, atau yang diembuskan oleh perokok. Orang yang menghirup asap rokok, terpapar agen penyebab kanker yang sama dengan perokok, meskipun dalam jumlah yang lebih kecil.

Apalagi faktor risiko lainnya yang dapat meningkatkan kanker paru-paru? Baca di sini, ya.

Sumber:
CDC
NCI
Foto:
Freepik

 

 

Sahabat Lansia, situs dunialansia.com bukan merupakan praktik konsultasi medis, diagnosis, ataupun pengobatan. Informasi di situs ini tidak boleh digunakan sebagai pengganti konsultasi atau saran medis profesional. Bila Sahabat Lansia memiliki masalah kesehatan atau penyakit tertentu atau kebutuhan medis yang spesifik, konsultasikan dengan tenaga medis atau tenaga kesehatan profesional.
Yuk, berbagi artikel ini agar manfaatnya dirasakan oleh banyak orang.