Obesitas berkaitan dengan setidaknya 13 jenis kanker, selain juga menjadi faktor risiko berkembangnya penyakit autoimun. Bahkan, dapat membuat lansia merasa tidak menarik.
Dunialansia.com – Sahabat Lansia, seiring bertambahnya usia, tubuh kita menumpuk lebih banyak lemak dan menimbunnya lebih banyak di sekitar bagian tengah tubuh. Pada saat yang sama, kita kehilangan otot.
Semua itu meningkatkan risiko berbagai masalah kesehatan, seperti tekanan darah tinggi dan kolesterol, diabetes tipe 2, sleep apnea, dan penurunan fungsi fisik.
Bukan cuma itu. Berat badan yang berlebihan atau obesitas juga berkaitan dengan kanker dan sistem kekebalan tubuh di usia 60-an. Bahkan, secara mental, dapat membuat lansia merasa tidak menarik.
BERAT BADAN DAN KANKER
Ada satu lagi pembunuh umum yang menjadi lebih umum ketika kita mencapai usia 60-an, yaitu kanker.
Angka kejadian kanker meningkat dari sekitar 350 kasus per 100.000 orang pada usia 45—49 menjadi lebih dari 1.000 per 100.000 orang pada usia 60 ke atas. Salah satu alasannya, menurut National Institutes of Health, adalah menurunnya kemampuan sistem kekebalan untuk mendeteksi dan memperbaiki kerusakan sel.
Menurut CDC (Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS), obesitas berkaitan dengan setidaknya 13 jenis kanker. Beberapa di antaranya berhubungan dengan hormon. Obesitas menyebabkan peradangan, yang mengganggu sistem kekebalan tubuh, dan menyebabkan disregulasi sistem hormonal.
Obesitas menyebabkan peningkatan hormon tertentu yang menyebabkan peningkatan kanker: payudara, endometrium, tiroid, pankreas, dan sebagainya.
Menurunkan berat badan dengan operasi bariatrik terbukti mengurangi kanker yang tidak berhubungan dengan kadar hormon.
Dalam analisis terbaru terhadap 15 penelitian, para peneliti menemukan, kelompok yang menjalani operasi bariatrik mengalami penurunan risiko kanker hati, kolorektal, ginjal, saluran kemih, esofagus dan paru-paru sebesar hampir 50 persen.
BERAT BADAN DAN SISTEM KEKEBALAN TUBUH
Obesitas juga merupakan faktor risiko berkembangnya penyakit autoimun, suatu masalah yang menjadi lebih umum seiring bertambahnya usia, terutama pada wanita.
Berbagai kondisi ini, termasuk lupus dan RA (rheumatoid arthritis), terjadi ketika sistem kekebalan tubuh mulai menyerang jaringan sehat tubuh.
Tiga tahun terakhir telah menunjukkan bagaimana obesitas dapat berdampak pada sistem kekebalan tubuh. Para peneliti baru-baru ini mengamati bagaimana berat badan memengaruhi sekitar 150.000 pasien COVID.
Pasien dengan BMI 30—34,9 (tepat di atas ambang batas “obesitas”) memiliki kemungkinan 7 persen lebih besar untuk dirawat di rumah sakit dan 8 persen lebih besar kemungkinannya untuk meninggal daripada orang dengan berat badan sehat.
Mereka yang memiliki BMI 45 atau lebih tinggi (dianggap sebagai obesitas “tidak sehat”) memiliki kemungkinan 33 persen lebih besar untuk dirawat di rumah sakit dan 61 persen lebih besar kemungkinannya untuk meninggal.
Kabar baiknya, sistem kekebalan tubuh bisa pulih kembali jika berat badan terkendali.
Sebuah studi (2022) di Brigham and Women’s Hospital terhadap penderita obesitas yang kehilangan 18 persen berat badannya setelah operasi penurunan berat badan mengungkapkan, hanya dalam waktu tiga bulan, sistem kekebalan pasien jauh lebih sehat, dengan berkurangnya kadar sel darah putih dan peradangan.
BERAT BADAN DAN CITRA TUBUH YANG NEGATIF
Lebih dari separuh wanita 60-an tahun mengatakan, berat badan atau masalah bentuk tubuh berdampak negatif pada kehidupan mereka. Dalam sebuah survei besar yang dilakukan University of North Carolina di Chapel Hill, hingga 64 persen memikirkan berat badan mereka setiap hari.
Pria tidak terkecuali. Setengah dari penelitian kecil di Kanada terhadap pria berusia 60—83 mengatakan, mereka merasa tidak menarik karena berat badan mereka.
Ketidakpuasan terhadap tubuh membuat 17 persen pria dan 39 persen wanita berusia 50—65 merasa tidak nyaman mengenakan pakaian renang di depan umum, menurut survei UCLA terhadap lebih dari 52.000 orang dewasa di Amerika.
Pada usia 60-an, citra tubuh yang negatif dapat menimbulkan konsekuensi yang jauh lebih serius. Makan berlebihan merupakan masalah bagi 26 persen wanita berusia 55—83 dalam penelitian terbaru.
Ketidakpuasan terhadap tubuh dikaitkan dengan risiko depresi yang lebih tinggi, kualitas tidur yang buruk, dan perawatan diri yang kurang optimal.
Tentu saja, tidak semua orang berusia 60-an mengalami ketidakpuasan terhadap tubuh mereka.
Dalam sebuah penelitian tentang citra tubuh dan “fat talk” pada wanita usia 18—87, hanya 12 persen dari mereka yang berusia 61 ke atas mengatakan bahwa mereka sering mengomel tentang berat badan mereka—jumlah terendah di antara semua kategori usia dalam penelitian tersebut.
Berikutnya: 6 Langkah Penurunan Berat Badan Paling Efektif di Usia 60-an
Sumber:
AARP
Foto:
Freepik