STUDI BARU MENEMUKAN, KONSUMSI MINYAK ZAITUN DAPAT MENURUNKAN RISIKO KEMATIAN AKIBAT DEMENSIA

STUDI BARU MENEMUKAN, KONSUMSI MINYAK ZAITUN DAPAT MENURUNKAN RISIKO KEMATIAN AKIBAT DEMENSIA

Penelitian 28 tahun ini menemukan, mereka yang mengonsumsi lebih dari 7 gram atau sekitar setengah sendok makan minyak zaitun per hari memiliki risiko kematian akibat demensia 28% lebih rendah.

Dunialansia.com – Sahabat Lansia, demensia bukan hanya memengaruhi kualitas hidup, tetapi juga dapat memperpendek usia. Kabar baiknya, mengonsumsi minyak zaitun dapat menurunkan risiko kematian akibat demensia.

Demensia adalah istilah umum untuk penyakit otak yang memengaruhi daya ingat, proses berpikir, kepribadian, dan kemampuan berkomunikasi. Penyakit Alzheimer adalah salah satu jenis demensia.

Sebuah penelitian besar yang diterbitkan dalam jurnal JAMA Network Open pada 6 Mei 2024 menunjukkan, secara teratur memasukkan minyak zaitun ke dalam makanan dapat mengurangi risiko demensia juga.

PENELITIAN 28 TAHUN

Para peneliti mengambil data dari dua kohort besar di Amerika Serikat: Studi Kesehatan Perawat dan Studi Tindak Lanjut Profesional Kesehatan. Mereka menggunakan data dari 92.383 partisipan, sekitar 66% di antaranya adalah perempuan, dengan usia rata-rata 56 pada awal penelitian.

Para partisipan mengisi kuesioner frekuensi makanan setiap empat tahun sekali selama rata-rata 28 tahun. Dari data ini, kualitas diet diukur berdasarkan skor Diet Mediterania dan Indeks Makan Sehat Alternatif, keduanya merupakan skala yang menilai kualitas diet.

Selain kualitas diet secara keseluruhan, para peserta dikategorikan berdasarkan frekuensi asupan minyak zaitun mereka:

  • tidak pernah atau kurang dari sekali per bulan (kelompok referensi),
  • lebih besar dari 0 hingga kurang dari atau sama dengan 4,5 gram/hari,
  • lebih besar dari 4,5 gram/hari hingga kurang dari atau sama dengan 7 gram/hari, dan
  • lebih besar dari 7 gram/hari.

Para peneliti juga mengambil informasi genetik dari 27.296 partisipan yang telah memberikan sampel darah atau air liur. Mereka ingin menentukan, apakah minyak zaitun menunjukkan manfaat bagi partisipan yang memiliki gen tertentu yang meningkatkan risiko demensia. Penulis studi menyatakan, individu dengan gen ini cenderung memiliki risiko 5,5—9,4 kali lebih besar untuk meninggal akibat demensia daripada mereka yang tidak memiliki gen ini.

Setelah beberapa analisis statistik dilakukan pada data, hasilnya menunjukkan, partisipan yang mengonsumsi lebih dari 7 gram (sekitar setengah sendok makan) minyak zaitun per hari memiliki risiko kematian akibat demensia 28% lebih rendah. Hubungan ini tetap konsisten meskipun ada kualitas diet dan setelah disesuaikan dengan gen yang meningkatkan risiko demensia.

Para penulis studi mencatat, minyak zaitun sebelumnya telah terbukti menunjukkan manfaat anti-inflamasi dan pelindung saraf ketika menjadi bagian dari diet Mediterania. Hal ini mungkin lantaran tingginya kadar asam lemak tak jenuh tunggal dan sifat antioksidannya.

Sahabat Lansia, meskipun tidak ada makanan yang merupakan pil ajaib, meningkatkan asupan minyak zaitun dapat sangat membantu kesehatan otak. Kebiasaan gaya hidup sehat, termasuk mengonsumsi makanan bergizi seimbang, mendapatkan tidur berkualitas, mengelola stres kronis, melakukan aktivitas fisik secara teratur, dan bersosialisasi secara langsung—bukan melalui layar—juga ikut berkontribusi pada kesehatan otak dan umur panjang. (*)

Sumber:
EatingWell
Foto:
Freepik

 

 

Sahabat Lansia, situs dunialansia.com bukan merupakan praktik konsultasi medis, diagnosis, ataupun pengobatan. Informasi di situs ini tidak boleh digunakan sebagai pengganti konsultasi atau saran medis profesional. Bila Sahabat Lansia memiliki masalah kesehatan atau penyakit tertentu atau kebutuhan medis yang spesifik, konsultasikan dengan tenaga medis atau tenaga kesehatan profesional.
Yuk, berbagi artikel ini agar manfaatnya dirasakan oleh banyak orang.