Okinawa, sebuah kepulauan di Jepang, merupakan satu dari lima Zona Biru di dunia, yang terdapat banyak orang berusia 100. Seorang anggota tim peneliti Okinawa Centenarian Study, menjelaskan beberapa rahasia panjang umur dan sehat dengan cara Okinawa.
Dunialansia.com – Sahabat Lansia tentu tak asing dengan istilah “centenarian”, sebutan untuk orang yang mencapai usia usia 100 tahun.
Okinawa, sebuah kepulauan di Jepang, merupakan satu dari lima Zona Biru di dunia, yang terdapat banyak orang berusia 100. Satu dari setiap 1.450 orang Jepang berusia di atas 100 dan 88,4% dari populasi berusia 100 ini adalah perempuan.
Seorang anggota tim peneliti Okinawa Centenarian Study, Dr. Bradley Willcox, menjelaskan beberapa rahasia panjang umur dan sehat dengan cara Okinawa, yang intinya adalah “keseimbangan”.
# Berlatih “hara hachi bu”, makan untuk kesehatan dan olahraga.
Penduduk Okinawa percaya, tubuh adalah kuil dan mereka tidak boleh mencemarinya. Mereka minum alkohol secukupnya dan umumnya tidak banyak merokok.
Mereka adalah orang-orang yang sangat aktif. Kalori yang masuk dan keluar tubuh selalu mendekati keseimbangan. Mereka membakar banyak lemak.
Pola makan mereka sebagian besar berbasis tumbuhan, jadi tidak padat kalori. Mereka makan lebih dari satu kilogram sayuran, buah-buahan, dan kacang-kacangan, seperti kacang kedelai, setiap hari.
Makanan sumber karbohidrat utama mereka adalah ubi jalar yang memiliki kandungan glikemik rendah. Ubi jalar juga kaya akan senyawa tumbuhan, terutama senyawa flavonoid berwarna yang dapat membantu kesehatan secara keseluruhan dan mungkin memperlambat proses penuaan.
Bukan cuma itu. Penduduk Okinawa juga berlatih hara hachi bu—makan hanya sampai 80% kenyang.
# Bersikap positif dan memiliki “ikigai” (tujuan hidup).
Semua centenarian memiliki sikap positif. Mereka umumnya optimis dan memiliki pendekatan hidup yang riang tanpa beban. Mereka adalah orang-orang yang suka bersenang-senang.
Mereka juga memiliki sesuatu yang disebut “ikigai” yang berarti suatu tujuan. Setiap orang memiliki ikigai-nya masing-masing yang membuat mereka bersemangat untuk bangun di pagi hari.
Contoh, seorang laki-laki berusia 102 memiliki ikigai dua ekor sapi jantan yang dia rawat setiap hari. Ikigai orang lain mungkin berupa keluarga atau keyakinan.
# Tidak kenal pensiun.
Tidak ada kata pensiun dalam bahasa Okinawa. Mereka melakukan hanya apa yang biasa mereka lakukan. Jika mereka petani, maka mereka akan terus bertani.
Bayangkan. Jika kita berhenti melakukan sesuatu, terutama yang kita sukai dan hal itu memberi kita tujuan, maka kita bisa mengalami kemunduran dengan cepat.
Jadi, dengan tetap terlibat dalam aktivitas yang biasa mereka lakukan, sangat membantu mereka dalam memperoleh kepuasan hidup dan mengurangi biaya perawatan kesehatan.
Orang-orang yang tetap aktif secara fisik dan mental sepanjang hidup mereka adalah orang-orang yang sehat.
# Bergabung dengan grup sosial “moai”.
Bersosialisasi adalah salah satu alasan banyak penduduk Okinawa hidup sehat hingga usia 100 ke atas.
Penduduk Okinawa memiliki keluarga besar dan jaringan dukungan sosial yang kuat. Komunitas mereka sangat erat dan semua orang mengenal satu sama lain. Mereka mengadakan pertemuan sosial dalam kelompok yang dikenal sebagai “moai”.
Para wanita mengobrol tentang berbagai hal, mereka minum teh hijau, dan menikmati sedikit makanan penutup. Para pria mungkin merokok dan minum alkohol—hal ini mungkin menjelaskan mengapa para pria kurang berumur panjang daripada para wanita. Namun secara umum, mereka senang berkumpul.
Meski merupakan pulau termiskin, Okinawa memiliki biaya perawatan kesehatan terendah di seluruh Jepang, karena penduduknya yang sehat. Orang yang memiliki lebih banyak kontak sosial ternyata lebih bahagia dan sehat.
# Mengurangi stres.
Masyarakat Okinawa memiliki kesadaran akan waktu yang lebih lambat, sepertinya tidak ada sesuatu pun yang dimulai tepat waktu, tetapi mereka menyelesaikan pekerjaan pada akhirnya.
Pada saat yang sama, mereka memiliki kepribadian yang tahan stres, sepanjang sejarah mereka telah belajar bagaimana menghadapi tragedi dan rasa sakit.
Penelitian di Hawaii menemukan sebuah gen yang mampu menahan stres, disebut FOXO3A, yang terkait dengan umur panjang manusia. Konsep umumnya adalah melindungi orang dari dampak buruk penyakit dan mungkin tekanan lain pada tubuh.
Penduduk Okinawa memiliki persentase gen ini sedikit lebih tinggi, tetapi mereka memanfaatkannya secara maksimal.
# Menjalankan spiritualitas.
Penduduk Okinawa adalah orang-orang yang sangat spiritual dan mereka sangat praktis dalam hal spiritualitas atau agama. Setiap tahun, mereka mengunjungi makam leluhur dan berpiknik serta berbicara dengan leluhur seolah-olah mereka masih ada di sana.
Penduduk Okinawa mempertahankan hubungan ini dari generasi ke generasi, sehingga ada rasa kesinambungan di sana. Mereka memiliki agama asli sendiri, yang lebih animisme, jadi mereka percaya ada energi spiritual dalam segala hal.
Secara tradisional, agama dijalankan oleh perempuan—mereka adalah pendeta. Terdapat hutan suci di sekitar Okinawa, para wanita datang bermeditasi dan berdoa untuk perdamaian dan kesehatan.
Meski agama Budha telah masuk ke dalam budaya, tetapi mereka masih memiliki agama asli ini. Setiap desa memiliki seorang pendeta wanita dan para wanita sangat selaras, tidak hanya dengan diri mereka sendiri tetapi juga dengan alam. (*)
Sumber:
World Economic Forum
Foto:
Freepik