MANFAAT MINYAK ZAITUN, DARI MENURUNKAN BERAT BADAN HINGGA MEMBANTU HIDUP LEBIH LAMA

MANFAAT MINYAK ZAITUN, DARI MENURUNKAN BERAT BADAN HINGGA MEMBANTU HIDUP LEBIH LAMA

Penelitian telah membuktikan manfaat konsumsi minyak zaitun dalam melindungi dari berbagai penyakit kronis hingga membuat kita dapat hidup lebih lama.

Dunialansia.com – Sahabat Lansia, minyak alami yang diekstrak dari buah zaitun ini dapat memberikan manfaat kesehatan lantaran kandungan lemak tak jenuh tunggal dan antioksidannya yang tinggi. Selain itu, minyak zaitun juga memiliki sifat antiinflamasi dan antibakteri.

Ada tiga tingkatan tingkatan minyak zaitun, yaitu olahan, murni, dan ekstra murni—sering disebut EVOO (extra-virgin olive oil) atau minyak zaitun ekstra murni. Meski ketiganya bagus untuk kesehatan, EVOO adalah yang terbaik.

Berikut ini manfaat kesehatan dari minyak zaitun, terutama EVOO, yang didukung oleh penelitian ilmiah.

# Tidak Berhubungan dengan Penambahan Berat Badan dan Obesitas

Mengonsumsi lemak dalam jumlah berlebihan dapat menyebabkan kenaikan berat badan. Tak demikian halnya dengan minyak zaitun.

Banyak penelitian yang mengaitkan diet Mediterania—yang kaya akan minyak zaitun—dengan efek yang menguntungkan pada berat badan.

Dalam sebuah penelitian selama 30 bulan pada lebih dari 7.000 mahasiswa Spanyol, mengonsumsi banyak minyak zaitun tidak terkait dengan peningkatan berat badan,

Sebuah penelitian selama tiga tahun pada 187 partisipan menemukan, diet yang kaya akan minyak zaitun, selain terkait dengan peningkatan kadar antioksidan dalam darah, juga penurunan berat badan.

# Membantu Mencegah Stroke

Stroke disebabkan oleh gangguan aliran darah ke otak, baik karena gumpalan darah atau perdarahan. Hubungan antara minyak zaitun dan risiko stroke telah diteliti secara ekstensif.

Sebuah tinjauan besar terhadap penelitian pada 841.000 orang menemukan, minyak zaitun adalah satu-satunya sumber lemak tak jenuh tunggal yang terkait dengan penurunan risiko stroke dan penyakit jantung.

Dalam tinjauan lain pada 140.000 peserta, mereka yang mengonsumsi minyak zaitun memiliki risiko stroke yang jauh lebih rendah daripada mereka yang tidak.

# Melindungi dari Penyakit Jantung

Penyakit jantung adalah penyebab kematian paling umum di dunia. Studi observasional yang dilakukan beberapa dekade lalu menunjukkan, penyakit jantung lebih jarang terjadi di negara-negara Mediterania.

Hal ini mendorong penelitian ekstensif tentang diet Mediterania, yang kini telah terbukti secara signifikan mengurangi risiko penyakit jantung. EVOO adalah salah satu bahan utama dalam diet ini, yang melindungi dari penyakit jantung dengan beberapa cara.

  • menurunkan peradangan,
  • melindungi kolesterol LDL “jahat” dari oksidasi,
  • memperbaiki lapisan pembuluh darah, dan
  • membantu mencegah pembekuan darah yang berlebihan.

Sebuah studi (2017) menunjukkan, polifenol dalam EVOO dapat membantu melindungi dari aterosklerosis (pengerasan arteri), penyakit kardiovaskular, dan stroke. Selain itu, asam oleat (asam lemak utama dalam minyak zaitun) juga menyehatkan jantung.

Minyak zaitun juga telah terbukti menurunkan tekanan darah—salah satu faktor risiko terkuat untuk penyakit jantung dan kematian dini. Dalam sebuah penelitian, minyak zaitun mengurangi kebutuhan akan obat tekanan darah sebesar 48%.

# Melawan Penyakit Alzheimer

Penyakit Alzheimer adalah kondisi neurodegeneratif yang paling umum di dunia. Salah satu ciri utamanya adalah penumpukan yang disebut plak beta-amiloid di dalam sel-sel otak.

Sebuah penelitian pada tikus menunjukkan, suatu zat dalam minyak zaitun dapat membantu menghilangkan plak ini. Selain itu, sebuah penelitian pada manusia menunjukkan, diet Mediterania yang kaya akan minyak zaitun dapat meningkatkan fungsi otak.

Namun, masih memerlukan penelitian lebih lanjut tentang dampak minyak zaitun pada Alzheimer.

# Mengurangi Risiko Diabetes Tipe 2

Beberapa penelitian telah mengaitkan minyak zaitun dengan efek menguntungkan pada gula darah dan sensitivitas insulin.

Sebuah uji klinis acak pada 418 orang sehat mengonfirmasi efek perlindungan minyak zaitun. Dalam penelitian ini, diet Mediterania yang kaya akan minyak zaitun mengurangi risiko diabetes tipe 2 hingga lebih dari 40%.

# Melindungi dari Kanker

Kanker adalah salah satu penyebab kematian paling umum di dunia. Orang-orang di negara-negara Mediterania memiliki risiko lebih rendah terhadap beberapa jenis kanker. Banyak peneliti percaya, minyak zaitun mungkin menjadi alasannya.

Antioksidan dalam minyak zaitun dapat mengurangi kerusakan oksidatif akibat radikal bebas yang berperan dalam perkembangan kanker. Beberapa penelitian menunjukkan, senyawa dan antioksidan dalam EVOO dapat membantu menurunkan risiko kanker. Oleocanthal, khususnya, dianggap berperan dalam kematian sel kanker.

Namun, bukan berarti EVOO adalah pil ajaib yang akan mencegah kanker—tidak! Perlu penelitian lebih lanjut untuk menentukan apakah minyak zaitun benar-benar mengurangi risiko kanker.

Pastinya, sebagai bagian dari diet sehat, EVOO adalah salah satu dari banyak makanan nabati yang dapat membantu tubuh kita tetap sehat dan melawan penyakit.

# Membantu Mengobati Artritis Reumatoid

RA (rheumatoid arthritis) atau artritis reumatoid adalah penyakit autoimun yang ditandai dengan sendi yang berubah bentuk dan nyeri. Meski penyebab pastinya tidak dipahami dengan baik, penyakit ini melibatkan sistem kekebalan tubuh yang menyerang sel-sel normal secara tidak sengaja.

Minyak zaitun dapat membantu mengurangi nyeri sendi dan pembengkakan akibat RA. Efek menguntungkannya akan sangat meningkat bila dikombinasikan dengan minyak ikan, sumber asam lemak omega-3 antiinflamasi.

# Membantu Hidup Lebih Lama

Dengan semua manfaat di atas—termasuk mencegah penyakit kronis—masuk akal jika memasukkan EVOO ke dalam pola makan sehat yang dapat membantu kita hidup lebih lama.

Sebuah studi (2022) menemukan, selama periode 28 tahun, konsumsi minyak zaitun yang tinggi dikaitkan dengan penurunan risiko kematian akibat penyakit sebesar 8% hingga 34%.

Secara khusus, partisipan yang mengonsumsi banyak minyak zaitun memiliki kemungkinan 19% lebih kecil untuk meninggal karena penyakit kardiovaskular dan 17% lebih kecil untuk meninggal karena kanker dibandingkan orang yang tidak mengonsumsinya. (*)

Sumber:
Cleveland Clinic Health Essentials
Healthline
Foto:
Freepik

 

 

Sahabat Lansia, situs dunialansia.com bukan merupakan praktik konsultasi medis, diagnosis, ataupun pengobatan. Informasi di situs ini tidak boleh digunakan sebagai pengganti konsultasi atau saran medis profesional. Bila Sahabat Lansia memiliki masalah kesehatan atau penyakit tertentu atau kebutuhan medis yang spesifik, konsultasikan dengan tenaga medis atau tenaga kesehatan profesional.
Yuk, berbagi artikel ini agar manfaatnya dirasakan oleh banyak orang.