USIA 50-AN: Tulang, Otot, dan Sendi

USIA 50-AN: Tulang, Otot, dan Sendi

Tulang secara alami menjadi lebih lemah. Kekuatan fisik juga bisa melemah lantaran berkurangnya massa otot. Perubahan pada sendi akan dirasakan efeknya di usia 50-an.

Dunialansia.com – Sahabat Lansia, kita telah mengetahui sejumlah perubahan di usia 50-an. Mulai kesehatan mental-sistem kekebalan tubuh-otak-rambut, hingga kulit-penglihatan-pendengaran, dan jantung. Perubahan berikutnya tentang tulang, otot, dan sendi.

9. TULANG

Ketika masih muda, tubuh kita akan mengganti sel-sel tulang yang sudah usang dengan sel-sel tulang yang baru dan kuat. Pada usia 50-an, kita memiliki lebih banyak sel tulang yang rusak daripada yang dapat diganti. Ini berarti tulang kita secara alami menjadi lebih lemah.

Pada wanita, menopause secara signifikan mempercepat pengeroposan tulang. Menurut beberapa perkiraan, wanita kehilangan sebanyak 20 persen massa atau kepadatan tulang selama menopause, sehingga berisiko lebih besar terkena osteoporosis. Osteoporosis memengaruhi sekitar satu dari lima wanita di atas usia 50, tetapi hanya satu dari 20 pria.

Latihan menahan beban seperti latihan kekuatan, berjalan, hiking, menaiki tangga, tenis, dan menari dapat membantu memperkuat tulang. Perhatikan pula kecukupan kalsium dan vitamin D, baik dari makanan atau suplemen.

10. OTOT

Setelah berusia 50-an, kita mulai kehilangan massa otot dengan lebih cepat. Kekuatan fisik juga bisa melemah. Penelitian menunjukkan, baik pria maupun wanita, rata-rata kehilangan sekitar 1—2 persen massa otot mereka setiap tahun setelah berusia 50.

Seiring bertambahnya usia, hilangnya otot secara kumulatif dapat membuat kita lebih sulit melakukan tugas sehari-hari dan akhirnya menyebabkan hilangnya kemandirian.

Cara terbaik untuk menghentikan kemunduran ini adalah dengan mengangkat beban atau melakukan latihan kekuatan seperti lunge dan squat 2—3 kali seminggu. Kita tidak hanya akan membangun lebih banyak massa otot tanpa lemak, juga meningkatkan keseimbangan, yang pastinya akan berguna seiring bertambahnya usia.

Yang juga penting adalah protein dalam makanan. Penelitian menunjukkan,  kebanyakan orang dewasa yang lebih tua tidak mendapatkan cukup protein. Targetkan 20—30 gram protein setiap kali makan.

11. SENDI

Jaringan dan tulang rawan yang melindungi persendian mulai menipis seiring berjalannya waktu dan kita akan merasakan efeknya di usia 50-an. Pria mungkin menyadarinya lebih cepat.

Untuk mencegah nyeri sendi dan radang sendi, mulailah dari postur tubuh. Saat membungkuk, kita memberi tekanan pada persendian. Perhatikan pula berat badan, karena berat badan yang berlebihan dapat memberi tekanan pada persendian. Selain itu, minumlah banyak air. Saat haus, tubuh akan menarik cairan dari jaringan sendi.

Sumber:
AARP
WebMD
Foto:
Freepik

 

 

Sahabat Lansia, situs dunialansia.com bukan merupakan praktik konsultasi medis, diagnosis, ataupun pengobatan. Informasi di situs ini tidak boleh digunakan sebagai pengganti konsultasi atau saran medis profesional. Bila Sahabat Lansia memiliki masalah kesehatan atau penyakit tertentu atau kebutuhan medis yang spesifik, konsultasikan dengan tenaga medis atau tenaga kesehatan profesional.
Yuk, berbagi artikel ini agar manfaatnya dirasakan oleh banyak orang.