Berkebun sebagai salah satu cara untuk menjaga kelestarian lingkungan hidup, ternyata juga dapat mencegah osteoporosis dan demensia.
Dunialansia.com – Sahabat Lansia, setiap tanggal 10 Januari, kita memperingati dua hari penting sekaligus, yaitu Hari Lingkungan Hidup Indonesia—atau disebut juga Hari Lingkungan Hidup Nasional—dan Hari Gerakan Sejuta Pohon. Keduanya sama-sama bertujuan untuk meningkatkan kesadaran kita akan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan hidup.
Nah, salah satu cara untuk menjaga kelestarian lingkungan hidup adalah berkebun. Bahkan, berkebun juga memiliki manfaat kesehatan, lo, baik fisik maupun mental. Salah satu yang penting ialah mencegah osteoporosis, kondisi tulang yang melemah, kehilangan massa dan kekuatan, serta meningkatkan risiko patah tulang. Kondisi ini paling sering terjadi pada orang di atas 50 tahun dan lebih banyak menyerang wanita daripada pria.
Pola makan sehat yang dikombinasikan dengan unsur-unsur lain dapat membantu mencegah osteoporosis. Salah satunya, berkebun.
# Vitamin D.
Berkebun berarti keluar rumah. Kita bisa menghirup udara segar dan terpapar sinar matahari yang merangsang produksi vitamin D.
Dalam seminggu, kita perlu mendapatkan beberapa kali paparan sinar matahari secara teratur dan aman. Ini penting untuk menyediakan vitamin esensial bagi tubuh kita yang menjaga tulang tetap kuat dan membantu tubuh menyerap kalsium.
# Latihan menahan beban.
Berkebun memberikan manfaat latihan yang sempurna, terutama bagi mereka yang paling berisiko terkena osteoporosis. Berkebun bukan hanya memberikan latihan yang dapat memperkuat tulang, tetapi juga latihan yang mudah bagi orang-orang dari segala usia.
Saat berkebun, kita mendapatkan latihan kardio dan otot melalui latihan menahan beban yang merangsang kekuatan tulang dan otot, seperti berjalan dan menggunakan peralatan berkebun. Ini adalah latihan yang baik untuk mencegah pelunakan tulang.
# Kesehatan otak.
Selain mencegah osteoporosis, berkebun secara teratur juga bermanfaat bagi kesehatan otak. Tidak hanya bermanfaat sebagai pengobatan terapeutik yang hebat bagi penderita demensia, berkebun juga berpotensi mencegah demensia.
Menghabiskan waktu setiap hari dengan tanaman dapat mengurangi kemungkinan demensia hingga 36%, menurut sebuah studi selama 16 tahun terhadap 2.800 lansia yang dilakukan di Rumah Sakit St. Vincent di New South Wales, Australia. Jumlah ini setara dengan hasil dari aktivitas fisik yang jauh lebih berat.
Berkebun juga dapat membantu ingatan. Mengingat untuk menyiram tanaman setiap hari dapat membantu memicu ingatan untuk aktivitas lain, seperti minum obat, sarapan, atau menelepon keluarga.
# Kesehatan mental
Sahabat Lansia, bagaimana perasaanmu ketika melihat tanamanmu tumbuh subur dengan kembang yang mewangi semerbak atau bahkan mulai menunjukkan bakal buah? Pasti ada rasa puas!
Selain meningkatkan suasana hati karena berada di luar ruangan dengan udara segar, berkebun juga memberikan rasa kepuasan dan kesadaran karena melihat bunga-bunga, mencium aroma taman yang segar, dan dapat memetik sayuran segar. Kita melihat sebuah kemajuan dan mengecap rasa pencapaian.
Menurut The London School of Economics, orang-orang lebih bahagia saat melihat sesuatu yang indah, entah itu bunga yang beraneka warna atau sebuah karya seni. Oksigen yang dihasilkan tanaman juga memiliki efek menenangkan pada tubuh serta mendorong pernapasan yang dalam dan stabil. Karena itu, berkebun bagi para lansia dapat mengurangi depresi, demikian laporan sebuah penelitian dari Universitas Ilmu Hayati Norwegia.
Apalagi berkebun juga dapat mengurangi rasa kesepian. Sebuah studi terhadap penghuni panti jompo di Hong Kong menemukan penurunan rasa kesepian yang signifikan di kalangan lansia 80-an tahun yang berpartisipasi dalam program berkebun di ruangan selama delapan minggu. Tak demikian halnya dengan rekan-rekan mereka yang tidak berkebun. Studi ini dipublikasikan dalam Journal of Clinical Nursing.
Sahabat Lansia, masih banyak lagi manfaat berkebun, termasuk interaksi sosial dengan orang lain. Ketika berada di halaman rumah, bukan tak mungkin kita akan melihat tetangga atau orang lain dan berkesempatan untuk berinteraksi. Ayo, mulai berkebun! (*)
Sumber:
- A Place for Mom (23/4/2021)
- Cleveland Clinic Health Essentials (2/5/2022)
Foto:
Freepik