Orang terkadang salah mengartikan osteoporosis dengan osteoartritis. Meskipun perkembangan kedua kondisi tersebut dapat menyebabkan nyeri di sekitar tulang dan sendi, artritis dan osteoporosis adalah kondisi yang berbeda.
Dunialansia.com – Sobat Muda Peduli Lansia, orang terkadang salah mengartikan osteoporosis dengan osteoartritis. Padahal, osteoporosis dan osteoartritis adalah dua kondisi yang berbeda.
Osteoporosis terjadi ketika seseorang memiliki kepadatan mineral tulang yang rendah, sedangkan osteoartritis merupakan salah satu jenis artritis, yaitu peradangan pada sendi.
Meskipun perkembangan kedua kondisi tersebut dapat menyebabkan nyeri di sekitar tulang dan sendi, osteoartritis dan osteoporosis adalah kondisi yang berbeda. Dokter pun akan menangani kedua kondisi ini secara berbeda.
APA ITU OSTEOPOROSIS?
Para ilmuwan mendefinisikan osteoporosis sebagai kondisi tulang dengan kepadatan mineral yang rendah, sehingga membuat tulang lebih rentan retak dan patah, atau mengalami kerusakan lainnya. Ini bisa sangat menyakitkan.
Beberapa kelompok orang mempunyai risiko tinggi terkena osteoporosis atau patah tulang akibat osteoporosis. Orang kulit putih dan Asia lebih mungkin mengembangkan kondisi ini. Selain itu, perempuan juga merupakan faktor risiko osteoporosis, terutama setelah menopause. Risiko terkena osteoporosis meningkat seiring bertambahnya usia.
Faktor risiko lain untuk osteoporosis meliputi: kondisi peradangan kronis; menggunakan obat-obatan tertentu, seperti steroid; dan penyakit celiac.
APA ITU ARTRITIS?
Para ilmuwan mendefinisikan artritis sebagai peradangan sendi, yang mungkin bersifat akut, terjadi secara tiba-tiba, atau kronis, yang bersifat jangka panjang. Peradangan ini dapat menyebabkan kekakuan, nyeri, berkurangnya rentang gerak, atau kelainan bentuk pada sendi yang terkena.
Ada dua bentuk utama radang sendi, yaitu: osteoartritis dan RA (rheumatoid arthritis).
1. Osteoartritis
Osteoartritis adalah jenis radang sendi yang paling umum, menyerang sekitar 3,3–3,6 persen populasi global.
Mirip dengan osteoporosis, risiko osteoartritis meningkat seiring bertambahnya usia. Di Amerika Serikat, sekitar 80 persen orang berusia 65 ke atas mengalami kondisi ini.
Selain itu, beberapa orang lebih rentan osteoartritis karena kondisi mendasar yang memengaruhi persendian.
Osteoartritis terutama timbul karena kerusakan sendi. Ketika seseorang menggunakan persendiannya sepanjang hidupnya, berbagai mekanisme perlindungan dalam tubuh mungkin mulai rusak. Hal ini sering kali melibatkan erosi tulang rawan, tetapi juga dapat memengaruhi tulang.
2. Artritis Reumatoid
Para ilmuwan mendefinisikan RA sebagai kondisi autoimun. Artinya, muncul karena tidak berfungsinya sistem kekebalan tubuh seseorang.
Pada RA, sistem kekebalan tubuh seseorang bereaksi terhadap beberapa sel di persendian seolah-olah sel tersebut adalah patogen yang menyerang, seperti virus atau bakteri. Akibatnya, terjadi kerusakan sendi karena peradangan. Seiring waktu, hal ini dapat menyebabkan erosi sendi.
RA memengaruhi sekitar 0,24 persen populasi global.
PENGOBATAN RADANG SENDI DAN OSTEOPOROSIS
Ada beberapa kesamaan antara pengobatan artritis dan osteoporosis. Misalnya, dokter mungkin merekomendasikan olahraga untuk keduanya. Namun, ada banyak perbedaan signifikan antara pengobatan umum untuk kondisi ini.
# Perubahan gaya hidup.
Dalam kasus radang sendi, dokter mungkin merekomendasikan perubahan gaya hidup untuk membantu mengelola kondisi tersebut. Selain melakukan olahraga tertentu, perubahan ini termasuk: penurunan berat badan, terapi fisik, dan menggunakan brace.
Perubahan gaya hidup juga disarankan untuk penderita osteoporosis, termasuk olahraga guna mengurangi risiko patah tulang. Profesional kesehatan mungkin merekomendasikan latihan yang melibatkan keseimbangan, koordinasi, dan pengembangan kekuatan, seperti tai chi atau yoga.
Mereka juga menyarankan untuk berhenti merokok dan atau mengurangi konsumsi alkohol.
# Suplemen Diet
Suplemen makanan sangat penting bagi penderita osteoporosis, karena dapat meningkatkan kemungkinan seseorang mengembangkan tulang yang lebih sehat. Suplemen ini termasuk kalsium—penting untuk menjaga kepadatan tulang—dan vitamin D, yang membantu tubuh menyerap kalsium.
Sebaliknya, suplementasi makanan bukanlah bagian penting dari pengobatan artritis.
# Obat-obatan
Pengobatan mungkin termasuk obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) untuk osteoartritis dan obat antirematik pemodifikasi penyakit (DMARDs) untuk RA.
Pada osteoporosis, dokter mungkin meresepkan obat yang berbeda antara pria dan wanita. Namun, baik wanita maupun pria dengan osteoporosis dapat memperoleh manfaat dari bifosfonat, yaitu obat yang membantu memperlambat pengeroposan tulang. (*)
Sumber:
Medical News Today
Foto:
Freepik.com