Bagi kebanyakan perokok, untuk berhenti merokok tidaklah mudah. Tak sedikit yang pernah mencoba berhenti merokok, kemudian merokok kembali. Bisa jadi karena alasannya kurang kuat.
Dunialansia.com – Sahabat Lansia, hampir bisa dipastikan, semua perokok tahu bahwa merokok itu buruk bagi kesehatan, bahkan juga berbahaya bagi orang-orang di sekitar mereka. Salah satunya, kanker paru-paru.
Para perokok juga tahu bahwa mereka harus berhenti merokok. Namun, mengapa mereka tidak berhenti merokok? Atau, mengapa mereka merokok kembali padahal sebelumnya sudah bisa berhenti merokok?
Ya, bagi kebanyakan perokok, untuk berhenti merokok tidaklah mudah. Itulah mengapa, tak sedikit dari perokok yang pernah mencoba berhenti merokok, kemudian merokok kembali—biasanya lantaran tak kuat menahan godaan ingin merokok.
Sahabat Lansia, jika kamu merokok dan ingin berhenti merokok, Dunia Lansia mengumpulkan sejumlah tips berhenti merokok.
1. TEMUKAN ALASAN BERHENTI MEROKOK
Apa alasanmu berhenti merokok? Agar termotivasi, kamu memerlukan alasan pribadi yang kuat untuk berhenti.
Setiap perokok memiliki alasannya sendiri. Berikut beberapa alasan umum berhenti merokok. Manakah yang paling penting bagimu?
# Kesehatan
Berhenti merokok adalah satu langkah terpenting untuk meningkatkan kualitas hidup dan usia harapan hidup. Begitu berhenti, tubuh kita mulai memperbaiki kerusakan yang disebabkan oleh rokok.
Apa yang terjadi setelah berhenti merokok?
- Makanan akan terasa lebih enak, karena indra perasa jadi lebih baik. Merokok mengganggu indra perasa.
- Indra penciuman meningkat. Bersiaplah untuk benar-benar menikmati aroma bunga atau rumput yang baru dipotong.
- Dalam beberapa minggu setelah berhenti merokok, batuk akan hilang dan akan memiliki lebih banyak energi.
- Hanya dalam tempo 12—24 jam setelah berhenti merokok, risiko serangan jantung berkurang secara signifikan. Bayangkan manfaatnya setelah beberapa tahun kemudian berhenti merokok.
# Dompet
Merokok itu mahal. Coba saja hitung berapa banyak biaya yang harus dikeluarkan dalam sehari, seminggu, sebulan, bahkan setahun? Kamu akan terkaget-kaget. Uang sebanyak itu tak seharusnya terbuang sia-sia.
# Kenyamanan
Merokok itu merepotkan. Dengan adanya aturan bebas rokok pada banyak tempat/fasilitas umum, apa enggak lelah harus keluar berkali-kali hanya untuk merokok? Belum lagi jika harus merokok di satu ruangan kecil yang memang disediakan bagi perokok. Duh!
# Teman dan Keluarga
Asap rokok membahayakan siapa saja—tak peduli tua atau muda, dalam kondisi sehat atau buruk—yang menghirupnya, bukan hanya si perokok.
Sebaliknya, kita dan orang-orang dalam hidup kita—teman dan keluarga—akan bernapas lebih lega saat kita berhenti merokok. Pernapasan yang lebih baik dapat berarti tidur yang lebih baik di rumah.
Mantan perokok tidak akan membawa bau asap rokok pada pakaian dan rambut mereka, rumah pun tidak akan berbau rokok.
Sahabat Lansia, manakah alasan yang paling penting bagimu? Pilihlah alasan yang cukup kuat untuk mengalahkan keinginan merokok. Selanjutnya, fokuslah pada motivatormu ini.
Jika kamu memiliki banyak alasan, kamu dapat membuat daftarnya untuk tetap termotivasi. Dengan terus meninjau daftar tersebut, terutama pada saat-saat sulit, kamu dapat melatih pikiranmu untuk fokus pada aspek-aspek positif dari tujuanmu dan memperkuat tekad untuk berhenti merokok.
Siap berhenti merokok sekarang?
Punya niat untuk berhenti merokok saja sudah separuh dari perjuangan. Sekarang setelah kamu memutuskan untuk mengambil langkah besar ini, berikutnya temui dokter, ya. (*)
Sumber: Medical News Today (25/5/2023); WebMD (11/10/2023); American Lung Association (31/5/2023; 11/7/2024) — Foto: Freepik