Sejak 2012, Hari Kanker Paru-Paru Sedunia atau World Lung Cancer Day diperingati pada 1 Agustus. Pada 2012 itulah pertama kalinya kampanye kanker paru-paru dan isu-isu terkait menjadi pusat perhatian. Kanker paru-paru merupakan kanker yang paling sering terjadi di seluruh dunia.
Dunialansia.com – Sahabat Lansia, sejak 2012, Hari Kanker Paru-Paru Sedunia atau World Lung Cancer Day diperingati pada 1 Agustus.
Pada 2012, Forum Masyarakat Pernapasan Internasional (Forum of International Respiratory Societies) menyelenggarakan kampanye kanker paru-paru, bekerja sama dengan Asosiasi Internasional untuk Studi Kanker Paru-paru dan American College of Chest Physicians.
Itulah pertama kalinya kampanye kanker paru-paru dan isu-isu terkait menjadi pusat perhatian.
Hari Kanker Paru-Paru Sedunia bertujuan meningkatkan kesadaran dan mengedukasi masyarakat di seluruh dunia tentang isu-isu kanker paru-paru yang mengkhawatirkan.
Peringatan Hari Kanker Paru-Paru Sedunia juga bertujuan untuk lebih fokus pada penelitian kanker paru-paru, serta mengatur dukungan finansial dan moral untuk itu.
Hari Kanker Paru-Paru Sedunia 2024 mengusung tema “Stronger Together: United for Lung Cancer Awareness” (Kuat Bersama: Bersatu untuk Kesadaran Kanker Paru-Paru). Tema ini menekankan pentingnya kebersamaan dan kerja sama dalam memerangi kanker paru-paru.
KANKER PARU-PARU PALING SERING TERJADI DI SELURUH DUNIA
Mengutip WHO (1/2/2024), kanker paru-paru merupakan kanker yang paling sering terjadi di seluruh dunia dengan 2,5 juta kasus baru atau 12,4% dari total kasus baru.
Selain itu, kanker paru-paru menjadi penyebab utama kematian akibat kanker (1,8 juta kematian atau 18,7 persen dari total kematian akibat kanker).
Kanker paru-paru juga merupakan salah satu kanker umum pada populasi pria di negara-negara berkembang.
Artikel Terkait: Kanker Paru-Paru Penyebab Utama Kematian Akibat Kanker Pada Pria, Cermati Gejalanya
Penyakit ini paling sering terjadi pada orang yang merokok—baik perokok maupun orang yang terpapar asap rokok orang lain alias perokok pasif. Meskipun kanker paru-paru juga dapat terjadi pada orang yang tidak pernah merokok.
Faktor risiko kanker paru, antara lain:
- Merokok, termasuk perokok pasif.
- Paparan terapi radiasi, gas radon, asbes, dan karsinogen lainnya.
- Riwayat keluarga.
- Populasi usia lanjut.
- Obesitas
- Penyalahgunaan alkohol.
- Infeksi virus (HPV).
Artikel Terkait: Merokok, Faktor Risiko Nomor Satu Untuk Kanker Paru-Paru
Kanker paru-paru sering kali tidak menimbulkan tanda dan gejala pada tahap paling awal. Biasanya tanda dan gejala baru muncul ketika penyakit sudah berada pada stadium lanjut.
Mengingat penyakit ini paling sering terjadi pada perokok (aktif maupun pasif), maka berhenti merokok (atau menjauhi asap rokok) merupakan salah satu tindakan utama untuk mencegah kanker paru-paru.
Tindakan lain yang dapat membantu mencegah kanker paru-paru:
- Membatasi paparan terhadap zat penyebab kanker (nikel, arsenik, asbes, dll.)
- Menghindari asap rokok (menghirup produk tembakau yang terbakar).
- Membatasi paparan terhadap radiasi berenergi tinggi (sinar-X dan sinar gamma).
- Berolahraga secara teratur.
- Mengurangi risiko infeksi HIV.
- Mengonsumsi makanan bergizi seimbang.
- Menghindari menghirup asap kayu bakar.
Artikel Terkait: Kekuatan Pola Makan Nabati Dalam Mencegah dan Melawan Kanker Paru-Paru
Sumber: Pace Hospitals — Foto: Freepik