Kanker paru-paru paling umum terjadi di seluruh dunia. Setiap tahun di seluruh dunia terjadi 2,5 juta kasus baru kanker paru-paru atau 12,4% dari total kasus baru. Penyakit ini merupakan penyebab utama kematian akibat kanker pada pria. Cermati gejalanya!
Dunialansia.com – Sahabat Lansia, kanker paru-paru paling umum terjadi di seluruh dunia dan merupakan penyebab utama kematian akibat kanker pada pria.
Setiap tahun di seluruh dunia terjadi 2,5 juta kasus baru kanker paru-paru atau 12,4% dari total kasus baru. Kanker paru-paru merupakan penyebab utama kematian akibat kanker, yaitu 1,8 juta kematian atau 18,7% dari total kematian akibat kanker.
Kanker paru-paru paling sering terdiagnosis dan penyebab utama kematian akibat kanker pada pria. Pada perempuan, kanker paru-paru menempati urutan kedua dalam hal jumlah kasus baru dan jumlah kematian.
Di Indonesia, berdasarkan data Globocan (Global Burden of Cancer) 2020, jumlah kasus baru kanker paru menempati urutan ke-3 (8,8%), setelah kanker payudara (16,6%), dan kanker serviks (9,2%). Kanker paru merupakan jenis kanker yang paling banyak terjadi pada laki-laki (14,1%).
Urutan pertama penyebab kematian akibat kanker di Indonesia.
Globocan juga melaporkan angka mortalitas akibat kanker paru-paru di Indonesia sebanyak 30.843 kasus kematian atau sebanyak 13,2%. Data ini menetapkan kanker paru-paru dalam urutan pertama penyebab kematian akibat kanker di Indonesia.
Kanker paru-paru merupakan jenis penyakit kanker dengan prognosis paling buruk, yaitu rendahnya angka tahan hidup dibandingkan dengan jenis kanker lainnya. Insiden kanker paru termasuk rendah pada usia di bawah 40, tetapi meningkat sampai dengan usia 70. Pasien yang menjalani pengobatan kemoterapi dalam kondisi stadium 4 memiliki angka harapan hidup hingga 10 bulan ke depan. Namun, bila tak diobati, angka harapan hidupnya diperkirakan 3 bulan.
Sebuah studi yang dilakukan di rumah sakit pusat kanker di Indonesia melaporkan puncak usia prevalensi kanker paru pada laki-laki adalah 65 tahun dan 50 tahun pada perempuan. Jumlah kasus kanker paru juga dilaporkan mulai meningkat di kelompok usia 45, baik pada laki-laki maupun perempuan. Pada penelitian tersebut, sebagian besar subjek (57,1%) tidak diketahui secara pasti stadium kanker paru saat pertama kali kunjungan dan sebanyak 26,2% subjek datang dengan stadium 4.
CERMATI GEJALANYA
Gejala kanker paru berbeda-beda pada setiap orang. Beberapa orang memiliki gejala yang berhubungan dengan paru-paru. Beberapa orang yang kanker paru-parunya telah menyebar ke bagian tubuh lain (bermetastasis) memiliki gejala yang spesifik pada bagian tubuh tersebut. Beberapa orang hanya memiliki gejala umum, seperti tidak enak badan. Kebanyakan penderita kanker paru bahkan tidak menunjukkan gejala hingga kankernya sudah lanjut.
Gejala kanker paru dapat meliputi:
- Batuk yang memburuk atau tidak kunjung sembuh.
- Nyeri dada.
- Sesak napas.
- Mengi
- Batuk berdarah.
- Merasa sangat lelah sepanjang waktu.
- Berat badan menurun tanpa penyebab yang diketahui.
Perubahan lain yang terkadang terjadi pada kanker paru dapat mencakup serangan pneumonia berulang dan pembengkakan atau pembesaran kelenjar getah bening di dalam dada di area antara paru-paru.
Sahabat Lansia, tanda dan gejala ini juga dapat terjadi pada penyakit lain. Jika mengalami beberapa tanda dan gejala ini, bicarakan dengan dokter yang dapat membantu menemukan penyebabnya. (*)
Sumber:
Alomedika
CDC
Yankes Kemenkes
WHO
Foto:
Freepik