MINUM SUSU MENDUKUNG KESEHATAN TULANG, TETAPI BUKAN JAMINAN BEBAS PATAH TULANG

MINUM SUSU MENDUKUNG KESEHATAN TULANG, TETAPI BUKAN JAMINAN BEBAS PATAH TULANG

Bagi mereka yang berusia di atas 50, dokter mungkin merekomendasikan susu untuk membantu menurunkan risiko osteoporosis. Meski dapat meningkatkan kepadatan mineral tulang, susu tidak bantu mencegah patah tulang.

Dunialansia.com – Sahabat Lansia, menikmati segelas susu secara teratur setiap hari dapat mendukung kesehatan tulang, meski bukan jaminan untuk bebas dari patah tulang.

Berbicara tentang susu, umumnya orang akan mengartikannya sebagai susu sapi. Selain sebagai sumber protein, susu juga kaya akan vitamin dan mineral. Tak heran jika susu memiliki manfaat kesehatan.

Menurut sebuah studi (2021), minum sekitar 1 cangkir susu tanpa lemak per hari dapat menjadi bagian dari pola makan sehat dan mungkin baik untuk mereka yang tidak memiliki alergi atau intoleransi laktosa.

APA SAJA NUTRISI SUSU?

Kandungan nutrisi susu bervariasi, bergantung pada jenis sapi yang memproduksinya dan apa yang dimakan oleh sapi tersebut.

Namun, secara umum, susu kaya akan mineral dan vitamin, termasuk:

  • Kalium
  • Kalsium
  • Fosfor
  • Natrium
  • Magnesium
  • Vitamin B2 (riboflavin)
  • Vitamin A
  • Vitamin D (dalam produk yang diperkaya dengan vitamin D)
  • Kolin
  • Vitamin B12

Dalam satu porsi (1 cangkir) susu murni (3,25% lemak susu) mengandung nutrisi:

  • Kalori = 149
  • Protein = 8 gram
  • Lemak = 8 gram
  • Karbohidrat =12 gram
  • Gula (laktosa) = 12 gram
  • Serat = 0 gram

Selain itu, susu secara alami mengandung lemak, tetapi produsen dapat memprosesnya untuk menghilangkan sebagian atau seluruh lemak.

Dalam satu porsi (1 cangkir) setiap jenis susu memiliki kandungan lemak sebagai berikut:

  • Susu murni = 8 gram lemak
  • Susu 2% (susu yang dikurangi lemaknya) = sekitar 5 gram lemak
  • Susu 1% (rendah lemak) = 2 gram lemak
  • Susu skim (tanpa lemak) = sekitar 0,2 gram lemak

KALSIUM UNTUK KESEHATAN TULANG

Salah satu manfaat kesehatan yang terkenal dari susu ialah kandungan kalsiumnya yang tinggi. Satu cangkir susu 1% mengandung sekitar 305 miligram kalsium, merupakan sumber yang baik dari mineral penting ini.

Kalsium adalah mineral yang dibutuhkan untuk tulang dan gigi yang sehat. Kita juga membutuhkannya untuk membentuk gumpalan darah, membantu otot berkontraksi, mengatur detak jantung, dan membantu saraf memberi sinyal secara efisien.

Angka Kecukupan Gizi (AKG) untuk kalsium bervariasi bergantung pada usia dan jenis kelamin.

  • Perempuan usia 19—50 dan laki-laki usia 19—70 = 1.000 miligram per hari.
  • Perempuan di atas 50 tahun dan laki-laki di atas 70 tahun = 1.200 miligram per hari.

Orang dewasa sebenarnya tidak perlu mengonsumsi produk susu untuk menjadi sehat, tetapi banyak pemerintah yang merekomendasikannya kepada warganya. Lebih karena minum susu adalah cara yang cepat, mudah, dan relatif terjangkau untuk mendapatkan protein, kalsium, dan vitamin D (dari susu yang diperkaya) dalam makanan.

BUKAN JAMINAN BEBAS PATAH TULANG

Bagi mereka yang berusia di atas 50, dokter mungkin merekomendasikan susu untuk membantu menurunkan risiko osteoporosis, yang membuat tulang jadi lebih tipis dan kurang padat.

Namun, penelitian saat ini terbagi tentang seberapa baik minum susu mengurangi osteoporosis pada lansia. Sebagian besar penelitian menunjukkan, meski mengonsumsi suplemen kalsium atau mengonsumsi produk susu dapat meningkatkan kepadatan mineral tulang, tampaknya hal itu tidak membantu mencegah patah tulang.

Untuk kesehatan tulang, kita tidak hanya membutuhkan asupan kalsium yang cukup, tetapi juga vitamin D dan vitamin K.

Vitamin D membantu menyerap kalsium yang kita dapatkan dari makanan yang kita konsumsi. Sementara, produk susu tidak ada yang secara alami mengandung vitamin D, hanya produk susu yang diperkaya.

Sebagian besar produk susu juga hanya memiliki sedikit vitamin K. Padahal, mengutip Siloam Hospitals, vitamin K berfungsi membentuk protein osteokalsin untuk proses pengerasan tulang. Jika asupan vitamin K tak terpenuhi, pengerasan tulang tak berjalan optimal, sehingga kepadatannya menurun yang dapat meningkatkan risiko osteoporosis dan patah tulang.

Jadi, untuk membuat tulang yang sehat membutuhkan keseimbangan nutrisi kalsium, vitamin D, dan vitamin K. Masih ditambah dengan faktor gaya hidup lainnya, seperti seberapa banyak olahraga yang dilakukan untuk membuat tulang yang kuat. (*)

Sumber:
WebMD (2024)
Foto:
Freepik

 

 

Sahabat Lansia, situs dunialansia.com bukan merupakan praktik konsultasi medis, diagnosis, ataupun pengobatan. Informasi di situs ini tidak boleh digunakan sebagai pengganti konsultasi atau saran medis profesional. Bila Sahabat Lansia memiliki masalah kesehatan atau penyakit tertentu atau kebutuhan medis yang spesifik, konsultasikan dengan tenaga medis atau tenaga kesehatan profesional.
Yuk, berbagi artikel ini agar manfaatnya dirasakan oleh banyak orang.