Tekanan darah tinggi adalah masalah kesehatan yang umum terjadi pada lansia. Tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol dapat menyebabkan penyakit serius. Kabar baiknya, pada kebanyakan orang, tekanan darah dapat dikontrol.
Dunialansia.com – Sahabat Lansia, tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah masalah kesehatan yang umum terjadi pada lansia. Jaringan pembuluh darah tubuh, yang dikenal sebagai sistem vaskular, mengalami perubahan seiring bertambahnya usia. Arteri menjadi kaku, menyebabkan tekanan darah naik.
Tekanan darah tinggi kadang disebut sebagai “sillent killer”. Ini karena tekanan darah tinggi sering kali tidak menimbulkan tanda-tanda penyakit yang dapat kita lihat atau rasakan. Meski tekanan darah tinggi memengaruhi hampir seluruh orang dewasa, banyak yang mungkin tidak menyadari bahwa mereka mengidapnya.
Di sisi lain, tekanan darah tinggi yang tidak dikendalikan dapat menyebabkan masalah kesehatan serius, termasuk penyakit kardiovaskular (seperti penyakit jantung dan stroke), demensia vaskular, masalah mata, dan penyakit ginjal. Kabar baiknya, pada kebanyakan orang, tekanan darah dapat dikontrol.
HIPERTENSI PADA LANSIA
Tekanan darah adalah kekuatan darah yang mendorong dinding arteri saat jantung memompa darah. Hasil pengukuran tekanan darah ditunjukkan dalam dua angka—angka pertama (teratas) disebut sistolik dan angka kedua (terbawah) disebut diastolik.
Tekanan darah tinggi pada lansia adalah masalah kesehatan yang umum terjadi. Tekanan darah tinggi pada lansia, sering kali angka pertama (sistolik) adalah 130 atau lebih tinggi, tetapi angka kedua (diastolik) kurang dari 80. Masalah ini disebut hipertensi sistolik terisolasi. Penyebabnya adalah pengerasan arteri utama yang berkaitan dengan usia.
Hipertensi sistolik terisolasi adalah bentuk paling umum dari tekanan darah tinggi pada lansia. Selain dapat menyebabkan masalah kesehatan serius, kondisi ini juga menyebabkan sesak napas selama aktivitas fisik ringan, pusing atau sakit kepala ringan saat berdiri terlalu cepat, dan terjatuh.
Inilah salah satu alasan pentingnya mengunjungi dokter secara rutin, yaitu menjalani pemeriksaan tekanan darah dan—jika diperlukan—merencanakan cara mengelola tekanan darah lansia.
Hati-hati, tekanan darah tinggi sering kali tidak memiliki tanda atau gejala. Dengan melakukan pemeriksaan tekanan darah secara rutin dapat mendeteksi peningkatan tekanan darah.
MENGONTROL TEKANAN DARAH TINGGI
Tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol dapat menyebabkan penyakit serius, seperti penyakit jantung dan stroke, demensia vaskular, masalah mata, dan penyakit ginjal. Itu sebab, kita perlu mengontrol tekanan darah. Caranya dengan mengubah kebiasaan gaya hidup sehari-hari .
# Usahakan untuk memiliki berat badan yang sehat.
Kelebihan berat badan menambah risiko tekanan darah tinggi. Secara umum, untuk mempertahankan berat badan yang sehat, kita perlu membakar jumlah kalori yang sama dengan yang kita makan dan minum. Bicarakan dengan dokter tentang perlu-tidaknya lansia menurunkan berat badan.
# Olahraga
Aktivitas ringan, seperti jalan cepat atau berenang, dapat menurunkan tekanan darah tinggi. Tetapkan sasaran sehingga lansia dapat berolahraga dengan aman dan lakukan setidaknya 150 menit (2,5 jam) per minggu. Konsultasikan dengan dokter sebelum memulai rencana olahraga.
# Mengonsumsi makanan yang menyehatkan jantung.
Diet seimbang yang terdiri dari sayuran, buah-buahan, biji-bijian, protein, susu, dan minyak—seperti rencana diet Dietary Approaches to Stop Hypertension (DASH)—dapat menurunkan tekanan darah.
# Mengurangi asupan garam.
Seiring bertambahnya usia, tubuh dan tekanan darah menjadi lebih sensitif terhadap garam (natrium), yang ditambahkan ke dalam banyak makanan selama pemrosesan atau persiapan. Membatasi jumlah garam setiap hari dapat membantu. DASH adalah diet rendah garam.
# Mengurangi minum alkohol.
Minum alkohol dapat memengaruhi tekanan darah. Bagi mereka yang minum, pria tidak boleh minum lebih dari dua gelas sehari dan wanita tidak boleh lebih dari satu gelas sehari untuk menurunkan risiko tekanan darah tinggi.
# Tidak merokok.
Merokok meningkatkan risiko tekanan darah tinggi, penyakit jantung, stroke, dan masalah kesehatan lainnya. Jika lansia merokok, berhentilah. Manfaat kesehatan dari berhenti merokok dapat dilihat pada usia berapa pun—siapa pun tidak pernah terlalu tua untuk berhenti.
# Dapatkan tidur malam yang nyenyak.
Bicarakan dengan dokter jika lansia tidur mendengkur atau terdengar seperti berhenti bernapas selama beberapa saat ketika tidur. Ini bisa jadi merupakan tanda masalah yang disebut sleep apnea. Mengobati sleep apnea dan tidur nyenyak dapat membantu menurunkan tekanan darah.
# Kelola stres.
Mengatasi masalah dan mengurangi stres dapat membantu menurunkan tekanan darah tinggi.
Sahabat Lansia, selain melakukan perubahan kebiasaan gaya hidup, jika diperlukan, dokter akan meresepkan obat untuk menurunkan tekanan darah ke tingkat yang aman. Evaluasi dan diskusi berkelanjutan dengan dokter sangat diperlukan, terutama jika lansia memiliki kondisi medis lain, sepetti diabetes. (*)
Sumber:
National Institute on Aging (2022)
Foto:
Freepik