Menjadikan pola hidup sehat sebagai resolusi Tahun Baru akan membantu kita mempertahankan kualitas hidup yang lebih tinggi untuk waktu yang lebih lama.
Dunialansia.com – Selamat Tahun Baru 2025, Sahabat Lansia. Tahun baru, hidup baru. Inilah saatnya memulai lembaran baru dengan mengadopsi kebiasaan sehat demi hidup yang lebih baik dan lebih sehat tentunya.
Tak ada kata terlambat untuk memulai kebiasaan sehat. Menjadikan pola hidup sehat sebagai resolusi Tahun Baru akan membantu kita mempertahankan kualitas hidup yang lebih tinggi untuk waktu yang lebih lama.
Sahabat Lansia dapat mengadopsi beberapa resolusi tahun baru berikut ini yang berkaitan dengan kebiasaan hidup sehat.
# Pola makan sehat.
Sebagai bahan bakar untuk menjalani hari, makanan yang kita konsumsi dapat membantu kita merasa lebih berenergi dan tidak lesu. Makanan juga dapat meminimalkan dampak masalah kesehatan yang kita alami, terutama seiring bertambahnya usia, selain juga membantu menjaga berat badan sehat.
Melansir MedlinePlus, berikut ini yang harus lansia lakukan terkait pola makan sehat.
⬥ Mengonsumsi makanan yang memberikan banyak nutrisi tanpa banyak kalori tambahan.
- Buah-buahan dan sayuran (pilih jenis yang berbeda dan berwarna cerah).
- Biji-bijian utuh, seperti oatmeal, roti gandum utuh, dan beras merah.
- Susu dan keju tanpa lemak atau rendah lemak, atau susu kedelai atau beras yang telah ditambahkan vitamin D dan kalsium.
- Makanan laut, daging tanpa lemak, unggas, dan telur.
- Kacang-kacangan, polong-polongan, dan biji-bijian.
⬥ Menghindari kalori kosong.
Makanan ini mengandung banyak kalori tetapi sedikit nutrisi, seperti keripik, permen, makanan panggang, soda, dan alkohol.
⬥ Pilih makanan yang rendah kolesterol dan lemak.
Hindari lemak jenuh dan lemak trans. Lemak jenuh biasanya berasal dari hewan, sedangkan lemak trans adalah lemak olahan dalam margarin batangan dan mentega sayur.
⬥ Mencukupi kebutuhan cairan.
Sebagian orang kehilangan rasa haus seiring bertambahnya usia. Minumlah air secukupnya untuk mencegah dehidrasi.
⬥ Aktif secara fisik.
Jika lansia mulai kehilangan nafsu makan, berolahraga dapat membantu lansia merasa lebih lapar.
Lansia sebaiknya menanyakan kepada dokter atau ahli gizi, hal-hal apa saja yang dapat dilakukan untuk memperbaiki kebiasaan makan tak sehat pada tahun lalu.
Baca Juga:
Pola Makan Sehat Usia 65+: Apa Saja Tantangannya dan Bagaimana Menyiasatinya?
# Memulai rutinitas kebugaran.
Selain merangsang nafsu makan, tetap aktif secara fisik penting untuk membangun dan menjaga massa otot, menjaga sendi bergerak sebagaimana mestinya, serta menjaga jantung tetap kuat dan sehat.
Lakukan olahraga dengan senang. Kita cenderung akan terus melakukannya jika menemukan aktivitas fisik yang ingin kita lakukan. Bergabunglah dengan kelompok yoga, cari teman olahraga untuk menemani berjalan-jalan atau pergi ke pusat kebugaran.
Namun, sebelum memulai rutinitas kebugaran, lansia dianjurkan untuk membicarakannya terlebih dahulu dengan dokter.
# Vaksinasi dan pemeriksaan kesehatan rutin.
Seiring dengan menurunnya sel-sel tubuh lantaran bertambahnya usia, tingkat kekebalan tubuh lansia juga menurun. Akibatnya, lansia rentan terhadap infeksi yang menimbulkan risiko serius bagi kesehatan lansia.
Sahabat Lansia, coba cek catatan vaksinasimu, apakah sudah lengkap? Vaksinasi memberikan perlindungan terhadap penyakit serius. Awali tahun baru ini dengan membuat janji temu dokter untuk melakukan vaksinasi dan pemeriksaan kesehatan rutin.
# Mempelajari hal-hal baru.
Memilih hobi atau menumbuhkan minat dapat membantu menjaga pikiran tetap tajam karena otak yang menua memiliki potensi untuk melakukannya. Mempelajari bahasa baru, memecahkan teka-teki, kursus membuat kue, belajar melukis, atau menari, dan masih banyak lagi. PIlihlah yang paling diminati.
Mencoba hobi baru memberi kita kesempatan untuk menemukan hal-hal baru tentang diri kita—mungkin kita akan menemukan bahwa kita ahli dalam sesuatu yang tidak kita ketahui sebagai bakat alami. Mencoba hobi baru juga memberi kita kesempatan untuk keluar dari rutinitas lama dan mendapatkan teman baru.
Dengan mempelajari hal-hal baru, kita menjadi pribadi yang lebih utuh dan membantu kita terhubung dengan orang lain. Pusat perawatan lansia, perpustakaan umum, dan organisasi masyarakat lainnya menawarkan berbagai kelas yang ramah bagi lansia.
# Bersosialisasi dan menemukan teman sebaya.
Manusia adalah makhluk sosial. Mengisolasi diri adalah resep untuk kesepian dan depresi. Ada banyak alasan mengapa lansia merasa terisolasi, termasuk kehilangan teman, kehilangan pasangan atau anak, dan terkadang bahkan kehilangan identitas.
Para ahli menyoroti lansia cenderung menghadapi masalah, seperti pesimisme, sinisme, kesepian, kemarahan, dan kurangnya dukungan sosial atau stimulasi mental. Oleh karena itu, bersosialisasi dan menemukan teman seusia dapat meningkatkan kesejahteraan emosional serta membantu mengendalikan penyakit fisik.
Jadi, bergaullah dengan orang-orang yang—sebisa mungkin—memiliki kesamaan denganmu. Perkenalkan dirimu pada lingkungan sosial baru dan berpartisipasilah dalam kegiatan kelompok. Bergabung dengan klub tawa, kelas olahraga (seperti yoga atau tari), klub lansia, dan lainnya.
Untuk menjembatani kesenjangan generasi antara kakek-nenek dan cucu, kita hendaknya bersikap terbuka terhadap ide-ide dan proses berpikir generasi muda, berpartisipasi dalam pengasuhan mereka, dan menjalin ikatan pada minat yang sama.
# Mendapatkan istirahat yang cukup.
Bagi lansia sibuk yang suka bekerja keras atau gemar bergadang demi menuntaskan bacaan atau tontonan serial di TV, kemungkinan besar tidak mendapatkan istirahat yang cukup. Padahal, tidur penting bagi lansia untuk memberikan kesempatan pada tubuh dan pikiran kembali pulih.
Jadi, selain menetapkan rutinitas waktu tidur, pastikan untuk mengatasi masalah insomnia atau kondisi lain yang mengganggu tidur. Konsultasikan dengan dokter, ya.
# Bersih-bersih “gudang”.
Membersihkan barang-barang yang tidak terpakai adalah sesuatu yang bermanfaat bagi orang-orang dari segala usia karena hal itu sekaligus menghilangkan beban pikiran.
Terlebih bagi lansia, masa tua biasanya merupakan masa ketika kita berpikir untuk mengurangi dan menyederhanakan hidup. Jadi, akan lebih berdampak bagi para lansia untuk menyingkirkan barang-barang yang tidak dibutuhkan lagi.
# Menyediakan waktu untuk diri sendiri.
Kita perlu menyediakan waktu untuk memikirkan semua hal baik yang sedang terjadi dalam hidup kita—memikirkan keluarga, pencapaian, dan keberuntungan lain yang telah kita nikmati dalam hidup. Mulailah menulis jurnal rasa syukur, praktikkan meditasi dan pernapasan terbimbing. Itu semua sangat penting untuk kesehatan mental kita.
# Menetapkan tujuan untuk diri sendiri.
Penting untuk tidak pernah berhenti bermimpi tentang masa depan. Buatlah rencana, tetapkan tujuan, dan kejar ambisimu untuk memberi dirimu tujuan dan menjaga pikiranmu tetap aktif.
Sahabat Lansia, manakah dari resolusi di atas yang akan kamu pilih? Apa pun resolusi yang kita pilih, baiklah kita gunakan sebagai cara untuk memberi diri kita motivasi guna memulai tahun baru dengan benar. Selamat Tahun Baru 2025. (*)
Sumber:
Bethesda Health Group (19/12/2024)
Happiest Health (19/12/2024)
Foto:
Freepik
Sahabat Lansia, dunialansia.com bukan merupakan praktik konsultasi medis, diagnosis, ataupun pengobatan. Informasi di situs web ini tidak boleh digunakan sebagai pengganti konsultasi atau saran medis profesional. Bila Sahabat Lansia memiliki masalah kesehatan atau penyakit tertentu atau kebutuhan medis yang spesifik, konsultasikan dengan tenaga medis atau tenaga kesehatan profesional.