POLA MAKAN SEHAT USIA 65+: Apa Saja Tantangannya dan Bagaimana Menyiasatinya?

POLA MAKAN SEHAT USIA 65+: Apa Saja Tantangannya dan Bagaimana Menyiasatinya?

Seiring bertambahnya usia, terutama setelah menginjak 65 tahun, pola makan sehat bisa lebih menantang. Apa saja tantangannya dan bagaimana mengatasinya?

Dunialansia.com – Sahabat Lansia, tentunya pola makan sehat sangat penting pada usia berapa pun. Hanya saja, seiring bertambahnya usia, terutama setelah menginjak 65 tahun, pola makan sehat bisa lebih menantang. Mengapa?

Melansir Cleveland Clinic (07/07/2023), penuaan dapat disertai dengan perubahan pada kesehatan dan kehidupan yang membuat pola makan sehat menjadi lebih sulit dilakukan.

Perubahan terkait usia pada metabolisme atau pencernaan juga dapat menyebabkan fluktuasi berat badan yang tidak disengaja.

Adanya kondisi medis juga dapat menyebabkan penurunan berat badan yang drastis (dan tidak sehat). Hal ini termasuk masalah, seperti kekurangan gizi, osteoporosis, serta kekurangan zat besi dan vitamin.

Kondisi medis dan pengobatan ikut memengaruhi kemampuan lansia berolahraga untuk menjaga kekuatan otot dan nafsu makannya.

Belum lagi jika lansia memiliki masalah mobilitas atau tidak dapat mengemudi lagi, maka berbelanja makanan bergizi bisa menjadi kendala besar.

Hilangnya kemandirian bukan hanya dapat mempersulit pembelian makanan sehat, tetapi juga memasaknya dengan benar. Lansia jadi lebih bergantung pada makanan kemasan dan olahan atau makanan yang gizinya tidak lengkap.

Bukan cuma itu. Kehilangan pasangan dapat menyebabkan kesepian dan depresi, yang bisa mengakibatkan kurangnya minat untuk merawat diri sendiri, termasuk dalam hal makan.

 

Pola makan sehat berperan besar dalam kesehatan kita secara keseluruhan, termasuk:

  • Fungsi otak dan memori.
  • Kesehatan jantung.
  • Kekuatan tulang.
  • Tonus otot.
  • Kekebalan.
  • Fungsi gastrointestinal.
  • Kesehatan mental dan kesejahteraan.

 

TIPS MAKAN SEHAT SEIRING BERTAMBAHNYA USIA

Sahabat Lansia, tips berikut dapat membantu lansia untuk memprioritaskan pola makan sehat dan mendapatkan nutrisi yang tepat seiring bertambahnya usia.

# Mempertahankan jadwal makan yang teratur.

Memiliki waktu makan tertentu yang dapat kita nikmati setiap hari sungguh bermanfaat bagi kesehatan fisik dan mental kita.

Beberapa lansia mungkin perlu melakukan upaya terfokus untuk makan secara teratur. Kita dapat menyetel alarm pada jam tangan atau aplikasi ponsel sebagai pengingat waktu makan.

# Makan bersama orang lain.

Waktu makan dapat menjadi saat yang tepat untuk berkumpul bersama teman-teman dan orang-orang terkasih.

Berkumpul bersama keluarga dan teman atau komunitas dapat membuat waktu makan jadi lebih menyenangkan dan bisa sangat membangkitkan semangat—saling berbagi cerita, saling support.

Ini sama pentingnya bagi kesehatan mental kita seperti halnya makanan yang kita konsumsi bagi tubuh kita.

# Mempraktikkan kebiasaan keamanan pangan.

Usia 65 ke atas lebih berisiko terkena penyakit bawaan makanan, seperti Listeria dan Salmonella. Sebagian karena melemahnya sistem kekebalan tubuh seiring bertambahnya usia. Selain itu, penuaan juga dapat menurunkan kemampuan ginjal dan hati dalam menyaring dan membuang racun dari tubuh.

 

Tips keamanan pangan:

  • Selalu mengecek tanggal kedaluwarsanya.
  • Memperhatikan ada-tidaknya perubahan pada makanan yang menunjukkan tanda-tanda kerusakan alias tidak layak konsumsi.
  • Memasak makanan, terlebih daging dan telur, hingga matang.
  • Sisa makanan harus segera disimpan di lemari pendingin.
  • Sering mencuci tangan dan membersihkan peralatan makan/memasak.
  • Batasi atau hindari keju lunak, daging dan makanan laut mentah atau setengah matang, serta produk susu yang tidak dipasteurisasi.

 

SEPERTI APA SEHARUSNYA POLA MAKAN LANSIA?

Pada dasarnya, semua orang disarankan untuk menerapkan pola makan sehat yang berfokus pada protein rendah lemak, banyak buah dan sayuran, serta membatasi gula tambahan disarankan bagi semua orang.

Pastikan lansia makan untuk mendapatkan manfaat kesehatan yang maksimal. Berkaitan dengan itu, lansia diharapkan fokus pada beberapa kebutuhan diet utama berikut ini.

Mendapatkan serat.
Tambahkan serat pada makanan dengan mengonsumsi makanan seperti biji-bijian utuh, buah-buahan, dan sayuran mentah.

Mengonsumsi lemak sehat.
Kurangi asupan kolesterol dan lemak. Buatlah pilihan yang lebih cerdas dengan menikmati atau menyiapkan makanan mengandung lemak sehat, seperti minyak zaitun, alpukat, salmon, dan kenari.

Mengurangi konsumsi garam.
Sebagai pengganti garam, bumbui hidangan dengan bawang putih, rempah-rempah, dan rempah lainnya. Pilih makanan yang rendah sodium atau tidak mengandung garam tambahan.

Membatasi “makanan putih”.
Yang termasuk di dalamnya adalah roti putih, nasi, dan kentang, yang tidak memberikan banyak nilai gizi jangka panjang.

Memaksimalkan asupan vitamin D.
Tingkatkan paparan sinar matahari (tentu saja, selalu kenakan tabir surya!) dan konsumsi makanan tinggi vitamin D — seperti ikan berlemak, tuna kaleng, kuning telur, susu dan sereal atau suplemen yang difortifikasi (sesuai persetujuan dokter).

Tetap terhidrasi.
Penuaan dapat meningkatkan risiko dehidrasi. Minumlah enam gelas air berukuran 8 ons atau minuman lain setiap hari (jika tidak sedang menjalani diet terbatas cairan). Batasi minuman yang mengandung kafein dan alkohol.

 

Sahabat Lansia, sangat penting untuk berkonsultasi dengan dokter tentang pola makan yang benar demi kesehatan terbaik lansia. Terlebih bagi lansia yang mengalami perubahan nafsu makan dan berat badan ataupun memiliki kondisi medis tertentu agar menemui dokter sebelum melakukan perubahan pola makan apa pun. (*)

 

Foto:
Freepik

 

 

Sahabat Lansia, dunialansia.com bukan merupakan praktik konsultasi medis, diagnosis, ataupun pengobatan. Informasi di situs web ini tidak boleh digunakan sebagai pengganti konsultasi atau saran medis profesional. Bila Sahabat Lansia memiliki masalah kesehatan atau penyakit tertentu atau kebutuhan medis yang spesifik, konsultasikan dengan tenaga medis atau tenaga kesehatan profesional.
Yuk, berbagi artikel ini agar manfaatnya dirasakan oleh banyak orang.