Hari Tidur Sedunia tahun ini diperingati pada tanggal 14 Maret 2025 dengan mengusung tema “Jadikan Kesehatan Tidur Sebagai Prioritas”
Dunialansia.com – Sahabat Lansia, “Jadikan Kesehatan Tidur Sebagai Prioritas” merupakan tema dari World Sleep Day atau Hari Tidur Sedunia 2025. Tahun ini, peringatan Hari Tidur Sedunia jatuh pada tanggal 14 Maret 2025.
Hari Tidur Sedunia merupakan acara tahunan yang dimaksudkan sebagai perayaan tidur dan bertujuan mengurangi beban masalah tidur pada masyarakat melalui pencegahan dan pengelolaan gangguan tidur yang lebih baik.
SEJARAH HARI TIDUR SEDUNIA
Hari Tidur Sedunia merupakan aksi kesadaran global dengan World Sleep Society sebagai penyelenggaranya sejak 2008. Perayaannya pada hari Jumat sebelum Spring Vernal Equinox setiap tahunnya dan lebih dari 70 negara mengikutinya.
Hari Tidur Sedunia berfokus pada berbagai isu yang berkaitan dengan tidur, pengobatan tidur, pendidikan tentang tidur, dan dampak sosial akibat kurang tidur pada kehidupan sehari-hari.
Hari Tidur Sedunia mempertemukan orang-orang, baik masyarakat biasa maupun penyedia layanan kesehatan, untuk membahas masalah tidur, membantu menemukan solusi, dan mencegah masalah tidur bagi mereka yang belum mengalaminya.
Penyelenggara acara ini adalah Komite Hari Tidur Sedunia dari World Sleep Society. Hari Tidur Sedunia berawal dari selompok profesional dan penyedia layanan kesehatan yang mempelajari bidang kedokteran tidur serta penelitian tidur.
Liborio Parrino, MD, Italia dan Antonio Culebras, MD, adalah anggota ketua bersama pertama dari Hari Tidur Sedunia dan membantu dalam mendirikan World Sleep Society, organisasi nirlaba dengan keanggotaan profesional yang didedikasikan untuk memajukan kesehatan tidur di seluruh dunia.
JADIKAN KESEHATAN TIDUR SEBAGAI PRIORITAS
Tidur sangat penting untuk kesehatan dan kesejahteraan. Misalnya, tekanan darah turun saat tidur, sehingga jantung dapat beristirahat dan memulihkan diri dari aktivitas di siang hari.
Penelitian lain menunjukkan adanya hubungan antara peningkatan durasi tidur dan penurunan kemungkinan terserang flu.
Sebaliknya, tidur yang tidak cukup atau kualitas tidur yang buruk memengaruhi setiap aspek kesehatan dan kesejahteraan.
Jika tidak diatasi, masalah kesulitan tidur—dari ringan hingga berat—dapat mengganggu seluruh kehidupan seseorang.
Penelitian menunjukkan, tidur yang tidak sehat memengaruhi metabolisme, fungsi kekebalan tubuh, suasana hati, kinerja kognitif, kualitas hidup, dan mortalitas.
Menurut Asosiasi Tidur Amerika, lebih dari 50—70 juta orang memiliki beberapa jenis gangguan tidur dan lebih dari 25 juta menderita sleep apnea.
Adapun masalah tidur yang paling sering dilaporkan adalah insomnia, yaitu ketidakmampuan untuk tidur sama sekali atau sepanjang malam.
Itulah mengapa, kesehatan tidur harus menjadi prioritas.
Kesehatan tidur mencakup:
- durasi tidur yang cukup (7—9 jam/malam untuk orang dewasa),
- kontinuitas tidur (kemampuan untuk mudah tertidur dan tetap tertidur),
- waktu tidur yang tepat,
- merasa waspada dan segar sepanjang hari,
- kepuasan terhadap kualitas tidur secara keseluruhan.
Sumber: Sleep Health
Sahabat Lansia, selamat menikmati malam-malammu dengan tidur yang berkualitas. Selamat merayakan #worldsleepday (*)
Foto:
Freepik