USIA 70-AN: MENGHIDUPKAN KEMBALI BARA YANG REDUP, PENTINGNYA TETAP AKTIF SECARA SEKSUAL

USIA 70-AN: MENGHIDUPKAN KEMBALI BARA YANG REDUP, PENTINGNYA TETAP AKTIF SECARA SEKSUAL

Banyak lansia 70-an dan 80-an bukan hanya aktif secara seksual, tetapi juga puas dengan kehidupan seks mereka saat lanjut usia. Tetap aktif secara seksual berkaitan dengan risiko lebih rendah terhadap kondisi medis dan umur yang lebih panjang

Dunialansia.com – Sahabat Lansia, perubahan fisiologis yang terjadi seiring bertambahnya usia dapat menurunkan kemampuan melakukan hubungan seksual. Frekuensi berhubungan seks juga ikut menurun. Namun, bukan berarti seks lantas menjadi tak menarik lagi.

Mengutip Verywell Health (13/8/2023), banyak lansia 70-an dan 80-an bukan hanya aktif secara seksual, tetapi juga puas dengan kehidupan seks mereka saat lanjut usia.

Penelitian menunjukkan, pria hampir dua kali lebih mungkin melakukan hubungan seks atau masturbasi di usia lanjut dibandingkan wanita.

Sebuah penelitian di Inggris menemukan, hampir 60% pria berusia 70—80 dan 31% pria berusia 80—90 masih aktif secara seksual.

Pada wanita, angka tersebut turun menjadi 34% dan 14%. Bukan lantaran kurangnya keinginan, melainkan tak ada kesempatan. Penelitian menunjukkan, wanita lansia cenderung tidak memiliki pasangan. Sebagian besar karena wanita sering kali hidup lebih lama dari pasangannya.

Sahabat Lansia, mempertahankan kehidupan seks seiring bertambahnya usia sangat bermanfaat untuk fisik dan emosional kita.

Penelitian menemukan, aktif secara seksual berkaitan dengan risiko lebih rendah terhadap kondisi medis dan umur yang lebih panjang.

Hal ini juga berkaitan dengan rasa bahagia dan kesejahteraan yang lebih besar secara keseluruhan.

Jika kehidupan seks lansia menjadi stagnan, tips berikut dapat membantu untuk menghidupkannya kembali.

Menyampaikan kepada pasangan.

Seks yang baik dimulai dengan komunikasi yang baik. Pasangan yang telah bersama dalam waktu lama sering kali merasa tahu apa yang dipikirkan pasangannya. Padahal, tak ada seorang pun yang bisa membaca pikiran orang lain.

Jadi, bicaralah dengan pasanganmu tentang segala kekhawatiranmu. Sering kali, ketika hubungan seks menjadi jarang, kita merasa pasangan sudah tidak tertarik lagi kepada kita. Padahal, bisa saja pasangan kita sebenarnya sedang mengalami penurunan minat seksual.

Selain itu, seiring bertambahnya usia, organ seks berubah—jika sebelumnya terasa nyaman, mungkin tidak lagi terasa nyaman atau bahkan menyakitkan. Bersikaplah terbuka kepada pasangan tentang perubahan ini.

Sayangnya, berkomunikasi tentang seks masih menjadi tantangan bagi banyak orang. Jika kamu merasa sulit untuk membicarakannya dengan pasangan, pertimbangkan untuk menemui terapis seks.

Mengubah definisi seks.

Definisi seks, seiring bertambahnya usia, mungkin perlu diubah. Penelitian menunjukkan, lansia memiliki definisi yang lebih luas tentang aktivitas seksual daripada orang dewasa yang lebih muda.

Bagi lansia, seks lebih dari sekadar hubungan seksual. Foreplay saja sudah cukup memuaskan. Nah, apa definisi seks menurutmu? Bicarakan dengan pasangan. Bersikaplah kreatif dan bersedia mencoba hal-hal baru.

Pikirkan kembali tentang keintiman.

Seks bukan hanya sekadar hubungan fisik. Seks adalah ekspresi emosional dari keintiman. Seiring bertambahnya usia, keintiman seksual pun berubah. Maknanya bagi masing-masing mungkin perlu didefinisikan ulang.

Keintiman emosional dapat diungkapkan melalui sentuhan fisik nonseksual, seperti:

  • Pijat punggung.
  • Bercengkerama
  • Berpegangan tangan.
  • Berpelukan
  • Menempatkan tangan kita di bahu atau lengan pasangan.
  • Duduk bersebelahan.
  • Menyentuh kaki di bawah meja

Cara non-seksual lain untuk membangun keintiman emosional adalah dengan menghabiskan waktu berkualitas bersama, seperti:

  • Pergi berkencan.
  • Melihat foto-foto lama dan bernostalgia.
  • Mainkan kartu, permainan papan, atau permainan kata.
  • Saling membacakan satu sama lain.
  • Memainkan musik bersama.
  • Bepergian, menjelajahi tempat-tempat baru.
  • Mengunjungi teman dan/atau keluarga.
  • Bepergian bersama-sama dengan pasutri lain

Lakukan saja.

Alih-alih menunggu hasrat itu muncul, para ahli menyarankan lansia pasutri langsung saja melakukannya. Ini karena seks memiliki manfaat fisik dan emosional. Orgasme melepaskan oksitosin, hormon yang mendorong keadaan tenang dan meningkatkan kualitas tidur.

Bahkan, ketika kita sedang tidak ingin berhubungan seks pun, dapat menjadi awal untuk berhubungan seks lebih lanjut di masa mendatang. Hal ini terutama berlaku bagi wanita. Berhubungan seks secara teratur membantu meningkatkan pelumasan alami dan elastisitas vagina. Hal ini juga dapat meningkatkan ereksi pada pria. (*)

 

Baca juga:
* Manfaat Hubungan Seks Setelah Usia 60
* Memahami Perubahan Dorongan Seks Seiring Bertambahnya Usia
* Menjaga Kehidupan Seks Tetap Menyala Seiring Bertambahnya Usia

Foto: Freepik

 

 

Sahabat Lansia, situs dunialansia.com bukan merupakan praktik konsultasi medis, diagnosis, ataupun pengobatan. Informasi di situs ini tidak boleh digunakan sebagai pengganti konsultasi atau saran medis profesional. Bila Sahabat Lansia memiliki masalah kesehatan atau penyakit tertentu atau kebutuhan medis yang spesifik, konsultasikan dengan tenaga medis atau tenaga kesehatan profesional.
Yuk, berbagi artikel ini agar manfaatnya dirasakan oleh banyak orang.