Dunialansia.com – Sahabat Lansia, kelebihan lemak visceral dapat membahayakan kesehatan. Kita bisa terkena penyakit serius, seperti penyakit jantung, diabetes, dan stroke. Namun, dengan kebiasaan makan yang sehat dan perubahan gaya hidup dapat membantu mengurangi kelebihan lemak perut ini.

Pada artikel sebelumnya telah dibahas lima dari 9 kebiasaan makan yang efektif mengurangi lemak perut. Selain menambahkan lebih banyak protein, serat, lemak sehat, dan biji-bijian utuh ke dalam menu harian, kita juga perlu mengonsumsi makanan yang seimbang.

Pada artikel berikut ini, kita akan membahas makanan yang perlu kita batasi/hindari dan beberapa hal lain terkait kebiasaan makan yang efektif mengurangi kelebihan perut seiring bertambahnya usia.

6. Membatasi konsumsi makanan olahan.

Sabat menyarankan untuk mengurangi asupan makanan olahan dan memilih makanan utuh yang diproses secara minimal bila memang memungkinkan.

Dia menjelaskan, makanan ultra-olahan—seperti makanan ringan dan makanan panggang dalam kemasan, makanan cepat saji, permen, soda, dll.—sering kali mengandung tambahan gula, lemak tidak sehat, dan natrium yang sangat tinggi.

“Makanan olahan dapat menyebabkan asupan kalori berlebihan dan retensi air, yang dapat menyebabkan perut kembung dan penambahan lemak,” kata Sabat.

Selain itu, tambah Sabat, makanan olahan biasanya rendah serat dan nutrisi, hanya menawarkan sedikit rasa kenyang dan sedikit nutrisi, sehingga membuat orang yang mengonsumsinya jadi lebih mudah untuk makan berlebihan.

Kendati demikian, kita tidak harus sepenuhnya menghindari makanan ini. Yang penting, perhatikan berapa banyak yang kita konsumsi agar tujuan kita untuk mengurangi kelebihan lemak perut dapat tercapai.

7. Menghindari konsumsi gula berlebih.

Menurut Morgyn Clair, MS, RDN, penulis pada Fit Healthy Momma, mengurangi asupan gula, terutama minuman manis, adalah salah satu cara terbaik untuk menghilangkan lemak perut seiring bertambahnya usia.

“Penelitian secara konsisten menunjukkan bahwa kelebihan gula menyebabkan lemak yang tidak diinginkan, terutama lemak yang disimpan di perut,” katanya.

Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Nutrition menemukan, konsumsi minuman manis secara teratur dikaitkan dengan peningkatan volume lemak perut pada orang dewasa.

8. Mengonsumsi sebagian besar kalori sebelum makan malam.

Kebiasaan lain yang dapat berkontribusi terhadap bertambahnya lemak perut adalah mengonsumsi sebagian besar kalori di malam hari. Kebiasaan ini sering luput dari perhatian kita.

Ward menjelaskan, tubuh kita memproses makanan lebih mudah di pagi hari karena saat itulah insulin lebih efektif, yaitu hormon yang memindahkan glukosa yang dihasilkan oleh pencernaan ke dalam sel untuk digunakan sebagai energi.

Seiring berjalannya hari, sambung Ward, ketika insulin menjadi lamban, maka makan banyak di pengujung hari akan meningkatkan kemungkinan menyimpan apa yang kita makan sebagai lemak di area perut.

9. Mengontrol porsi makan.

Meski kualitas makanan sangat penting dalam mencapai kesehatan yang lebih baik seiring bertambahnya usia, Sabat merekomendasikan untuk juga fokus pada ukuran porsi.

“Perhatikan ukuran porsi, karena seiring bertambahnya usia, metabolisme Anda cenderung melambat. Jadi, penting untuk makan dalam porsi kecil dan proporsional guna menghindari asupan kalori berlebih,” katanya.

Mengontrol porsi makan bukan hanya dapat membantu kita mengatur asupan kalori dan mengurangi risiko kelebihan penyimpanan kalori sebagai lemak, terutama di area perut.

Mengontrol porsi makan, menurut Sabat, juga mendorong kita untuk makan dengan penuh kesadaran. Artinya, membuat kita lebih sadar akan tanda-tanda rasa lapar dan kenyang dari tubuh kita, sehingga dapat mencegah kita makan berlebihan dan ngemil yang tidak perlu.

Sahabat Lansia, menerapkan kebiasaan makan yang sehat dan mengubah gaya hidup dapat membantu mengurangi kelebihan lemak perut seiring bertambahnya usia.

Setidaknya ada 9 kebiasaan makan yang efektif mengurangi lemak perut seiring bertambahnya usia, yaitu:

1. Mengonsumsi lebih banyak makanan kaya serat.
2. Meningkatkan asupan protein.
3. Mengonsumsi lebih banyak lemak sehat.
4. Beralih ke biji-bijian utuh (whole grains).
5. Mengonsumsi makanan yang seimbang
6. Membatasi konsumsi makanan olahan.
7. Menghindari konsumi gula berlebih.
8. Mengonsumsi sebagian besar kalori sebelum makan malam.
9. Mengontrol porsi makan.

Sumber:
Eat This, Not That
Foto:
Freepik