Memilih makanan tertentu pada saat stres dapat membantu meringankan gejala stres dan meningkatkan kesejahteraan secara keseluruhan. Banyak makanan dapat membantu meredakan stres.
Dunialansia.com – Sahabat Lansia, memilih makanan tertentu kala stres dapat membantu meringankan gejala stres dan meningkatkan kesejahteraan secara keseluruhan.
Aneka makanan pereda stres meliputi: avokad, bayam, biji bunga matahari, buah beri, brokoli, buncis, bawang putih, cokelat hitam, ikan berlemak, jeruk, dan kacang-kacangan.
Makanan lainnya yang dapat membantu meredakan stres, termasuk berikut ini:
12. KERANG
Kerang-kerangan, termasuk tiram, mengandung asam amino yang tinggi, seperti taurin. Menurut sebuah penelitian pada hewan pengerat, taurin memiliki potensi untuk meningkatkan suasana hati.
Kita membutuhkan taurin dan asam amino lainnya untuk memproduksi neurotransmiter, seperti dopamin, yang penting untuk mengatur respons stres. Faktanya, penelitian menunjukkan, taurin mungkin memiliki efek antidepresan,
Kerang juga sarat dengan vitamin B12, seng, tembaga, mangan, dan selenium, yang semuanya dapat membantu meningkatkan suasana hati. Sebuah penelitian terhadap 2.089 orang dewasa Jepang mengaitkan rendahnya asupan seng, tembaga, dan mangan dengan gejala depresi dan kecemasan.
13. KIMCHI
Kimchi adalah hidangan sayuran fermentasi yang biasanya terbuat dari kubis napa atau sawi putih dan daikon, sejenis lobak. Makanan fermentasi, seperti kimchi, mengandung bakteri baik atau probiotik serta kaya akan vitamin, mineral, dan antioksidan.
Penelitian mengungkapkan, makanan fermentasi dapat membantu mengurangi stres dan kecemasan. Banyak penelitian lain menunjukkan, suplemen probiotik dan makanan kaya probiotik, seperti kimchi, memiliki efek yang menguntungkan bagi kesehatan mental. Kemungkinan besar penyebabnya adalah interaksi mereka dengan bakteri usus kita, yang secara langsung memengaruhi suasana hati kita.
14. LOBAK SWISS
Swiss chard adalah sayuran berdaun hijau yang kaya akan nutrisi untuk melawan stres, yaitu magnesium. Mineral ini memainkan peran penting dalam respons tubuh terhadap stres.
Kadar mineral yang rendah berkaitan dengan kondisi, seperti kecemasan dan serangan panik. Selain itu, stres kronis dapat menguras cadangan magnesium tubuh, sehingga mineral ini sangat penting saat kita stres.
Hanya 1 cangkir (175 gram) lobak Swiss yang dimasak mengandung 36% dari asupan yang direkomendasikan untuk magnesium.
15. PETERSELI
Peterseli sangat kaya akan karotenoid, flavonoid, dan minyak atsiri, yang semuanya memiliki sifat antioksidan yang kuat. Antioksidan adalah senyawa yang menetralkan molekul tidak stabil yang disebut radikal bebas dan melindungi dari stres oksidatif. Stres oksidatif berkaitan dengan banyak penyakit, termasuk gangguan kesehatan mental, seperti depresi dan kecemasan.
Studi menunjukkan, diet yang kaya akan antioksidan dapat membantu mencegah stres dan kecemasan. Antioksidan juga dapat membantu mengurangi peradangan yang sering terjadi pada mereka yang mengalami stres kronis.
16. TAHINI
Tahini adalah saus dari biji wijen, yang merupakan sumber asam amino L-triptofan yang sangat baik. L-triptofan adalah prekursor dari neurotransmiter pengatur suasana hati dopamin dan serotonin. Mengikuti diet tinggi triptofan dapat membantu meningkatkan suasana hati serta meringankan gejala depresi dan kecemasan.
Sebuah ulasan (2018) mencatat, serotonin di otak kita berasal dari triptofan, menunjukkan bahwa mungkin ada hubungan antara kadar triptofan dengan suasana hati dan kecemasan. Namun, masih perlu lebih banyak penelitian pada manusia.
17. TELUR
Telur sering disebut sebagai multivitamin alami karena profil nutrisinya yang mengesankan. Telur utuh mengandung vitamin, mineral, asam amino, dan antioksidan yang dibutuhkan untuk respons stres yang sehat.
Telur utuh sangat kaya akan kolin, nutrisi yang ditemukan dalam jumlah besar hanya dalam beberapa makanan. Kolin telah terbukti memainkan peran penting dalam kesehatan otak dan dapat melindungi dari stres.
18. UBI JALAR
Mengonsumsi sumber karbohidrat yang kaya nutrisi seperti ubi jalar dapat membantu menurunkan kadar hormon stres kortisol.
Meskipun kadar kortisol diatur dengan ketat, stres kronis dapat menyebabkan disfungsi kortisol, yang dapat mengakibatkan peradangan, rasa sakit, dan efek samping lainnya.
Sebuah penelitian selama 8 minggu pada wanita dengan berat badan berlebih atau obesitas menemukan, mereka yang mengonsumsi makanan yang kaya akan karbohidrat utuh dan padat nutrisi memiliki tingkat kortisol saliva yang jauh lebih rendah. Tak demikian halnya dengan mereka yang mengikuti pola makan khas Barat yang tinggi karbohidrat olahan.
Ubi jalar adalah makanan utuh yang merupakan pilihan karbohidrat sangat baik. Ubi jalar dikemas dengan nutrisi yang penting untuk respons stres, seperti vitamin C dan kalium.
Sahabat Lansia, banyak makanan mengandung nutrisi yang dapat membantu mengurangi stres. Selain 18 makanan yang telah disebutkan, masih banyak lagi makanan lainnya yang dapat membantu meredakan stres. Bahkan, sejumlah minuman pun dapat membantu kita menenangkan suasana hati. (*)
Sumber:
Everyday Health
Healthline
WebMD
Foto:
Freepik