Selain makanan pereda stres, ada pula minuman tertentu yang dapat membantu mengurangi tingkat stres.
Dunialansia.com – Sahabat Lansia, mengikuti rencana diet sehat yang menekankan makanan pereda stres dapat membantu menghilangkan stres dan mencegah komplikasi kesehatan lebih lanjut. Selain makanan pereda stres, ada pula minuman tertentu yang dapat membantu mengurangi tingkat stres, antara lain:
1. AIR PUTIH
Minum segelas air adalah cara sederhana untuk bersantai dari kehidupan yang penuh dengan stres. Minum air putih membantu otak mendapatkan nutrisi dan energi agar bisa berfungsi dengan baik.
Semua organ tubuh kita, termasuk otak, membutuhkan air untuk berfungsi dengan baik. Dehidrasi atau kekurangan cairan membuat tubuh tidak berfungsi dengan baik dan hal ini dapat menyebabkan stres. Penelitian menunjukkan, dehidrasi setengah liter saja dapat meningkatkan kadar kortisol, salah satu hormon stres.
Sebaliknya, stres juga dapat menyebabkan dehidrasi. Saat stres, detak jantung meningkat dan bernapas pun jadi lebih berat. Ini menyebabkan kita kehilangan cairan. Ditambah lagi, saat stres, kita cenderung lupa untuk minum (dan makan) dengan baik. Dengan cukup minum akan membantu kita tetap dalam kondisi yang baik kala stres.
2. BUBUK CERI ACEROLA
Meski dapat dinikmati segar, ceri acerola sangat mudah rusak. Oleh karena itu, ceri ini paling sering dijual dalam bentuk bubuk, yang dapat kita tambahkan ke dalam makanan dan minuman.
Ceri acerola adalah salah satu sumber vitamin C yang paling pekat. Buah ini memiliki 50—100% lebih banyak vitamin C daripada buah jeruk. Kadar vitamin C yang tinggi berkaitan dengan peningkatan suasana hati serta tingkat depresi dan kemarahan yang lebih rendah.
3. SMOOTHIE SEGAR
Mengonsumsi buah dan sayuran yang cukup dapat membantu tubuh memerangi perasaan stres. Sebuah studi (2022) mengidentifikasi beberapa jenis produk tertentu yang dapat secara efektif menghilangkan stres. Buah-buahan dan sayuran ini meliputi: pir, apel, jeruk, pisang, wortel, dan bit.
Smoothie segar yang mengandung buah-buahan dan sayuran dapat menjadi cara yang lebih mudah untuk menambahkan nutrisi ke dalam rencana makan seseorang. Studi ini juga menemukan, produk yang mengandung kedelai, seperti tahu, dapat membantu mengurangi tingkat stres. Tahu sutra menyatu dengan baik dalam smoothie dan juga padat nutrisi.
Selain smoothie, jus buah 100% juga bermanfaat untuk mengatasi kecemasan. Sebuah penelitian (2022) melihat efek minum jus buah 100% pada kecemasan, kognisi, dan depresi. Para peneliti, dengan menggunakan data dari lebih 62.000 orang dewasa, menemukan bahwa mereka yang minum jus buah menghabiskan lebih sedikit waktu untuk merasa cemas selama sebulan.
SMOOTHIE VS JUS
Membuat jus adalah cara mengonsumsi buah atau sayuran dalam bentuk cair. Kita membutuhkan juicer, sebuah alat untuk memisahkan ampas (serat) buah atau sayuran dari cairannya. Jadi, hanya mengambil sarinya saja, baik sari buah atau sayur, sehingga mudah meminumnya. Sari buah/sayur ini mengandung vitamin dan mineral dari buah/sayuran tersebut.
Membuat smoothie adalah cara lain untuk mendapatkan beberapa porsi buah dan sayuran. Kita menggunakan seluruh buah atau sayuran, terkadang termasuk kulitnya. Caranya dengan memblender buah atau sayuran tersebut. Cara ini akan menjaga serat dan nutrisi yang akan kita dapatkan jika kita makan buah atau sayuran utuh. Oleh karena itu, memblender buah dan sayuran dapat menghasilkan minuman yang lebih kaya fitonutrien dan serat daripada jus.
4. SUSU
Segelas susu hangat sebelum tidur dapat membantu menenangkan saraf dan meningkatkan kualitas tidur.
Susu mengandung kalsium yang bukan hanya baik untuk kesehatan tulang, tetapi juga dapat membantu mengurangi depresi. Dalam sebuah survei (2023) terhadap hampir 15.000 partisipan, gejala depresi menurun seiring dengan meningkatnya asupan kalsium.
Susu dan makanan olahan susu lainnya yang mengandung kalsium dan tambahan vitamin D dapat membantu otot menjadi relaks dan menstabilkan suasana hati. Satu tinjauan bahkan menemukan, kalsium dapat membantu meringankan gejala sindrom pramenstruasi (PMS).
5. TEH CHAMOMILE
Chamomile telah digunakan sejak zaman kuno sebagai pengurang stres alami. Teh dan ekstraknya telah terbukti meningkatkan kualitas tidur nyenyak dan mengurangi gejala kecemasan serta depresi.
Sebuah penelitian selama 8 minggu pada 45 orang dengan kecemasan menunjukkan, mengonsumsi 1,5 gram ekstrak chamomile mengurangi kadar kortisol saliva dan memperbaiki gejala kecemasan.
6. TEH HIJAU
Penelitian menunjukkan, teh hijau dapat membantu meredakan stres dan kecemasan. Teh hijau mengandung asam amino yang dikenal sebagai L-theanine. Asam amino ini dapat meningkatkan kognisi, suasana hati, dan perasaan tenang.
Namun, teh hijau juga mengandung kafein. Bagi sebagian orang, kafein dapat memperburuk perasaan stres. Jika demikian, pilihannya adalah teh herbal, seperti chamomile, yang juga dapat membantu meredakan stres.
Bubuk matcha adalah sumber asam amino yang lebih baik daripada jenis teh hijau lainnya, karena terbuat dari daun teh hijau yang ditanam di tempat teduh. Proses ini meningkatkan kandungan senyawa tertentu, termasuk L-theanine.
7. TEH HITAM
Minum teh hitam dapat membantu kita pulih dengan lebih cepat dari peristiwa yang membuat stres. Sebuah penelitian membandingkan orang yang minum 4 cangkir teh setiap hari selama 6 minggu dengan orang yang minum minuman lain. Para peminum teh melaporkan, mereka merasa lebih tenang dan memiliki kadar hormon stres kortisol yang lebih rendah setelah mengalami situasi yang penuh tekanan. Namun, seperti halnya teh hijau, teh hitam juga mengandung kafein. (*)
Sumber:
Everyday Health
Health
Healthline
Medical News Today
WebMD
Foto:
Freepik