Selain teh hijau dan teh putih, dua jenis teh berikut juga bermanfaat bagi kesehatan. Dari semua jenis teh, teh hitam memiliki kandungan kafein tertinggi. Jika bingung memilih antara teh hijau dan teh hitam, teh oolong menawarkan solusi tengahnya.
Dunialansia.com – Sobat Muda Peduli Lansia, kita sudah mengenal dua jenis teh yang baik untuk kesehatan yaitu teh hijau dan teh putih. Berikut ini giliran teh hitam dan teh oolong.
Teh hitam dan teh oolong juga berasal dari tanaman Camellia sinensis. Ini adalah teh “sejati”. Apa saja manfaatnya bagi kesehatan?
3. Black Tea
Teh hitam adalah jenis teh yang paling populer dan tersedia dalam banyak variasi.
Teh ini teroksidasi sepenuhnya sehingga mengubah warna daun dari hijau menjadi hitam kecokelatan, membuatnya menghasilkan rasa yang jauh lebih kuat dibandingkan teh hijau.
Beberapa kemungkinan manfaat kesehatan dari teh hitam, termasuk kewaspadaan dan energi, sifat antioksidan untuk membantu meningkatkan kesehatan otak dan jantung, serta kemungkinan efek anti-kanker.
Menurut National Cancer Institute, orang yang mengonsumsi dua cangkir teh atau lebih per hari memiliki risiko kematian 9—13% lebih rendah karena sebab apa pun daripada orang yang tidak minum teh.
Konsumsi teh yang lebih tinggi juga berkaitan dengan rendahnya risiko kematian akibat penyakit kardiovaskular, penyakit jantung iskemik, dan stroke.
Dari semua jenis teh, teh hitam memiliki kandungan kafein tertinggi. Satu porsi teh hitam seberat 8 ons mengandung sekitar 47 miligram kafein (sekitar setengah jumlah kafein dalam kopi).
Jenis teh hitam yang umum:
- Earl Grey: Rasa malty dengan sedikit bergamot dan/atau jeruk
- English Breakfast: Rasa yang kuat dan berani dengan sedikit rasa manis
- Masala Chai: Dicampur dengan berbagai macam bumbu, seperti kapulaga, cengkeh, dan merica.
4. Oolong Tea
Jika bingung antara teh hijau dan hitam, teh oolong menawarkan solusi tengahnya. Teh oolong agak teroksidasi – lebih banyak daripada oksidasi ringan teh hijau, tetapi lebih sedikit dibandingkan oksidasi berat teh hitam.
Secangkir teh oolong seduh 8 ons mengandung 38 miligram kafein. Jumlah ini sedikit lebih banyak dari secangkir teh hijau, tetapi kurang dari teh hitam dan kopi.
Tampaknya penelitian tentang teh oolong lebih sedikit daripada teh hijau dan hitam, Namun, secara keseluruhan, teh oolong memiliki manfaat kesehatan yang serupa.
Jenis teh oolong yang umum:
- Ti Kuan Yin: Tersedia dalam versi panggang dan non-panggang; rasanya ringan dan sedikit manis.
- Da Hong Pao: Ada rasa smokey pada teh ini, karena daunnya dipanggang di atas abu kayu.
Sobat Muda Peduli Lansia, itulah jenis-jenis teh sejati. Manakah di antaranya yang menjadi favorit kamu dan lansiamu terkasih? Sungguh menyenangkan, ya, dapat menikmati secangkir teh di waktu pagi dan/atau sore bersama lansia terkasih.
Minum Teh Saat atau Setelah Makan: Baik atau Buruk?
Beberapa penelitian membuktikan minum teh selama atau setelah makan membantu pencernaan dengan menghilangkan gas perut dan perut kembung. Namun, tidak semua jenis teh memberikan efek menguntungkan pada pencernaan.
Hanya teh hijau dan teh herbal seperti teh jahe terbukti menjadi pilihan terbaik dalam membantu proses pencernaan karena mengandung antioksidan dan polifenol dalam jumlah tinggi. Inilah cara teh hijau membantu mencegah penyakit jantung.
Beberapa penelitian lain menunjukkan senyawa fenolik yang ada dalam teh mengganggu penyerapan zat besi. Jika ingin tetap minum teh saat makan, maka konsumsilah makanan yang kaya zat besi dan vitamin C untuk menurunkan efeknya terhadap penyerapan zat besi.
Namun, bagi penderita kekurangan zat besi, sebaiknya hindari minum teh saat makan mengingat efek buruknya. Jika tetap ingin minum teh saat makan, berkonsultasilah terlebih dahulu dengan pakar kesehatan untuk mencegah komplikasi kesehatan.
Bagaimana dengan teh herbal?
Ternyata, teh herbal bukanlah teh. Lo, kok? Baca di sini, ya.
Sumber:
www.medexpress.com
www.thehealthsite.com
Foto:
www.freepik.com