Demam pada lansia cenderung mengindikasikan adanya infeksi virus atau bakteri yang serius. Infeksi, seperti flu, adalah penyebab paling umum dari demam. Kapan harus khawatir?
Dunialansia.com – Sobat Muda Peduli Lansia, bagi orang dewasa muda yang sehat, demam sesekali biasanya tidak perlu dikhawatirkan. Namun, demam pada lansia dapat menjadi tanda pertama dari masalah kesehatan yang serius.
Demam pada lansia cenderung mengindikasikan adanya infeksi virus atau bakteri yang serius. Infeksi, seperti flu, adalah penyebab paling umum dari demam.
Lansia memang lebih rentan terhadap infeksi karena sistem kekebalan tubuh menjadi kurang kuat seiring bertambahnya usia. Itu sebab, lansia memiliki risiko rawat inap dan kematian yang jauh lebih besar akibat infeksi umum, terutama dengan adanya masalah kesehatan komorbiditas.
Baca juga: Ketahui Suhu Tubuh Normal Lansia dan Penyebab Demam
KAPAN HARUS KHAWATIR?
Suhu tubuh khas untuk usia di atas 65 adalah 35,8—36,9 derajat Celsius. Di bawah usia 65, suhunya adalah 36,4—37,6 derajat Celsius.
Adanya peningkatan suhu dari yang normal menunjukkan demam. Peningkatan 1-2 derajat dari suhu normal dapat dikatakan demam ringan. Namun jika suhu tubuh sudah mencapai 39 derajat Celsius atau lebih berarti demam tinggi.
Demam tingkat rendah atau ringan menunjukkan gejala berikut:
- menggigil,
- pusing,
- nyeri otot,
- nafsu makan berkurang,
- lemas,
- ruam.
Jika demam sudah tinggi, gejalanya mencakup:
- rasa kantuk yang ekstrem,
- lekas marah,
- kejang,
- kebingungan.
Penting untuk segera mencari pertolongan medis:
* Jika demam mencapai atau melebihi 39°C.
* Jika demam disertai gejala tambahan seperti:
- ruam tiba-tiba;
- muntah;
- sulit bernapas;
- pembengkakan atau peradangan;
- nyeri saat menekuk kepala ke depan, leher kaku;
- nyeri saat buang air kecil, urine berbau busuk;
- nyeri dada atau perut
- kejang;
- kebingungan;
- disorientasi;
- sakit kepala.
DEMAM DAN DEHIDRASI
Dehidrasi adalah hasil dari tubuh yang secara bertahap kehilangan lebih banyak cairan daripada yang dibutuhkan. Demam dan infeksi dapat menyebabkan tubuh mengalami kehilangan cairan dengan cepat. Karena itu, dehidrasi dan demam pada lansia berjalan beriringan.
Tanda-tanda dehidrasi:
- mulut kering,
- detak jantung tinggi,
- pusing,
- lemas,
- urine berwarna gelap.
Dehidrasi dapat berkontribusi pada risiko komplikasi, seperti kehilangan keseimbangan dan masalah ginjal, jika tak segera mendapatkan penanganan.
Baca juga: Lansia Rentan Dehidrasi, Cegah Sebelum Terlambat
Baca juga: Enam Cara Agar Lansia Cukup Minum
CARA MENURUNKAN DEMAM
Pada dasarnya tak ada perbedaan cara menurunkan demam pada lansia dengan orang dewasa muda, yaitu:
- Minum banyak cairan untuk membantu mendinginkan tubuh dan mencegah dehidrasi.
- Mengonsumsi makanan ringan yang mudah dicerna.
- Banyak istirahat.
- Mengenakan pakaian ringan dan selimut tipis dapat meredakan rasa menggigil.
- Minum obat pereda demam yang dijual bebas seperti ibuprofen dan asetaminofen atau parasetamol dapat meredakan rasa tidak nyaman untuk sementara.
- Mandi air hangat (bukan air dingin) atau gunakan waslap basah pada dahi dan pergelangan tangan.
Meski demam dapat mengindikasikan masalah lebih serius yang mungkin sedang terjadi, sebagian besar akan berlalu tanpa insiden. Yang penting, anggota keluarga atau pengasuh/perawat lansia selalu waspada untuk memastikan demam ringan tidak menjadi parah.
Perhatikan ada-tidaknya gejala tambahan dan terus memantau suhu guna memastikan demam ringan tidak menjadi lebih parah. Segera periksakan ke dokter jika demam mencapai atau melebihi 39°C, begitu pun jika disertai gejala tambahan. (*)
Sumber:
www.griswoldhomecare.com
www.health.harvard.edu
health.clevelandclinic.org
Foto:
www.freepik.com