LANSIA RENTAN DEHIDRASI, CEGAH SEBELUM TERLAMBAT

LANSIA RENTAN DEHIDRASI, CEGAH SEBELUM TERLAMBAT

Dehidrasi atau kekurangan cairan tubuh dapat berakibat fatal. Ada sejumlah alasan yang menyebabkan lansia rentan dehidrasi. Ketahui cara pencegahannya agar lansia terhindar dari komplikasi dehidrasi.

Dunialansia.com – Air bukan sekadar pelepas dahaga yang menyegarkan. Air penting untuk hampir semua fungsi tubuh, dari melumasi persendian hingga memompa darah ke jantung. Tetap terhidrasi adalah bagian penting dari menjaga kesehatan yang baik.

Menurut American Heart Association, jumlah air yang dibutuhkan setiap orang bisa berbeda-beda. Cara cepat untuk mengetahui seseorang cukup minum adalah dengan memeriksa warna urine. Jika warnanya pucat dan bening, kemungkinan terhidrasi dengan baik. Jika warnanya gelap berupa warna kuning atau cokelat, waspadai kemungkinan dehidrasi (kekurangan cairan tubuh).

Dehidrasi dapat menyebabkan komplikasi kesehatan, dari yang ringan hingga yang mengancam jiwa, seperti: infeksi saluran kemih (ISK), heat stroke, masalah jantung, gagal ginjal, dan komplikasi pembekuan darah. Dehidrasi juga dapat menurunkan kemampuan tubuh untuk menangkal infeksi dan menyembuhkan dari cedera atau penyakit.

MENGAPA LANSIA LEBIH BERISIKO?

Ada beberapa penyebab yang membuat lansia rentan alami dehidrasi, seperti:

  • Lansia mengalami penurunan sensasi haus yang berujung pada berkurangnya konsumsi cairan.
  • Menurut penelitian, tubuh orang dewasa yang lebih tua, dalam mengatur suhu tidak seefisien tubuh orang yang lebih muda. Ini berarti, selama berolahraga atau beraktivitas, lansia cenderung mengalami dehidrasi karena berkeringat.
  • Lansia lebih cenderung mengonsumsi diuretik dan obat lain yang menyebabkan kehilangan cairan tubuh.
  • Penurunan kapasitas menelan, penurunan mobilitas, atau gangguan pemahaman dan komunikasi.
  • Faktor yang berhubungan dengan penyakit, seperti inkontinensia, juga dapat meningkatkan kehilangan air

GEJALA DEHIDRASI

Secara umum, dehidrasi ringan ditandai dengan mulut kering, kelelahan, sakit kepala, dan kram otot. Biasanya dapat diatasi dengan minum air atau minuman yang mengandung elektrolit, seperti natrium dan kalium. Lansia dengan dehidrasi ringan biasanya akan mengalami pemulihan yang terlihat dalam 5—10 menit setelah minum cairan.

Untuk dehidrasi sedang hingga serius, mungkin memerlukan pemberian cairan intravena (IV) atau cairan infus subkutan. Gejalanya antara lain kebingungan, mata kering dan cekung, kram otot yang parah, tekanan darah rendah, dan masalah mobilitas. Pada kasus dehidrasi yang sangat parah, intervensi tambahan, semisal, dialisis jangka pendek, mungkin diperlukan.

CARA TERBAIK MENCEGAH DEHIDRASI

Bagaimanapun, mencegah tentu lebih baik daripada mengobati. Pencegahan terutama didasarkan pada memastikan asupan cairan yang memadai. Meningkatkan kesadaran lansia, keluarga, dan pengasuh lansia tentang risiko dehidrasi dan konsekuensinya sangat penting untuk pencegahan dehidrasi.

Air putih merupakan cairan pertama yang direkomendasikan dan harus merupakan bagian terbesar dari asupan harian. Susu, jus buah, dan sup bergizi (tidak asin) dapat diberikan untuk membantu memastikan asupan cairan yang cukup. Sementara kopi dan teh, karena memiliki efek diuretik, boleh saja dikonsumsi asalkan masih dalam jumlah yang wajar. Minuman beralkohol tidak dianjurkan.

Mengenai jumlah asupan air harian pada lansia, menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 28 Tahun 2019 tentang Angka Kecukupan Gizi yang dianjurkan untuk masyarakat Indonesia, yaitu:

Usia (tahun) Perempuan Laki-Laki
BB (kg) TB (cm) Air (ml) BB (kg) TB (kg) Air (ml)
50—64 56 158 2.350 60 166 2.500
65—80 53 157 1.550 58 164 1.800
80* 53 157 1.400 58 164 1.600

Tentu saja, setiap lansia memiliki kebutuhannya masing-masing. Selain bergantung pada jenis kelamin, usia, serta BB dan TB, juga dipengaruhi oleh pola makan, aktivitas fisik, dan riwayat kesehatan individu. Sebaiknya konsultasikan dengan dokter langganan oma-opa/orangtua kita yang lansia untuk menentukan banyaknya air yang harus mereka minum setiap hari. (*)

Sumber:
National Council on Aging (ncoa.org)
Hydration for Health (hydrationforhealth.com)
Foto:
Freepik.com

Yuk, berbagi artikel ini agar manfaatnya dirasakan oleh banyak orang.