WASPADA COVID-19: Lansia Lebih Berisiko Tertular Covid dan Sakit Parah Jika Belum Mendapatkan Vaksinasi

WASPADA COVID-19: Lansia Lebih Berisiko Tertular Covid dan Sakit Parah Jika Belum Mendapatkan Vaksinasi

Usia yang menua membuat kita lebih rentan tertular Covid-19 dan menjadi sakit parah. Vaksinasi dapat membantu kita tetap sehat dan terhindar dari perawatan di rumah sakit.

Dunialansia.com – Sahabat Lansia, risiko tertular dan sakit parah akibat Covid-19 meningkat seiring bertambahnya usia. Lansia merupakan kelompok paling berisiko, terutama bagi lansia yang belum mendapatkan vaksinasi Covid.

Mengapa usia yang menua membuat kita lebih rentan terhadap penyakit Covid yang serius? Bagaimana vaksinasi dapat membantu lansia tetap sehat dan terhindar dari perawatan di rumah sakit?

Melansir NCOA (15/1/2025), berikut penjelasannya.

 

1 | Sistem kekebalan tubuh melemah.

Seiring bertambahnya usia, pertahanan alami tubuh kita terhadap infeksi jadi melemah. Proses ini disebut immunosenescence.

Artinya, sistem imun kita jadi kurang efektif dalam mengenali dan melawan virus, seperti virus penyebab Covid-19, serta dalam membentuk kekebalan yang kuat.

Peran Vaksinasi:

Vaksin membantu memperkuat daya tahan tubuh lansia dengan merangsang pembentukan antibodi COVID. Antibodi ini memberi perlindungan jangka panjang dan membantu tubuh mengenali serta melawan virus jika terpapar.

Tanpa vaksin, tubuh lansia yang sistem imunnya sudah melemah jadi lebih rentan terkena infeksi dan mengalami gejala yang lebih berat.

 

 

2 | Risiko lebih tinggi untuk sakit parah.

Penelitian telah menunjukkan, risiko komplikasi serius akibat Covid meningkat seiring bertambahnya usia.

Dampak serius ini terjadi karena tubuh lansia tidak merespons infeksi sekuat orang yang lebih muda.

Selain itu, ada proses peradangan jangka panjang yang berkaitan dengan usia, disebut inflammaging.

Kondisi ini membuat gejala Covid makin parah dan proses pemulihan pun jadi lebih rumit.

Inflammaging juga membuat lansia lebih rentan terhadap penyakit lain, seperti kanker, penyakit kardiovaskular, demensia, dan osteoporosis.

Peran Vaksinasi:

Vaksin Covid membantu tubuh mengenali dan melawan virus sebelum dapat menyebabkan komplikasi parah.

Studi terbaru menunjukkan, vaksinasi lengkap bisa menurunkan risiko penyakit kardiovaskular terkait Covid hingga 20—30 persen dibandingkan dengan yang tidak divaksinasi.

Vaksin juga dapat membantu mencegah long COVID, yaitu kondisi ketika gejala Covid yang berat berlangsung selama berminggu-minggu bahkan berbulan-bulan setelah infeksi awal berlalu.

Penelitian menunjukkan, risiko terkena long COVID lebih rendah pada orang yang sudah divaksin.

 

3 | Kondisi kesehatan yang mendasarinya.

Banyak lansia memiliki kondisi kesehatan, seperti penyakit jantung, obesitas, diabetes, gangguan neurokognitif, dan penyakit ginjal.

Kondisi ini semakin membebani sistem kekebalan tubuh yang sudah melemah karena usia sehingga membuat infeksi Covid menjadi lebih berat.

Peran Vaksinasi:

Vaksinasi dapat memberikan perlindungan khusus bagi lansia dengan kondisi kronis. Ini karena vaksinasi dapat menurunkan risiko komplikasi serius jika lansia tertular Covid.

Bahkan, jika tetap terinfeksi setelah mendapatkan vaksinasi (breakthrough case), gejalanya biasanya lebih ringan.

 

 

4 | Potensi paparan lebih tinggi di lingkungan tertentu.

Pada awal pandemi, banyak kematian akibat Covid terjadi di panti jompo. Pasalnya, di lingkungan tempat tinggal bersama ini, kontak dekat antar-penghuni sangat memudahkan penyebaran virus.

Meskipun protokol kesehatan sudah diterapkan dengan ketat, tetap saja sulit untuk menghilangkan risiko penularan, apalagi jika ada penghuni yang belum mendapatkan vaksinasi.

Peran Vaksinasi:

Vaksin memberikan lapisan perlindungan ekstra di lingkungan berisiko tinggi, seperti panti jompo.

Dengan mendapatkan vaksinasi, risiko tertular menjadi lebih kecil, meskipun virus sedang menyebar di dalam panti atau di masyarakat sekitar.

Selain itu, orang yang sudah divaksinasi cenderung tidak menyebarkan virus ke orang lain. Dengan begitu, lingkungan tempat tinggal jadi lebih aman untuk semua—termasuk staf dan pengunjung panti.

 

 

Foto:
Freepik

 

 

Sahabat Lansia, dunialansia.com bukan merupakan praktik konsultasi medis, diagnosis, ataupun pengobatan. Informasi di situs web ini tidak boleh digunakan sebagai pengganti konsultasi atau saran medis profesional. Bila Sahabat Lansia memiliki masalah kesehatan atau penyakit tertentu atau kebutuhan medis yang spesifik, konsultasikan dengan tenaga medis atau tenaga kesehatan profesional.
Yuk, berbagi artikel ini agar manfaatnya dirasakan oleh banyak orang.