Tips Membantu Lansia MENGATASI RASA KESEPIAN (2)

Tips Membantu Lansia MENGATASI RASA KESEPIAN (2)

Setiap orang pasti pernah merasakan kesepian. Namun bagi lansia, kesepian dapat menjadi bagian yang tak terpisahkan dari hari-harinya, terlebih setelah ketiadaan pasangan hidup. Apa yang dapat dilakukan untuk membantu lansia mengatasi rasa kesepiannya?

Dunialansia.com – Sahabat Lansia, setiap orang pasti pernah merasakan kesepian. Namun bagi lansia, kesepian dapat menjadi bagian yang tak terpisahkan dari hari-harinya, terlebih setelah ketiadaan pasangan hidup.

Masalahnya, kesepian dapat berdampak pada kesehatan fisik dan mental lansia. Penelitian menunjukkan, lansia yang kesepian dan terisolasi secara sosial lebih mungkin mengalami depresi, demensia, nyeri kronis, dan kelemahan fisik.

Oleh karena itu, sangat penting untuk membantu mengatasi rasa kesepian lansia. Pada artikel sebelumnya telah dipaparkan lima caranya, berikut ini lanjutannya.

 

# Mendorong melakukan interaksi sosial.

Melakukan hobi saja sudah menyenangkan, apalagi jika bisa menikmatinya bersama orang lain.

Nah, tugas kita adalah mendorong lansia terkasih untuk mau ikut serta dalam kegiatan bersama orang lain, seperti kelas aerobik atau klub buku. Ini dapat membantu lansia memperoleh teman baru dan menciptakan rasa kebersamaan.

Banyak kota dan daerah yang memiliki kegiatan sosial dan klub khusus untuk para lansia. Kita dapat mencari informasi beragam kegiatan terkait lansia melalui media sosial, seperti Instagram, Facebook, X (Twitter), Threads, dan lainnya.

 

# Menjaga komunikasi secara teratur

Jika tidak tinggal serumah dengan lansia, kita dapat menjaga komunikasi secara teratur dengan cara, antara lain:

  • Menjadwalkan panggilan telepon atau video call mingguan.
  • Mengatur jadwal dengan anggota keluarga atau teman lain untuk memastikan seseorang menghubungi lansia setiap hari.
  • Rutin mengirimkan pesan teks setiap pagi, entah berupa ucapan “selamat pagi”, menanyakan kabar, atau menyampaikan bahwa kita sudah ada di kantor, “Hai, Ma, aku baru sampai kantor, nih. Gimana kabar Mama pagi ini?”, misalnya. Yang penting, setiap pagi ada sapaan kepada lansia.
  • Bagaimana dengan sapaan malam? Tentu lebih baik. Tak ada salahnya, kok, menyapa lansia setiap pagi dan malam.

Kontak harian menjadi sangat penting, terutama bagi para lansia yang rapuh atau tidak sehat. Ada banyak kata yang dapat kita ungkapkan untuk lansia dapat merasakan bahwa kita memperhatikannya.

 

# Membuat lansia merasa dibutuhkan.

Beberapa lansia mungkin merasa tidak memiliki banyak hal untuk ditawarkan di masa tua mereka. Keluarga mereka mungkin sudah dewasa dan tidak lagi bergantung pada mereka untuk apa pun.

Jika lansia terkasih bersedia dan mampu, kita dapat membuatnya merasa dibutuhkan. Misalnya, sesekali meminta menjemput anak-anak kita. Bertemu dengan cucu, kakek-nenek mana yang tak senang?

Kita juga dapat memintanya melakukan hal-hal kecil, seperti menjahitkan kembali kancing kemeja kita yang terlepas, atau memintanya menunjukkan cara membuat dendeng balado yang krispi keahliannya.

 

# Menanyakan perasaannya.

Berapa pun usia kita, kita semua punya masalah. Beberapa lansia mungkin tidak mau terbuka tentang perasaan mereka.

Mungkin mereka tidak mau “membebani” keluarga dan teman-teman mereka yang sibuk, yang tampaknya juga punya banyak masalah dalam hidup mereka sendiri, atau mungkin mereka lebih suka “melanjutkan hidup”.

Namun, tetaplah sangat penting untuk menghubungi lansia terkasih jika ada sesuatu yang mengganggunya. Jika lansia menyebutkan masalahnya, seperti kesepian, tanyakan apa yang dapat kita lakukan untuk membantu atau tawarkan ide kita sendiri.

Selalu dengarkan dengan empati dan beri tahu lansia terkasih bahwa kita ada untuknya saat ia membutuhkan kita.

Bagaimana jika lansia tidak mau terbuka? Berusahalah untuk menggali perasaannya. Jangan memaksa. Yang terpenting, tekankan pada lansia terkasih bahwa kapan pun ia membutuhkan kita, ia boleh menghubungi kita dan kita akan selalu ada untuknya.

 

# Tunjukkan pada lansia bahwa ia dicintai dan dihargai.

Selain mengatakan secara gamblang bahwa kita mencintainya dan sangat senang bertemu dengannya, tunjukkan juga lewat tindakan/perilaku kita.

Jika lansia terkasih menelepon, terima teleponnya. Jika pada saat itu kita dalam kondisi yang tidak memungkinkan untuk menerima telepon, jangan lupa untuk menelepon kembali secepatnya begitu kondisi sudah memungkinkan.

Jika memiliki rencana untuk lansia terkasih, jadilah orang yang dapat diandalkan dan jangan batalkan.

Kehilangan kunjungan atau panggilan telepon mungkin tidak tampak seperti masalah besar bagi kita. Namun, bagi seseorang yang kurang bersosialisasi dengan orang lain, hal itu bisa sangat mengecewakan dan menjengkelkan. (*)

 

Foto:
Freepik

 

 

Sahabat Lansia, dunialansia.com bukan merupakan praktik konsultasi medis, diagnosis, ataupun pengobatan. Informasi di situs web ini tidak boleh digunakan sebagai pengganti konsultasi atau saran medis profesional. Bila Sahabat Lansia memiliki masalah kesehatan atau penyakit tertentu atau kebutuhan medis yang spesifik, konsultasikan dengan tenaga medis atau tenaga kesehatan profesional.
Yuk, berbagi artikel ini agar manfaatnya dirasakan oleh banyak orang.