Meski tidak berbahaya, tetaplah penting untuk melakukan pencegahan terhadap HMPV. Berikut 6 langkah mengurangi risiko penularan HMPV.
Dunialansia.com – Sahabat Lansia, sejak ditemukannya kasus human metapneumovirus (HMPV) pada anak di Indonesia, sepertinya tiada hari tanpa berita tentang virus yang menyebabkan ISPA ini.
Ya, HMPV merupakan salah satu penyebab utama infeksi saluran pernapasan akut (ISPA). HMPV pertama kali dilaporkan dalam jurnal ilmiah di Belanda pada Juni 2001. Virus ini termasuk dalam famili Pneumoviridae, sekelompok dengan respiratory syncytial virus (RSV).
Siapa pun dapat terinfeksi HMPV. Namun, lansia di atas 65 tahun merupakan salah satu kelompok yang berisiko lebih tinggi terkena penyakit parah jika terinfeksi virus ini.
Oleh karena itu, meski tidak berbahaya, tetaplah penting untuk melakukan pencegahan terhadap HMPV. Berikut 6 langkah mengurangi risiko penularan HMPV.
1. Menjaga kebersihan pribadi.
Cuci tangan dengan sabun cair dan air, lalu gosok selama minimal 20 detik. Kemudian bilas dengan air dan keringkan dengan tisu sekali pakai atau pengering tangan.
Jika fasilitas cuci tangan tidak tersedia, atau jika tangan tidak tampak kotor, membersihkan tangan dengan cairan pembersih tangan berbahan dasar alkohol 70% merupakan alternatif yang efektif.
Cuci tangan secara rutin:
- sebelum menyentuh mulut, hidung, atau mata;
- sebelum makan;
- setelah menggunakan toilet;
- setelah menyentuh instalasi umum, seperti pegangan atau gagang pintu; atau
- saat tangan terkontaminasi sekret pernapasan setelah batuk atau bersin.
2. Mengenakan masker dengan benar.
Selain bagi lansia dan kelompok risiko tinggi lainnya, penggunaan masker disarankan juga untuk:
- Setiap orang yang mengalami demam dan gejala gangguan pernapasan.
- Setiap orang yang mengunjungi atau bekerja di tempat-tempat berisiko tinggi, seperti panti jompo, panti jompo bagi penyandang disabilitas, dan area klinis fasilitas layanan kesehatan.
- Kelompok berisiko tinggi yang berada di tempat ramai, seperti pusat perbelanjaan dan angkutan umum.
- Semua orang yang berada di tempat ramai jika diperkirakan ada tren peningkatan aktivitas virus pernapasan.
3. Perhatikan etika batuk dan bersih.
Tutup mulut dan hidung dengan tisu, langsung buang tisu kotor tersebut ke tempat sampah berpenutup, kemudian cuci tangan sampai bersih atau gunakan pembersih tangan berbahan dasar alkohol.
Jika tidak ada tisu, tutup mulut dan hidung dengan siku lengan. Jangan pernah batuk ke telapak tangan atau udara terbuka.
Batuk ke tangan dapat memindahkan kuman dari satu tempat ke tempat lain saat tangan tersebut menyentuh sesuatu yang lain. Batuk ke udara dapat menyebarkan kuman sejauh satu meter ke depan.
4. Meningkatkan kekebalan tubuh.
Mengonsumsi makanan bergizi seimbang, olahraga teratur, cukup istirahat, tidak merokok, dan menghindari konsumsi alkohol.
5. Menjaga kebersihan lingkungan sekitar.
Bersihkan dan disinfeksi permukaan yang sering disentuh secara teratur, seperti furnitur, sakelar lampu, gagang pintu, dan mainan.
Jaga ventilasi dalam ruangan tetap baik.
6. Langkah lainnya:
- Hindari kontak dekat dengan orang yang sakit.
- Jaga jarak aman dari orang yang batuk atau bersin.
- Hindari pergi ke tempat umum yang ramai atau berventilasi buruk.
- Hindari menyentuh wajah, mata, hidung, dan mulut sebelum mencuci tangan.
- Tidak berbagi peralatan makan (garpu, sendok, cangkir) dengan orang lain.
- Ikuti panduan vaksinasi umum. Meskipun tidak ada vaksin khusus untuk HMPV, tetap mendapatkan vaksinasi virus pernapasan lainnya, seperti suntikan flu, dapat membantu mengurangi beban infeksi pernapasan secara keseluruhan.
- Jika mengalami gejala seperti flu:
– Mengenakan masker.
– Bersihkan dan disinfeksi peralatan makan dan minum setelah digunakan.
– Tetap berada di rumah untuk menghindari penyebaran virus ke orang lain.
– Hindari kontak dengan anak-anak, lansia, atau mereka yang kekebalan tubuhnya lemah. (*)
Sumber:
Centre for Health Protection
Cleveland Clinic
Metropolis Healthcare
Foto:
Freepik