MINUM 1—2 CANGKIR KOPI ATAU TEH SETIAP HARI DAPAT MEMBANTU MENGURANGI RISIKO DEMENSIA

MINUM 1—2 CANGKIR KOPI ATAU TEH SETIAP HARI DAPAT MEMBANTU MENGURANGI RISIKO DEMENSIA

Penelitian menunjukkan, minum 1—2 cangkir kopi atau teh setiap hari dapat membantu mengurangi risiko demensia dan memperlambat penurunan kognitif. Konsumsi minuman ini dalam jumlah sedang dikaitkan dengan peningkatan kesehatan otak, tetapi konsumsi berlebihan berpotensi menimbulkan efek negatif.

Dunialansia.com – Sahabat Lansia, kalau kamu mencari cara untuk menjaga kesehatan kognitif seiring bertambahnya usia, minum kopi atau teh bisa menjadi pilihan. Penelitian menunjukkan, minum 1—2 cangkir kopi atau teh setiap hari dapat membantu mengurangi risiko demensia dan memperlambat penurunan kognitif.

Dua penelitian terkini memberikan bukti kuat tentang potensi manfaat kognitif dari kopi dan teh.

Penelitian Pertama

Penelitian pertama pada sekitar 6.000 lansia yang sehat secara kognitif, dimulai saat mereka berusia sekitar 68 tahun, dan berlangsung hampir tujuh tahun. Selama periode penelitian, sekitar 230 peserta mengalami demensia. Hasilnya mengungkapkan korelasi signifikan antara konsumsi kopi dan teh dengan penurunan risiko demensia.

Peserta yang mengonsumsi setidaknya dua cangkir kopi setiap hari memiliki kemungkinan 38% lebih kecil untuk mengalami demensia daripada mereka yang tidak minum kopi. Demikian pula, peserta yang minum teh memiliki risiko demensia 36% lebih rendah daripada mereka yang tidak pernah minum teh.

Menurut Frank B. Hu, MD, PhD, yang tidak terlibat dalam penelitian tersebut, kemungkinan besar manfaat tersebut diperoleh dari kandungan polifenol yang tinggi dalam kopi dan teh.

“Polifenol adalah senyawa tanaman yang telah menunjukkan sifat anti-inflamasi dan antioksidan, yang bermanfaat bagi kesehatan otak,” papar profesor dan ketua departemen nutrisi pada Harvard TH Chan School of Public Health ini.

Penelitian Kedua

Penelitian kedua diikuti oleh 8.451 lansia yang sehat secara kognitif berusia 60 ke atas selama sekitar sembilan tahun. Fokusnya pada “kecerdasan cair”, yaitu kemampuan pemecahan masalah dan berpikir abstrak.

Hasilnya menunjukkan, konsumsi kopi dalam jumlah sedang (0—3 cangkir per hari) dikaitkan dengan penurunan kecerdasan cair yang lebih lambat daripada mengonsumsi empat cangkir atau lebih setiap hari. Sebaliknya, minum satu cangkir atau lebih teh per hari dikaitkan dengan penurunan kecerdasan cair yang lebih kecil daripada tidak minum teh sama sekali.

Glen Finney, MD, profesor neurologi yang juga direktur program memori dan kognisi di Geisinger College of Health Sciences, mengaitkan manfaat ini dengan kadar kafein sedang dalam kopi dan teh.

“Kecerdasan cair diuntungkan dari kemampuan untuk fokus dan berpikir cepat, yang saya harapkan dapat ditingkatkan pada tingkat konsumsi kafein sedang,” catat Dr. Finney.

Namun, Dr. Finney juga mengingatkan tentang potensi dampak buruk dari asupan kafein yang berlebihan.

“Konsumsi kopi dalam jumlah yang sangat tinggi dapat menyebabkan aktivitas otak menjadi berlebihan, yang mengakibatkan penurunan kinerja kognitif,” jelasnya.

Kuncinya adalah Keseimbangan

Ada juga risiko potensial yang terkait dengan konsumsi berlebihan. Yu Chen, PhD, MPH, profesor epidemiologi di New York University Grossman School of Medicine, mengingatkan bahwa kopi mengandung zat, seperti kafestol, yang dapat meningkatkan kadar kolesterol.

“Konsumsi kopi yang berlebihan dapat menyebabkan efek negatif lainnya pada kesehatan kognitif, termasuk potensi peningkatan kolesterol,” kata Dr. Chen.

Kuncinya adalah keseimbangan. Meskipun 1—2 cangkir kopi atau teh setiap hari dapat mendukung kesehatan otak dan memperlambat penurunan kognitif, penting untuk menghindari konsumsi berlebihan dan mempertimbangkan aspek lain dari pola makan dan gaya hidup yang seimbang. (*)

Sumber: Times Now (20/8/2024)
Foto: Freepik

 

 

Sahabat Lansia, situs dunialansia.com bukan merupakan praktik konsultasi medis, diagnosis, ataupun pengobatan. Informasi di situs ini tidak boleh digunakan sebagai pengganti konsultasi atau saran medis profesional. Bila Sahabat Lansia memiliki masalah kesehatan atau penyakit tertentu atau kebutuhan medis yang spesifik, konsultasikan dengan tenaga medis atau tenaga kesehatan profesional.
Yuk, berbagi artikel ini agar manfaatnya dirasakan oleh banyak orang.