BUAH DELIMA MELINDUNGI OTAK DARI PENYAKIT ALZHEIMER DAN PARKINSON

BUAH DELIMA MELINDUNGI OTAK DARI PENYAKIT ALZHEIMER DAN PARKINSON

Buah delima memiliki banyak manfaat kesehatan. Bukan hanya baik untuk jantung, buah delima juga melindungi otak dari penyakit Alzheimer dan Parkinson. Masih ada lagi manfaat lain buah delima bagi kesehatan.

Dunialansia.com – Sahabat Lansia, delima adalah buah bergizi yang memberikan berbagai manfaat kesehatan. Pada artikel sebelumnya telah dibahas tiga manfaat kesehatan dari mengonsumsi buah delima. Berikut ini manfaat lainnya dari buah delima bagi kesehatan kita.

# Mendukung kesehatan saluran kemih.

Sebuah penelitian (2014) menemukan, ekstrak delima dapat menghambat mekanisme yang terkait dengan pembentukan batu pada orang dengan batu ginjal berulang.

Selain itu, penelitian pada hewan menemukan, ekstrak delima dapat membantu mengatur konsentrasi oksalat, kalsium, dan fosfat dalam darah, yang merupakan komponen umum batu ginjal.

# Mendukung kesehatan pencernaan.

Mengonsumsi buah delima dapat membantu mendukung kesehatan mikrobioma usus, yang memainkan peran kunci dalam banyak aspek kesehatan.

Penelitian awal menunjukkan, buah delima mungkin memiliki efek prebiotik. Prebiotik adalah zat-zat dalam makanan yang diuraikan oleh bakteri usus untuk mendapatkan nutrisi. Memberi makan bakteri usus yang baik akan membantu mendukung kesehatan sistem pencernaan.

Mikrobioma usus memainkan peran penting dalam melindungi dari penyakit kronis, seperti penyakit radang usus (IBD), diabetes tipe 2, penyakit jantung dan pembuluh darah, serta kanker kolorektal.

Biji delima utuh juga mengandung banyak serat—cara lain untuk membantu menjaga sistem pencernaan tetap sehat.

# Menjaga kesehatan mulut.

Buah delima mengandung senyawa yang dapat membantu melawan mikroorganisme berbahaya.

Buah delima menjaga kesehatan mulut dengan mengurangi pertumbuhan kuman yang dapat menyebabkan bau mulut dan kerusakan gigi.

# Melindungi otak dari penyakit Alzheimer dan Parkinson.

Ellagitannin, antioksidan pada buah delima, membantu mengurangi peradangan dalam tubuh.

Beberapa penelitian menemukan, ellagitannin dapat membantu melindungi otak dari penyakit Alzheimer dan Parkinson dengan cara mengurangi kerusakan oksidatif dan meningkatkan kelangsungan hidup sel-sel otak.

Ellagitannin diyakini menghasilkan senyawa dalam usus yang disebut urolithin A, yang telah dipelajari karena kemampuannya untuk mengurangi peradangan di otak dan menunda timbulnya penyakit kognitif.

Meskipun demikian, penelitian lebih lanjut masih diperlukan.

 

# Menurunkan tekanan darah dan kadar gula darah pada diabetesi.

Satu studi menunjukkan, minum sekitar 200 mililiter (sekitar 7 ons, atau kurang dari secangkir) jus delima per hari selama 6 minggu dapat menurunkan tekanan darah pada penderita diabetes tipe 2.

Penelitian lain menunjukkan, minyak biji delima juga menurunkan kadar gula darah puasa pada penderita diabetes tipe 2, meskipun tampaknya tidak mengubah kadar insulin.

Studi awal menunjukkan, penderita diabetes tipe 2 yang mulai minum jus delima menunjukkan peningkatan resistansi insulin. Namun, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengonfirmasi temuan ini.

# Meningkatkan daya tahan latihan/olahraga.

Polifenol dalam buah delima dapat meningkatkan daya tahan latihan/olahraga.

Satu penelitian kecil menemukan, mengonsumsi ekstrak delima dapat meningkatkan waktu untuk kelelahan dan meningkatkan kinerja pada pengendara sepeda yang terlatih.

Penelitian lain menemukan, suplemen buah delima dapat meningkatkan daya tahan dan pemulihan otot.

Namun, penelitian yang menggunakan jus delima tidak menemukan manfaat untuk pemulihan otot setelah berolahraga. Hal ini mengindikasikan bahwa masih diperlukan lebih banyak penelitian. (*)

Sumber:
* Healthline (Januari, 2024)
* WebMD (Mei, 2024)
Foto:
Freepik

 

 

Sahabat Lansia, situs dunialansia.com bukan merupakan praktik konsultasi medis, diagnosis, ataupun pengobatan. Informasi di situs ini tidak boleh digunakan sebagai pengganti konsultasi atau saran medis profesional. Bila Sahabat Lansia memiliki masalah kesehatan atau penyakit tertentu atau kebutuhan medis yang spesifik, konsultasikan dengan tenaga medis atau tenaga kesehatan profesional.
Yuk, berbagi artikel ini agar manfaatnya dirasakan oleh banyak orang.