MENGONSUMSI BUAH DELIMA UNTUK KESEHATAN JANTUNG YANG LEBIH BAIK

MENGONSUMSI BUAH DELIMA UNTUK KESEHATAN JANTUNG YANG LEBIH BAIK

Delima adalah buah bergizi yang memberikan berbagai manfaat kesehatan. Selain dapat menjaga kesehatan jantung, buah delima juga mengurangi risiko beberapa jenis kanker, dan masih banyak lagi manfaatnya bagi kesehatan.

Dunialansia.com – Sahabat Lansia, delima adalah buah bergizi. Delima tinggi serat, vitamin, dan mineral, tetapi rendah kalori dan lemak. Delima juga kaya dengan antioksidan dan memiliki sifat anti-inflamasi.

Itu sebab, buah dengan kulit tebal warna merah yang berisi ratusan biji berair ini, sangat bermanfaat bagi kesehatan. Apa saja? Berikut ini aneka manfaat buah delima bagi kesehatan kita.

# Menjaga kesehatan jantung.

Terdapat bukti bahwa buah-buahan yang kaya akan senyawa polifenol, salah satu jenis antioksidan, dapat memberikan manfaat bagi kesehatan jantung. Nah, buah delima kaya akan polifenol.

Delima memiliki senyawa polifenol yang disebut punicalagins atau ellagitannins. Antioksidan ini membantu mencegah penebalan dinding arteri serta mengurangi penumpukan kolesterol dan plak.

Ada beberapa bukti bahwa polifenol membantu melindungi dari penyakit pada jantung dan pembuluh darah, seperti:

  • Aterosklerosis, penumpukan kolesterol dan lemak dalam arteri yang merupakan penyebab umum penyakit jantung.
  • Tekanan darah tinggi, yang dapat menyebabkan stroke jika tidak diobati.

Dalam sebuah penelitian pada penderita penyakit jantung, minum jus delima mengurangi frekuensi dan tingkat keparahan nyeri dada, serta biomarker (penanda biologis) tertentu yang menunjukkan efek perlindungan pada kesehatan jantung.

Jus delima juga memiliki pigmen tanaman dalam jumlah tinggi yang disebut anthocyanins dan anthoxanthins, yang mendukung kesehatan jantung.

Jus delima dapat membantu mengurangi kolesterol LDL, atau kolesterol “jahat”, yang menyumbat arteri dan meningkatkan kolesterol HDL, atau kolesterol “baik”, yang menurunkan risiko stroke dan serangan jantung.

Dalam sebuah uji klinis, orang dengan kelebihan berat badan atau obesitas yang mengonsumsi suplemen ekstrak buah delima selama 30 hari menurunkan berat badan, glukosa serum, insulin, trigliserida, kolesterol total, rasio LDL terhadap HDL, dan penanda darah yang menunjukkan peradangan.

Penelitian juga menunjukkan, ekstrak biji delima dapat menurunkan tekanan darah, mungkin dengan mengurangi stres akibat radikal bebas, mengurangi peradangan, dan meningkatkan fungsi hipotalamus—bagian otak yang mengontrol proses tubuh, seperti nafsu makan, suhu tubuh, dan tekanan darah.

# Mengurangi risiko beberapa jenis kanker.

Buah delima kaya akan antioksidan dan flavonoid, yang dapat membantu mencegah radikal bebas merusak sel-sel.

Dalam beberapa penelitian awal, buah delima menunjukkan potensi untuk mencegah kanker prostat, payudara, paru-paru, dan usus besar.

Penelitian pada hewan menunjukkan, konsumsi buah delima dapat membantu mencegah pertumbuhan tumor paru-paru, kulit, usus besar, dan prostat.

Penelitian pada hewan juga menemukan, buah delima membantu memperlambat pertumbuhan tumor pada tahap awal kanker hati.

Namun, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk lebih memahami efek tersebut pada manusia.

# Mendukung kesehatan sendi.

Sebuah tinjauan sistematis terhadap penelitian pada tabung reaksi, hewan, dan manusia menunjukkan, antioksidan dalam buah delima dapat membantu meringankan gejala dan mencegah komplikasi pada penderita artritis reumatoid.

Penelitian lain menunjukkan, buah delima juga dapat mencegah osteoartritis—jenis  artritis yang paling umum terjadi.

Sahabat Lansia, masih ada lagi manfaat lainnya dari mengonsumsi buah delima bagi kesehatan. Simak saja lanjutannya di sini. (*)

Sumber:
* Healthline (Januari, 2024)
* WebMD (Mei, 2024)
Foto:
Freepik

 

 

Sahabat Lansia, situs dunialansia.com bukan merupakan praktik konsultasi medis, diagnosis, ataupun pengobatan. Informasi di situs ini tidak boleh digunakan sebagai pengganti konsultasi atau saran medis profesional. Bila Sahabat Lansia memiliki masalah kesehatan atau penyakit tertentu atau kebutuhan medis yang spesifik, konsultasikan dengan tenaga medis atau tenaga kesehatan profesional.
Yuk, berbagi artikel ini agar manfaatnya dirasakan oleh banyak orang.