GULA ALAMI VS GULA TAMBAHAN

GULA ALAMI VS GULA TAMBAHAN

Apa yang dimaksud dengan gula alami dan gula tambahan? Yuk, cari tahu di sini.

Dunialansia.com – Sahabat Lansia, gula alami terdapat pada buah dan sayuran yang mengandung serat dan nutrisi sehat. Tak demikian dengan gula tambahan yang terdapat dalam makanan olahan.

GULA ALAMI

Gula merupakan istilah umum untuk berbagai jenis karbohidrat sederhana. Ini adalah gula yang secara alami kita temukan dalam makanan, termasuk buah-buahan, sayuran, biji-bijian, dan produk susu.

Ada beberapa jenis gula alami.

# Sukrosa. Secara alami ditemukan pada tanaman. Gula meja adalah sukrosa. Biasanya dibuat dari tebu atau bit gula. Ini adalah pemanis yang paling umum digunakan dalam makanan penutup dan makanan panggang.

# Glukosa. Banyak ditemukan dalam berbagai jenis makanan. Ini adalah bentuk gula yang paling umum pada tanaman.

Glukosa adalah jenis gula yang digunakan tubuh kita sebagai bahan bakar. Apa pun bentuk gula yang kita makan, tubuh kita memecah sebagian besar menjadi glukosa.

# Laktosa. Secara alami ditemukan dalam susu dan produk susu. Laktosa menghasilkan asam laktat, yang diperlukan untuk fermentasi guna membuat yoghurt dan keju.

Kita membutuhkan enzim spesifik yang dikenal sebagai laktase untuk memecah laktosa menjadi glukosa dan galaktosa sehingga tubuh kita dapat menyerapnya.

Jika kita tidak memiliki enzim laktase, kita mungkin tidak toleran terhadap laktosa.

# Fruktosa. Ditemukan dalam buah-buahan, madu, dan beberapa sayuran akar. Fruktosa yang paling manis dari semua gula alami. Fruktosa hanya dapat dimetabolisme di dalam hati.

# Galaktosa. Terutama ditemukan dalam kacang polong (peas).

# Maltosa. Ditemukan dalam biji-bijian yang bertunas.

GULA ALAMI VS GULA TAMBAHAN

Pada dasarnya, gula tidak buruk. Tubuh memproses karbohidrat dari makanan dan mengubahnya menjadi glukosa (gula) untuk digunakan sebagai bahan bakar dan energi.

Namun, gula alami berbeda dari gula tambahan.

Gula alami adalah gula yang ditemukan secara alami dalam makanan. Gula alami terdapat pada buah dan sayuran yang mengandung serat dan nutrisi sehat.

Biasanya tidak banyak gula alami yang ada dalam makanan. Bahkan, buah yang manis, seperti apel, hanya memiliki 19 gram gula.

Gula tambahan adalah gula yang ditambahkan selama pemrosesan makanan, selama persiapan, atau di meja makan.

Banyak gula yang ditambahkan ke dalam makanan olahan, seperti donat, roti, permen, soda, fruit punch, teh manis, bahkan juga bumbu-bumbu, seperti kecap dan saus barbeku.

Akibatnya, banyak orang mengonsumsi gula tambahan dalam jumlah besar yang tidak memiliki manfaat nutrisi.  Terlalu banyak gula tambahan dapat menyebabkan masalah kesehatan, seperti meningkatkan risiko penyakit kronis dan depresi.

Oleh karena itu, sangat penting untuk mengurangi makanan dan minuman olahan dengan gula tambahan demi menjaga kesehatan. (*)

Sumber:
Johns Hopkins Medicine  
WebMD (2023)
Foto:
Freepik

 

 

Sahabat Lansia, situs dunialansia.com bukan merupakan praktik konsultasi medis, diagnosis, ataupun pengobatan. Informasi di situs ini tidak boleh digunakan sebagai pengganti konsultasi atau saran medis profesional. Bila Sahabat Lansia memiliki masalah kesehatan atau penyakit tertentu atau kebutuhan medis yang spesifik, konsultasikan dengan tenaga medis atau tenaga kesehatan profesional.
Yuk, berbagi artikel ini agar manfaatnya dirasakan oleh banyak orang.