Mulai berat badan yang bertambah, kulit yang mengering, masalah pendengaran, otak yang tidak setajam dulu, hingga kesulitan mengontrol kandung kemih.
Dunialansia.com – Sahabat Lansia, pada artikel sebelumnya telah kita bahas sejumlah perubahan pada usia 60-an. Mulai imunitas yang berkurang hingga meningkatnya risiko kanker dan tekanan darah, masalah pada jantung, serta ancaman penyakit mata.
Berikut ini sejumlah perubahan lainnya yang penting kita ketahui. Dengan begitu, kita lebih siap menghadapinya dan berusaha melakukan yang terbaik untuk mencegah risiko yang tak diinginkan.
6. BERAT BADAN BERTAMBAH
Sebenarnya, tambah usia tak berarti berat badan pun bertambah. Memang, metabolisme—seberapa cepat tubuh membakar kalori—sering kali melambat seiring bertambahnya usia.
Namun, pola makan yang buruk dan kurang olahraga merupakan alasan yang lebih besar mengapa angka pada timbangan meningkat lebih tinggi di usia 60-an.
Jadi, aktiflah. Bangun lebih banyak otot pembakar lemak dan perhatikan apa yang dimakan.
7. KULIT LEBIH KERING
Pada usia 60-an, dua lapisan pertama kulit, yaitu epidermis dan dermis, akan menipis dan rata. Kulit menjadi lebih kering dan gatal, serta mungkin terlihat seperti kertas krep atau tisu.
Kerutan, bintik-bintik penuaan, keriput, dan memar menjadi lebih terlihat. Kelenjar keringat juga menjadi kurang aktif. Itu berarti lansia mungkin tidak banyak berkeringat, sementara luka di kulit bisa membutuhkan waktu lebih lama untuk sembuh.
8. MULUT KERING
Tiga dari 10 orang di atas 65 tahun mengalami mulut kering. Hal ini paling sering disebabkan oleh efek samping obat-obatan, tetapi diabetes atau kondisi lain juga dapat menyebabkannya.
Risiko terkena kanker mulut pada usia 60-an hampir 4 kali lebih tinggi daripada orang yang berusia 20 tahun lebih muda. Temui dokter gigi secara teratur.
9. OTAK TIDAK SETAJAM DULU
Banyak orang berusia 60-an mulai menyadari bahwa pikiran mereka tidak setajam sebelumnya. Mungkin diperlukan waktu lebih lama bagi lansia untuk mengingat nama dan fakta, mengenali pola, atau memecahkan masalah.
Penurunan mental ini terus berlanjut seiring bertambahnya usia. Sisi positifnya, kosakata, pengetahuan, dan ingatan jangka panjang, kemungkinan besar akan tetap stabil.
10. KEHILANGAN PENDENGARAN
Ini salah satu kondisi paling umum dari penuaan. Sel-sel rambut di telinga bagian dalam secara alami akan mati seiring bertambahnya usia.
Infeksi, penyakit jantung, stroke, cedera kepala, atau obat-obatan tertentu juga dapat mengikis pendengaran.
Sayangnya, 80% orang yang mendapat manfaat dari alat bantu dengar tidak memakainya. Bahkan, sebagian besar dari mereka rata-rata menunggu lebih dari 10 tahun sebelum mendapatkan bantuan.
11. TULANG DAN PERSENDIAN
Penuaan dan kurang bergerak dapat membuat tubuh berderit. Waspadai otot-otot yang lemah dan persendian pegal yang terasa sakit.
Tanyakan kepada dokter tentang kemungkinan mengonsumsi suplemen kalsium dan vitamin D untuk memperkuat tulang.
Wanita lansia disarankan melakukan pemindaian tulang pada usia 65 untuk mengetahui adanya osteoporosis. Pria juga perlu berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui kemungkinan melakukan pemeriksaan osteoporosis.
12. MASALAH TIDUR
Hampir separuh dari pria dan wanita yang berusia di atas 65 mengaku memiliki setidaknya satu masalah tidur. Seiring bertambahnya usia, banyak orang mengalami insomnia atau gangguan tidur lainnya.
Seiring bertambahnya usia, pola tidur kita berubah. Secara umum, orang yang lebih tua tidur lebih sedikit, lebih sering terbangun dan kembali tidur, serta menghabiskan lebih sedikit waktu untuk tidur nyenyak atau bermimpi daripada orang yang lebih muda.
Namun pada usia berapa pun, kita tetap membutuhkan istirahat yang berkualitas agar sehat. Lansia 60-an masih membutuhkan 7—9 jam tidur setiap malam.
13. KONTROL KANDUNG KEMIH MELEMAH
Sering terbangun untuk pergi ke kamar mandi di tengah malam, usia dapat menjadi penyebabnya.
Jaringan kandung kemih lansia tidak sefleksibel sebelumnya dan lebih sedikit menampung urine.
Selain itu, inkontinensia urine—ketika lansia tidak dapat menahan kandung kemih atau mengeluarkan urine saat batuk atau bersin—lebih umum terjadi pada usia lanjut. (*)
Sumber:
WebMD
Foto:
Freepik