10 November – Hari Imunisasi Sedunia

10 November – Hari Imunisasi Sedunia

Imunisasi adalah salah satu terobosan terbesar dalam sejarah kesehatan dunia. Setiap tahun, jutaan nyawa terselamatkan berkat vaksin yang mencegah penyakit menular berbahaya. Hari Imunisasi Sedunia menjadi momen untuk kembali mengingat pentingnya perlindungan ini bagi diri sendiri, keluarga, dan masyarakat luas.

Dunialansia.com – Sahabat Lansia, World Immunization Day atau Hari Imunisasi Sedunia diperingati setiap 10 November. Hari ini dicanangkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 2012 untuk mengingatkan pentingnya imunisasi dan vaksin.

Imunisasi merupakan salah satu alat paling ampuh yang dimiliki umat manusia untuk mencegah penyakit menular dan menyelamatkan jutaan nyawa setiap tahun.

Vaksin tidak hanya melindungi individu yang menerimanya, tetapi juga mengurangi penyebaran penyakit di masyarakat dan membantu menciptakan penghalang terhadap wabah. 

Hari Imunisasi Sedunia mengajak masyarakat global untuk bertindak. Tujuannya jelas: mencegah penyebaran penyakit berbahaya dan melindungi kesehatan bersama.

 

Sejarah Hari Imunisasi Sedunia

Sejak abad ke-15, manusia telah berupaya mencegah penyakit infeksi dengan čara memberikan pajanan cacar pada orang sehat, praktik yang dikenal dengan istilah variolation.

Beberapa sumber bahkan menyebutkan praktik ini sudah dilakukan sejak 200 tahun sebelum Masehi oleh masyarakat Mesir, Cina, dan India.

Pada 1721, praktik variolation kembali diperkenalkan. Kemudian, pada 1774 dilaporkan bahwa pemberian virus cowpox (cacar sapi) pada manusia dapat mencegah terjadinya cacar.

Penemuan tersebut menginspirasi Edward Jenner yang berhasil mengembangkan vaksin cacar dari cowpox dan membuktikan vaksinasi tersebut dapat melindungi anak dari penyakit cacar. Dari sinilah lahir istilah “vaksin”, berasal dari kata Latin vacca yang berarti sapi.

Memasuki abad ke-20, imunisasi berkembang menjadi program massal untuk melawan berbagai penyakit menular berbahaya. Berkat kesuksesan program vaksinasi, penyakit seperti cacar, polio, dan campak berhasil dieliminasi di banyak wilayah dunia.

Keputusan untuk melakukan imunisasi bukan hanya menyangkut perlindungan diri sendiri, tetapi juga berperan besar dalam menjaga kesehatan masyarakat secara luas.

Vaksin tidak hanya memberikan kekebalan individu, melainkan juga menciptakan herd immunity—perlindungan kolektif yang membantu mencegah penyebaran penyakit, juga menimbulkan kekebalan komunitas.

Salah satu pencapaian terbesar dalam sejarah vaksinasi adalah keberhasilan pengembangan dan distribusi Covid-19 yang terbukti sangat efektif dalam mengendalikan pandemi global.

(Sumber: Pedoman Imunisasi di Indonesia, Edisi Ketujuh, 2024, Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia)

 

Pentingnya Imunisasi

# Mencegah penyakit. Berkat imunisasi, penyakit seperti polio, campak, dan cacar kini hampir hilang dari dunia.

# Melindungi yang rentan. Bayi, lansia, ibu hamil, dan orang dengan kekebalan tubuh lemah lebih mudah terserang penyakit. Jika banyak orang sudah divaksin, mereka yang rentan juga ikut terlindungi—disebut kekebalan kelompok (herd immunity).

# Melawan ancaman baru. Imunisasi juga melindungi dari penyakit yang baru muncul, seperti vaksin Covid-19 yang membantu menekan penyebaran virus dan mencegah wabah meluas.

 

Artikel Terkait: Rekomendasi 7 Vaksin untuk Lansia

Sahabat Lansia, meski program imunisasi telah terbukti memberikan manfaat kesehatan yang besar, masih saja ada orang yang mengabaikan imunisasi karena menganggapnya tidak penting.

Itulah mengapa, Hari Imunisasi Sedunia perlu terus diperingati—agar kita semua semakin sadar bahwa imunisasi adalah investasi untuk hidup sehat, panjang umur, dan bebas penyakit. (*)

Foto:
Freepik

 

 

Sahabat Lansia, dunialansia.com bukan merupakan praktik konsultasi medis, diagnosis, ataupun pengobatan. Informasi di situs web ini tidak boleh digunakan sebagai pengganti konsultasi atau saran medis profesional. Bila Sahabat Lansia memiliki masalah kesehatan atau penyakit tertentu atau kebutuhan medis yang spesifik, konsultasikan dengan tenaga medis atau tenaga kesehatan profesional.

 

Yuk, berbagi artikel ini agar manfaatnya dirasakan oleh banyak orang.