ASMA HANYALAH PENYAKIT ANAK-ANAK: Mitos atau Fakta?

ASMA HANYALAH PENYAKIT ANAK-ANAK: Mitos atau Fakta?

Benarkah asma hanyalah penyakit anak-anak? Banyak mitos tentang asma yang tersebar luas di masyarakat. Akibatnya, terjadi kesalahpahaman yang dapat menghalangi penderita asma memperoleh dukungan yang mereka butuhkan.

Dunialansia.com – Sahabat Lansia, boleh jadi karena asma banyak dialami anak-anak, sehingga muncullah anggapan bahwa asma hanyalah penyakit anak-anak. Mitos atau fakta?

Masih ada lagi sejumlah mitos yang tersebar luas di masyarakat. Hal ini perlu diluruskan agar tidak terjadi kesalahpahaman yang dapat menghalangi penderita asma memperoleh dukungan yang mereka butuhkan dalam mengelola asmanya dan menjalani hidup sepenuhnya.

Berikut ini beberapa mitos umum tentang asma dan faktanya.

 

Mitos: Asma hanyalah penyakit anak-anak dan biasanya akan sembuh dengan sendirinya.

FAKTA: Asma biasanya berkembang sebagai penyakit anak-anak, tetapi bukan berarti hanya anak-anak yang mengalaminya.

Asma adalah penyakit paru-paru kronis yang menyerang orang-orang dari segala usia. Penyakit ini tidak dapat disembuhkan dan biasanya berlanjut hingga dewasa. Bahkan, asma sering terjadi pada lansia 65 ke atas.

Memang, asma dapat membaik seiring paru-paru membesar atau sistem kekebalan tubuh beradaptasi dari waktu ke waktu. Namun, riwayat keluarga asma dan kepekaan terhadap alergen sebagai pemicu gejala masih ada—begitu pula dengan asma.

Jadi, meskipun gejala asma pada anak dapat membaik seiring berjalannya waktu, gejala dapat muncul kembali pada usia dewasa.

Asma juga dapat muncul pertama kali pada orang dewasa yang tidak pernah menderita asma semasa anak-anak. Hal ini dapat dipicu oleh obesitas, alergi, atau paparan racun.

 

Mitos: Obat asma dapat menimbulkan kecanduan, berbahaya, dan kehilangan efektivitasnya seiring berjalannya waktu.

FAKTA: Obat asma aman dan penting untuk penanganan asma. Tidak ada obat asma yang terbukti kehilangan efektivitasnya bagi pasien, bahkan untuk penggunaan jangka panjang.

Obat asma menjaga penyakit tetap terkendali, sehingga pasien dapat menjalani kehidupan yang aktif seperti biasa, termasuk tidur sepanjang malam dan tidak perlu pergi ke ruang gawat darurat.

Sifat asma yang kronis memerlukan rutinitas penggunaan obat jangka panjang yang spesifik. Bukan berarti obat-obatan ini bersifat adiktif.

Jadi, meskipun beberapa obat mungkin diperlukan untuk mengelola asma, tidak ada obat asma yang dapat menimbulkan kecanduan.

Ada pula kekhawatiran dari beberapa orangtua tentang masalah pertumbuhan yang dikaitkan dengan obat asma tertentu.

Penelitian menunjukkan, anak-anak yang mengonsumsi kortikosteroid hirup mencapai tinggi badan normal. Asma yang tidak diobati justru dapat menyebabkan penyakit paru-paru permanen yang memengaruhi pertumbuhan.

 

Mitos: Penderita asma hanya boleh menggunakan inhaler ketika benar-benar membutuhkannya atau obatnya akan berhenti bekerja.

FAKTA: Ada dua jenis obat yang diresepkan untuk asma: pencegah dan pelega. Pencegah diminum setiap hari untuk mengendalikan pembengkakan saluran napas, sedangkan pelega untuk mengobati gejala kambuhnya asma.

Tidak ada bukti bahwa mengonsumsi obat asma secara teratur dalam jangka panjang mengurangi efektivitasnya. Mencegah lebih baik daripada mengobati. Jadi,  mengonsumsi obat pencegah secara teratur adalah kunci untuk mengelola asma dengan baik.

Jika pasien mengalami serangan asma, ini tidak berarti pengobatan hariannya tidak lagi manjur. Mungkin saja kualitas udara memburuk atau yang bersangkutan terpapar pemicu baru.

 

Sumber:
Allergy & Asthma Network (2/12/2024)
Asthma Foundation NZ (8/6/2021)
WHO (6/5/2024)

 

Foto:
Freepik

 

 

Sahabat Lansia, dunialansia.com bukan merupakan praktik konsultasi medis, diagnosis, ataupun pengobatan. Informasi di situs web ini tidak boleh digunakan sebagai pengganti konsultasi atau saran medis profesional. Bila Sahabat Lansia memiliki masalah kesehatan atau penyakit tertentu atau kebutuhan medis yang spesifik, konsultasikan dengan tenaga medis atau tenaga kesehatan profesional.
Yuk, berbagi artikel ini agar manfaatnya dirasakan oleh banyak orang.