MITOS & FAKTA JATUH Pada Lansia

MITOS & FAKTA JATUH Pada Lansia

Seiring bertambahnya usia, normal saja kalau lansia terjatuh. Benarkah? Ketahui mitos dan fakta jatuh pada lansia.

Dunialansia.com – Sahabat Lansia, adanya perubahan fisik seiring bertambahnya usia, sering kali membuat kita berpikir bahwa jatuh pada lansia adalah hal yang normal. Benarkah jatuh merupakan bagian normal dari penuaan? Berikut ini sejumlah mitos dan fakta yang berkaitan dengan jatuh pada lansia.

 

Mitos 1: Seiring bertambahnya usia, normal saja kalau lansia terjatuh.

FAKTA: Meskipun usia berkorelasi dengan peningkatan risiko jatuh, jatuh bukanlah bagian normal dari penuaan.

Selain faktor usia, masih ada beberapa penyebab lainnya yang menyebabkan jatuh pada lansia, seperti:

  • penglihatan yang buruk,
  • mengonsumsi obat-obatan yang dapat menyebabkan pusing atau kebingungan,
  • masalah kaki atau alas kaki yang tidak sesuai,
  • penyakit, seperti radang sendi dan stroke, serta
  • gaya berjalan yang buruk.

TIPS: Latihan kekuatan dan keseimbangan, memerhatikan efek samping suatu obat, memeriksakan penglihatan, dan membuat lingkungan tempat tinggal lebih aman adalah langkah-langkah yang dapat kita ambil untuk mencegah jatuh pada lansia.

Bagi lansia di atas 60 tahun yang memiliki riwayat jatuh disarankan untuk menjalani tes skrining jatuh.

 

Mitos 2: Kekuatan dan kelenturan otot tidak dapat diperoleh kembali.

FAKTA: Siapa bilang? Meskipun kita kehilangan otot seiring bertambahnya usia, olahraga dapat memulihkan sebagian kekuatan dan fleksibilitas.

TIPS: Tidak ada kata terlambat untuk memulai program olahraga, sekalipun selama ini kita memiliki gaya hidup tidak banyak bergerak, lebih banyak menghabiskan waktu di depan TV.

Ayo, Sahabat Lansia, mulai aktif sejak sekarang! Dengan menjadi aktif, banyak manfaat yang akan kita peroleh, termasuk melindungi kita dari risiko jatuh.

 

Mitos 3: Menggunakan alat bantu jalan atau tongkat akan membuat lansia lebih bergantung.

FAKTA: Alat bantu jalan atau tongkat sangat penting dalam membantu banyak lansia mempertahankan atau meningkatkan mobilitas mereka.

TIPS: Pastikan lansia menggunakan alat ini dengan aman. Mintalah ahli terapi fisik untuk menyesuaikan alat bantu jalan atau tongkat bagi lansia dan memberikan petunjuk tentang cara menggunakannya dengan aman.

 

Mitos 4: Selama lansia tetap tinggal rumah atau membatasi aktivitas, lansia tidak akan jatuh.

FAKTA: Sebagian orang percaya, cara terbaik untuk mencegah jatuh adalah dengan tetap tinggal di rumah dan membatasi aktivitas. Ini tidak benar. Justru jatuh lebih kerap terjadi di rumah dan pada lansia yang kurang aktif.

TIPS: Periksa rumah lansia untuk mengetahui risiko jatuh. Perbaiki bahaya yang sederhana tetapi serius, seperti kabel listrik, barang-barang yang berserakan, karpet, dan pencahayaan yang buruk.

Lakukan modifikasi rumah yang sederhana, seperti menambahkan pegangan tangan di kamar mandi, selotip dua sisi yang kuat untuk mencegah karpet bergerak, pencahayaan yang terang, pegangan tangan kedua di tangga, dan cat antiselip di tangga luar.

Lakukan aktivitas fisik. Ini akan membantu lansia tetap mandiri, karena kekuatan dan rentang geraknya mendapat manfaat dari tetap aktif.

Kegiatan sosial juga baik untuk kesehatan lansia secara keseluruhan.

 

Mitos 5: Tidak perlu berbicara dengan dokter atau anggota keluarga tentang kekhawatiran lansia terhadap risiko jatuh.

FAKTA: Justru lansia perlu memberi tahu tentang kekhawatirannya tersebut, baik kepada dokter maupun anggota keluarganya. Pencegahan jatuh merupakan upaya tim, mulai keluarga, pengasuh, hingga dokter.

Bahkan, sudah menjadi kewajiban anggota keluarga untuk membantu lansia terkasih di rumah dalam upaya mempertahankan mobilitas dan mengurangi risiko jatuh.

TIPS: Jangan ragu untuk membicarakan dengan dokter dan keluarga atau siapa pun yang dapat membantu tentang kekhawatiran lansia akan risiko jatuh.

Ada banyak hal yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko jatuh pada lansia, di antaranya menjaga lingkungan sekitar tetap aman dengan menghilangkan segala hal-hal berbahaya di rumah. (*)

 

Sumber:
NCOA

Foto:
Freepik

 

 

Sahabat Lansia, dunialansia.com bukan merupakan praktik konsultasi medis, diagnosis, ataupun pengobatan. Informasi di situs web ini tidak boleh digunakan sebagai pengganti konsultasi atau saran medis profesional. Bila Sahabat Lansia memiliki masalah kesehatan atau penyakit tertentu atau kebutuhan medis yang spesifik, konsultasikan dengan tenaga medis atau tenaga kesehatan profesional.
Yuk, berbagi artikel ini agar manfaatnya dirasakan oleh banyak orang.