Penuaan yang sukses didefinisikan sebagai hidup lebih lama dengan tetap menjaga kesehatan kognitif dan fisik, keterlibatan sosial, kesejahteraan mental, serta terbebas dari penyakit serius.
Dunialansia.com – Sahabat Lansia, sebuah studi menunjukkan, pola tidur yang stabil berkaitan dengan penuaan yang sukses.
Penuaan yang sukses didefinisikan sebagai hidup lebih lama dengan tetap menjaga kesehatan kognitif dan fisik, keterlibatan sosial, kesejahteraan mental, serta terbebas dari penyakit serius.
Sebuah studi menyelidiki bagaimana pola durasi tidur yang berbeda berhubungan dengan keberhasilan penuaan di kalangan orang Tiongkok berusia setengah baya dan lansia.
Para peneliti mendefinisikan penuaan yang sukses berdasarkan lima kriteria, meliputi:
- tidak adanya penyakit kronis, seperti penyakit jantung, kanker, dan diabetes;
- fungsi fisik yang mandiri untuk aktivitas sehari-hari;
- fungsi kognitif;
- gejala depresi minimal; dan
- kesejahteraan sosial melalui keterlibatan dalam aktivitas sosial seperti acara atau permainan komunitas.
Studi yang dipublikasikan dalam jurnal BMC Public Health ini menekankan, durasi tidur dan konsistensi merupakan faktor penting untuk hasil penuaan yang sehat.
Temuan ini menunjukkan, pola tidur yang lebih lama dan lebih pendek berkaitan dengan kemungkinan yang lebih rendah untuk penuaan yang sukses.
Kelompok dengan pola tidur normal stabil menunjukkan tingkat keberhasilan penuaan tertinggi.
Studi ini menggunakan data yang dikumpulkan melalui survei longitudinal antara tahun 2011 dan 2020, mewakili orang dewasa berusia di atas 45 di seluruh Tiongkok.
Analisis akhir mencakup 3.306 peserta yang bebas penyakit pada awal dan berusia di atas 60 pada tahun 2020—hampir setengahnya adalah perempuan.
Selama sembilan tahun, 81% tidak memiliki penyakit kronis utama, tetapi hanya 13,8% yang memenuhi kriteria untuk penuaan yang sukses.
Total durasi tidur peserta dihitung dengan menggabungkan tidur malam dan tidur siang menggunakan data yang dilaporkan sendiri tentang kebiasaan tidur.
Pola tidur yang dilaporkan pada tahun 2011, 2013, dan 2015 dianalisis untuk memastikan lintasan kebiasaan tidur.
Peneliti mengidentifikasi lima pola tidur, yaitu pendek stabil, meningkat, menurun, panjang stabil, dan normal stabil.
- Kelompok dengan pola tidur normal stabil menunjukkan tingkat keberhasilan penuaan tertinggi, yaitu 18,1%.
- Pola tidur normal stabil dan panjang stabil lebih baik untuk keberhasilan penuaan.
- Pola tidur pendek stabil, meningkat, dan menurun dikaitkan dengan peluang keberhasilan penuaan yang lebih rendah.
- Tidur kurang dari tujuh jam juga ditemukan dapat mengurangi kemungkinan keberhasilan penuaan.
- Variabilitas durasi tidur yang tinggi, memiliki peluang keberhasilan penuaan yang lebih rendah.
Temuan ini konsisten di berbagai kelompok, termasuk kelas berat badan, kebiasaan merokok dan konsumsi alkohol, jenis kelamin, serta usia.
Para peneliti menunjukkan, pola tidur yang konsisten, normal, dan stabil merupakan lintasan yang paling baik untuk penuaan dini yang sukses.
Temuan ini mendukung konsep bahwa konsistensi tidur sama pentingnya dengan durasi untuk hasil penuaan yang positif.
* Kurang tidur kronis dapat meningkatkan hormon stres (seperti kortisol) dan meningkatkan peradangan yang dapat meningkatkan risiko penyakit terkait usia.
* Masalah tidur jangka panjang dapat berkaitan dengan penurunan mental dan kognitif, sarkopenia (kehilangan otot), dan gangguan metabolisme.
* Peningkatan durasi tidur secara bertahap dapat mengindikasikan masalah kesehatan, seperti sleep apnea atau depresi, yang juga memengaruhi penuaan dini yang sukses.
* Kurang tidur yang terus-menerus atau durasi tidur yang semakin lama merupakan hambatan terhadap penuaan yang sukses.
Sumber:
News-Medical (5/11/2024) |
Foto:
Freepik