6 KATEGORI GAYA HIDUP SEHAT Ini Dapat Membantu MENJAGA DAYA INGAT TETAP TAJAM di Usia Tua, Menurut Studi

6 KATEGORI GAYA HIDUP SEHAT Ini Dapat Membantu MENJAGA DAYA INGAT TETAP TAJAM di Usia Tua, Menurut Studi

Sebuah penelitian besar mengungkap, 6 jenis gaya hidup sehat ini dapat membantu menjaga daya ingat tetap tajam di usia tua, termasuk mereka yang memiliki kemungkinan lebih tinggi terkena penyakit Alzheimer lantaran genetik.

Dunialansia.com – Sahabat Lansia, salah satu faktor yang dapat memengaruhi daya ingat adalah gaya hidup. Sebuah penelitian besar mengungkap, 6 jenis gaya hidup sehat ini dapat membantu menjaga daya ingat tetap tajam di usia tua.

Bahkan, mereka yang memiliki kemungkinan lebih tinggi terkena penyakit Alzheimer lantaran DNA mereka, juga dapat melindungi ingatan mereka dengan menjalani gaya hidup yang lebih sehat, para ilmuwan menyimpulkan.

Melansir dari Fortune (26/1/2023), penelitian besar ini dilakukan oleh para ahli saraf dari Cina dan AS selama 10 tahun yang berakhir pada 2019. Mereka memublikasikan temuan tersebut di British Medical Journal.

 

HUBUNGAN ANTARA GAYA HIDUP DAN DAYA INGAT

Penelitian melibatkan 29.072 peserta usia di atas 60 dengan usia rata-rata 72. Mereka berada di 12 provinsi di seluruh Cina dengan pembagian yang merata antara pria dan wanita.

Mereka yang mengalami gangguan kognitif ringan atau demensia, penyakit yang mengancam jiwa, atau gangguan pendengaran atau penglihatan, tidak memenuhi syarat untuk ikut serta.

Para peneliti menggunakan 6 kategori untuk menyelidiki hubungan antara gaya hidup dan daya ingat, yaitu pola makan, olahraga, bersosialisasi, aktivitas kognitif, tidak pernah merokok atau mantan perokok, dan tidak minum alkohol.

Informasi gaya hidup dipantau melalui kuesioner pada awal penelitian dan pada empat pertemuan tindak lanjut, yang masing-masing dilakukan dalam rentang waktu 2—3 tahun.

 

Gaya hidup sehat untuk setiap kategori didefinisikan sebagai:

1.Pola Makan
Asupan harian dari 12 jenis makanan ini diukur, yaitu: buah-buahan, sayuran, ikan, daging, produk susu, garam, minyak, telur, sereal, polong-polongan, kacang-kacangan, dan teh.
Mereka yang mengonsumsi setidaknya tujuh dari 12 jenis makanan per hari dianggap paling sehat.

2.Olahraga
Kelompok tersehat terdiri dari mereka yang melakukan 150 menit olahraga sedang atau 75 menit olahraga berat per minggu.

3.Bersosialisasi
Mereka yang ikut serta dalam kegiatan, seperti rapat, menghadiri pesta, mengunjungi teman atau kerabat, bepergian, dan mengobrol online dua kali atau lebih setiap minggunya dimasukkan ke dalam kelompok tersehat dalam bersosialisasi.

4.Aktivitas Kognitif
Membaca, bermain kartu, bermain mahjong, dan ikut serta dalam permainan lainnya merupakan contoh aktivitas yang—jika dilakukan setidaknya dua kali seminggu—membantu menciptakan gaya hidup sehat.

5.Merokok
Merokok kurang dari 100 batang selama hidup mereka atau telah berhenti merokok setidaknya tiga tahun sebelumnya.

6.Alkohol
Peminum alkohol berisiko rendah didefinisikan sebagai tidak pernah atau sesekali minum alkohol.
Segala bentuk minum alkohol setiap hari—bahkan satu gram alkohol—mendorong peserta keluar dari kategori gaya hidup sehat untuk konsumsi alkohol.

 

MENJALANI GAYA HIDUP SEHAT BERMANFAAT BAGI DAYA INGAT

Berdasarkan jawaban dari para peserta, tim peneliti memilahnya menjadi tiga kelompok, yaitu:

  • BAIK, jika mereka mengikuti 4—6 gaya hidup sehat.
  • SEDANG, jika mereka melakukan 2—3 gaya hidup sehat.
  • TIDAK BAIK, jika mereka tidak melakukan (nol) atau hanya melakukan salah satu gaya hidup sehat.

Selama konsultasi awal dan tindak lanjut dengan para peserta, para peneliti mengukur berbagai aspek fungsi kognitif, termasuk ingatan langsung, ingatan tunda pendek (setelah tiga menit), ingatan tunda panjang (setelah 30 menit), dan pengenalan tunda panjang.

Tes ini melibatkan pembacaan daftar 15 kata benda, kemudian mencoba mengulang sebanyak mungkin kata-kata tersebut.

Para peneliti menyimpulkan, penelitian mereka memberikan bukti kuat bahwa kepatuhan terhadap gaya hidup sehat berkaitan dengan tingkat penurunan daya ingat yang lebih lambat.

Para peneliti menemukan, menjalani gaya hidup sehat bermanfaat bagi daya ingat, bahkan pada mereka yang secara genetik lebih mungkin mengembangkan penyakit Alzheimer.

Namun, para peneliti mencatat beberapa keterbatasan dalam penelitian mereka, termasuk fakta bahwa faktor gaya hidup dilaporkan sendiri sehingga rentan terhadap kesalahan pengukuran.

Para peneliti juga mengatakan, mereka tidak dapat mengetahui apakah gaya hidup sudah mulai berdampak pada memori sebelum partisipan terdaftar dalam penelitian ini.

Setidaknya penelitian ini telah memberikan informasi penting untuk melindungi lansia dari penurunan daya ingat. (*)

 

Foto:
Freepik

 

 

Sahabat Lansia, dunialansia.com bukan merupakan praktik konsultasi medis, diagnosis, ataupun pengobatan. Informasi di situs web ini tidak boleh digunakan sebagai pengganti konsultasi atau saran medis profesional. Bila Sahabat Lansia memiliki masalah kesehatan atau penyakit tertentu atau kebutuhan medis yang spesifik, konsultasikan dengan tenaga medis atau tenaga kesehatan profesional.
Yuk, berbagi artikel ini agar manfaatnya dirasakan oleh banyak orang.