Bubuk protein adalah suplemen makanan yang dibuat dengan mengekstrak protein dari makanan hewani dan nabati. Bubuk protein dapat membantu memenuhi kebutuhan protein harian.
Dunialansia.com – Sahabat Lansia, bubuk protein populer di kalangan atlet dan ahli kebugaran untuk membantu membangun otot dan meningkatkan performa fisik. Namun, banyak juga yang mengandalkan bubuk protein untuk membantu memenuhi kebutuhan protein harian.
Bubuk protein adalah suplemen makanan yang dibuat dengan mengekstrak protein dari makanan hewani dan nabati.
Protein Berbasis Hewani
Bubuk protein paling umum adalah protein whey, yang larut dalam air dan merupakan 20% protein yang ditemukan dalam susu sapi. Protein whey kaya akan asam amino esensial leusin dan mudah dicerna.
Bubuk protein hewani lainnya berasal dari telur, kolagen, dan kasein. Kasein membentuk 80% protein susu sapi lainnya.
Protein Nabati
Suplemen protein nabati, termasuk kacang polong, rami, biji labu, kedelai, ganggang, dan bubuk protein beras.
APA SAJA KELEBIHAN DARI BUBUK PROTEIN?
Banyak orang mengandalkan bubuk protein untuk memenuhi kebutuhan protein harian mereka. Apa saja kelebihan dari suplemen makanan yang satu ini?
# Membantu mencapai/mempertahankan berat badan sehat.
Sebuah tinjauan (2020) di Clinical Nutrition ESPEN menemukan penurunan berat badan dan massa lemak pada orang dewasa yang mengonsumsi suplemen protein whey.
Sebuah tinjauan (2020) di Journal of Obesity & Metabolic Syndrome menemukan bukti, mengonsumsi lebih banyak protein dari jumlah makanan yang direkomendasikan dapat menurunkan berat badan dan memperbaiki komposisi tubuh, tanpa memandang total asupan kalori.
Menurut tinjauan (2022) yang diterbitkan dalam Nutrition, Metabolism & Cardiovascular Diseases, beberapa penelitian menunjukkan efek positif dari suplementasi protein dalam meningkatkan rasa kenyang, yang dapat mendukung tujuan penurunan berat badan.
Ironisnya, jika kita kekurangan berat badan, menambahkan bubuk protein ke dalam makanan dapat membantu menambah berat badan.
Asupan protein yang berlebihan dapat menyebabkan penambahan berat badan karena protein yang tidak dapat digunakan tubuh akan disimpan sebagai cadangan lemak. Jika kita berlatih kekuatan, protein akan membantu membentuk otot, yang juga akan menambah berat badan secara keseluruhan.
# Menstimulasi pertumbuhan otot pada individu yang aktif.
Dalam ulasan (2018) di British Journal of Sports Medicine, orang dewasa yang berlatih angkat beban yang mengonsumsi suplemen protein mengalami peningkatan kekuatan dan ukuran otot yang signifikan hanya dalam waktu enam minggu.
Menurut meta-analisis (2022) dalam Journal of Cachexia, Sarcopenia and Muscle, peningkatan asupan protein dikaitkan dengan akumulasi massa tubuh tanpa lemak yang lebih besar.
Menambahkan bubuk protein ke dalam menu makanan adalah cara mudah untuk meningkatkan asupan protein, yang dapat menghasilkan hasil positif ini, terutama jika kita berolahraga secara teratur.
# Mencegah kehilangan otot.
Lansia mengalami peningkatan kebutuhan protein. Karena penuaan, lansia mungkin mengalami penurunan asupan makanan, berkurangnya aktivitas fisik, dan kehilangan otot.
Kehilangan otot dapat meningkatkan risiko cedera, sebagian karena meningkatkan risiko jatuh. Sebuah tinjauan (2020) di Experimental Gerontology menunjukkan, protein whey mencegah risiko jatuh dan kehilangan otot pada lansia.
# Mendukung tekanan darah yang sehat.
Hasil tinjauan literatur (2023) di Nutrition, Metabolism, & Cardiovascular Diseases menunjukkan, teratur mengonsumsi bubuk protein whey secara signifikan dapat menurunkan tekanan darah sistolik.
# Serbaguna dan mudah dikonsumsi.
Bubuk protein tersedia dalam berbagai jenis dan rasa. Secara jenis, ada yang hewani dan nabati. Secara rasa, dari rasa buah, cokelat, hingga tanpa rasa.
Suplemen protein ini mudah dicampurkan ke dalam berbagai jenis makanan. Cocok untuk smoothie, sup, minuman, kue, granola bar, sereal panas, dan adonan pancake.
Cara paling populer adalah mencampurkan bubuk protein ke dalam shake atau smoothie, sehingga membuatnya mudah dikonsumsi saat bepergian.
Sahabat Lansia, di balik kelebihannya, bubuk protein juga memiliki kekurangan. Apa saja kekurangan bubuk protein? Yuk, cari tahu di sini. (*)
Sumber: EatingWell (7/6/2024; 11/7/2024)
Foto: Freepik