Menjaga kesehatan otak sangat penting. Beberapa makanan dan minuman mengandung antioksidan dan nutrisi lain yang membantu melindungi otak dan mendukung daya ingat.
Dunialansia.com – Sahabat Lansia, menjaga kesehatan otak sangat penting, terlebih seiring usia yang menua. Salah satunya dengan mengonsumsi makanan dan minuman terbaik untuk otak.
Beberapa makanan dan minuman, seperti telah dipaparkan pada artikel sebelumnya, memiliki antioksidan dan nutrisi lain yang membantu melindungi otak dari kerusakan, mendukung daya ingat, meningkatkan mood, dan mendukung perkembangan otak.
Apalagi makanan dan minuman lainnya? Berikut lanjutannya, seperti dilansir Heathline (13/3/2024).
-
BIJI LABU
Biji labu mengandung antioksidan yang dapat melindungi tubuh dan otak dari kerusakan akibat radikal bebas.
Biji labu juga merupakan sumber nutrisi lain yang penting untuk kesehatan otak, seperti:
- Seng: Penting untuk sinyal saraf. Kekurangan seng telah dikaitkan dengan banyak kondisi neurologis, termasuk penyakit Alzheimer, depresi, dan penyakit Parkinson.
- Magnesium: Penting untuk pembelajaran dan daya ingat. Kadar magnesium yang rendah dikaitkan dengan banyak penyakit neurologis, termasuk migrain, depresi, dan epilepsi.
- Tembaga: Untuk membantu mengontrol sinyal saraf. Ketidakseimbangan kadar tembaga dapat meningkatkan risiko gangguan neurodegeneratif, seperti Alzheimer.
- Zat Besi: Defisiensi zat besi sering kali ditandai dengan kabut otak dan gangguan fungsi otak.
Meski penelitian berfokus terutama pada mikronutrien tersebut daripada biji labu itu sendiri, kita masih mungkin mendapatkan manfaat dari mengonsumsi biji labu lantaran kandungan mikronutriennya yang kaya ini.
8. TEH HIJAU
Selain mengandung kafein yang memiliki efek positif pada otak, teh hijau juga mengandung komponen lain yang mendukung kesehatan otak, yaitu L-theanine.
L-theanine merupakan asam amino yang dapat melewati sawar darah otak dan meningkatkan aktivitas neurotransmiter GABA, yang membantu mengurangi kecemasan dan membuat kita merasa lebih rileks.
Sebuah ulasan menemukan, L-theanine dalam teh hijau dapat membantu kita rileks dengan melawan efek stimulasi kafein.
Teh hijau juga kaya akan polifenol dan antioksidan yang dapat melindungi otak dari penurunan mental dan mengurangi risiko penyakit neurodegeneratif.
-
JERUK
Kita bisa mendapatkan hampir semua vitamin C yang kita butuhkan setiap hari dengan mengonsumsi satu buah jeruk ukuran sedang. Mengonsumsi jeruk dan makanan lain yang tinggi vitamin C dapat membantu mencegah penurunan mental.
Menurut sebuah penelitian, memiliki kadar vitamin C yang lebih tinggi dalam darah dikaitkan dengan peningkatan dalam tugas yang melibatkan fokus, memori, perhatian, dan kecepatan pengambilan keputusan.
Vitamin C merupakan antioksidan kuat yang membantu mengurangi radikal bebas yang dapat merusak sel-sel otak. Vitamin C juga mendukung kesehatan otak seiring bertambahnya usia dan dapat melindungi dari kondisi, seperti depresi berat, kecemasan, skizofrenia, dan penyakit Alzheimer.
Selain jeruk, kita juga bisa mendapatkan vitamin C dalam jumlah tinggi dari makanan lain, seperti paprika, jambu biji, kiwi, tomat, dan stroberi.
10. KUNYIT
Kurkumin, bahan aktif dalam kunyit, terbukti mampu melewati sawar darah otak, artinya bisa langsung masuk ke otak. Ini adalah senyawa antioksidan dan anti-inflamasi kuat yang dapat memberikan manfaat berikut:
Senyawa antioksidan dan anti-inflamasi yang kuat ini bermanfaat untuk:
- Membantu meningkatkan daya ingat penderita Alzheimer, juga dapat membantu membersihkan plak amiloid yang terjadi pada penyakit Alzheimer.
- Meningkatkan suasana hati dan meredakan depresi. Sebuah ulasan menunjukkan, kurkumin dapat memperbaiki gejala depresi dan kecemasan bila digunakan bersamaan dengan pengobatan standar pada orang yang didiagnosis depresi.
- Membantu pertumbuhan sel-sel otak baru. Ini dapat membantu menunda penurunan mental terkait usia, tetapi diperlukan lebih banyak penelitian lagi.
Sebagian besar penelitian menggunakan suplemen kurkumin konsentrasi tinggi dalam dosis berkisar antara 500–2.000 mg setiap hari, lebih banyak kurkumin daripada yang dikonsumsi kebanyakan orang saat menggunakan kunyit sebagai bumbu. Ini karena kunyit hanya mengandung sekitar 3—6 persen kurkumin.
-
TELUR
Telur merupakan sumber kolin—mikronutrien penting yang digunakan tubuh untuk membuat asetilkolin, neurotransmiter yang membantu mengatur suasana hati dan memori.
Kita harus mendapatkan kolin dari makanan untuk mendapatkan jumlah yang diperlukan. Asupan yang lebih tinggi terkait dengan memori dan fungsi mental yang lebih baik.
Asupan kolin yang cukup adalah 425 mg per hari untuk sebagian besar wanita dan 550 mg per hari untuk pria. Satu butir telur mengandung 147 mg kolin.
Telur juga sumber vitamin B—membantu memperlambat perkembangan penurunan mental pada lansia dengan menurunkan kadar homosistein, asam amino yang berkaitan dengan demensia dan penyakit Alzheimer.
Kekurangan dua jenis vitamin B, yaitu folat dan B12, berkaitan dengan depresi.
Defisiensi folat sering terjadi pada lansia yang menderita demensia. Penelitian menunjukkan, suplemen asam folat dapat membantu meminimalkan penurunan mental terkait usia.
Vitamin B12 terlibat dalam sintesis bahan kimia otak dan mengatur kadar gula di otak.
Hanya ada sedikit penelitian langsung mengenai hubungan antara makan telur dan kesehatan otak. Namun, penelitian mendukung manfaat nutrisi spesifik dalam telur untuk meningkatkan fungsi otak.
Sahabat Lansia, kita dapat memasukkan aneka makanan dan minuman ini ke dalam menu harian kita untuk membantu mendukung kesehatan dan fungsi otak, termasuk meningkatkan daya ingat. (*)
Baca Juga: Hewan Penelitian Bantu Lindungi Otak Lansia Seiring Bertambahnya Usia
Baca Juga: Pola Makan Nabati Untuk Jantung dan Otak Yang Sehat
Foto: Freepik