MAKANAN TINGGI GULA BIKIN KULIT MENUA LEBIH CEPAT. MASIH ADA LAGI MAKANAN LAINNYA YANG HARUS DIBATASI AGAR AWET MUDA

MAKANAN TINGGI GULA BIKIN KULIT MENUA LEBIH CEPAT. MASIH ADA LAGI MAKANAN LAINNYA YANG HARUS DIBATASI AGAR AWET MUDA

Makanan yang membuat kulit menua lebih cepat cenderung memiliki beberapa kesamaan, yaitu: menyebabkan peradangan, kurang serat dan antioksidan, juga sering kali berasal dari sumber hewani. Makanan apa sajakah itu?

Dunialansia.com –Sahabat Lansia, apa yang kita makan dan minum akan memengaruhi kesehatan kulit. Dan, penuaan paling nyata terlihat pada kulit. Salah satu yang bikin kulit menua lebih cepat adalah pola makan tinggi gula. Masih ada lagi makanan lainnya yang harus dibatasi agar bisa awet muda.

Mengapa makanan dapat membuat kulit menua lebih cepat?

Menurut ahli, makanan yang membuat kulit menua lebih cepat cenderung memiliki beberapa kesamaan, yaitu: sangat menyebabkan peradangan, kurang  serat dan antioksidan, juga sering kali berasal dari sumber hewani.

Mengonsumsi makanan inflamasi meningkatkan penanda peradangan di tubuh. Penanda ini memperpendek struktur DNA kecil yang disebut telomer—ditemukan di ujung kromosom. Hal ini secara signifikan menyebabkan kulit menua lebih cepat.

Selain itu, kurang mengonsumsi makanan nabati yang mengandung antioksidan tinggi (seperti buah-buahan dan sayuran) juga dapat meningkatkan penuaan kulit.

Antioksidan melindungi tubuh dari radikal bebas berbahaya. Tanpa antioksidan, radikal bebas dapat meningkatkan dan menyebarkan peradangan ke seluruh tubuh, sehingga membuat sel-sel kulit sehat menua lebih cepat.

Gula olahan yang ditemukan dalam makanan kemasan—seperti soda, manisan, dan permen batangan—memicu peradangan.

Sebuah studi dermatologi (2010) juga menemukan, gula menua kulit dengan menyebabkan ikatan silang serat kolagen. Artinya, hal ini menyebabkan kerutan serta membuat kulit kita lebih kering dan kurang elastis.

Selain makanan tinggi gula, berikut ini makanan lainnya yang harus dibatasi untuk mengurangi risiko penuaan kulit.

# PRODUK SUSU

Beberapa produk susu mengandung lemak jenuh yang tinggi dan lemak trans yang berbahaya. Keduanya bersifat inflamasi dan memicu penuaan kulit.

Penelitian menunjukkan, pola makan standar orang Barat yang terdiri dari daging dan produk susu—mengandung kolesterol tetapi tidak mengandung serat—menyebabkan peradangan dan kulit menua lebih cepat.

Produk susu juga bisa menjadi masalah jika kita tidak tahu mengapa kita terus berjerawat. Kasein protein susu memicu peradangan dan menyumbat pori-pori, yang menyebabkan jerawat dan kondisi kulit lainnya yang dapat mempercepat laju penuaan sel kulit kita

# MAKANAN GORENGAN

Makanan yang digoreng dengan minyak panas akan melepaskan radikal bebas yang merusak kulit dan menyebabkan kulit kehilangan elastisitasnya dengan cepat.

Lebih buruk lagi, makanan gorengan mengandung lemak trans dan lemak terhidrogenasi yang berbahaya, yang mengurangi fluiditas sel, membebani hati, dan meningkatkan peradangan.

Oleh karena itu, batasi konsumsi makanan gorengan. Jika memungkinkan, cobalah cara lain untuk memasak makanan, seperti memanggang, merebus dan mengukus.

Baca Label Makanan

Selain meningkatkan kolesterol LDL (jahat) dan risiko penyakit jantung, lemak trans juga dapat berdampak buruk bagi kulit karena lemak trans meningkatkan peradangan. Lemak trans sering ditemukan pada makanan yang digoreng, dikemas, dan diproses.

Bacalah label makanan yang bertuliskan “0 gram (g) lemak trans”, karena makanan tersebut masih bisa mengandung di bawah 0,5 g lemak buatan. Selain itu, hindari atau batasi produk yang mencantumkan minyak terhidrogenasi parsial pada label bahannya.

 

# DAGING OLAHAN & DAGING MERAH

* Daging Olahan

Daging olahan sarat dengan natrium, yang dapat menyebabkan bengkak. Daging olahan juga mengandung pengawet (nitrat) yang memicu peradangan. Selain itu, daging olahan menghabiskan vitamin C, yang penting untuk produksi kolagen dan kesehatan kulit.

* Daging Merah

Daging merah berlemak, termasuk daging sapi, babi, dan domba, menghasilkan radikal bebas yang dapat menyebabkan kerusakan sel. Kerusakan ini dapat memengaruhi kemampuan kulit untuk melindungi dirinya sendiri dan menghasilkan kolagen.

Pertimbangkan untuk membatasi seberapa sering mengonsumsi daging merah dan memilih daging tanpa lemak atau unggas tanpa kulit.

Waspadai Arang Hitam Pada Daging Panggang

Arang hitam pada daging bakar/panggang mengandung hidrokarbon pro-inflamasi—senyawa yang meningkatkan peradangan—yang dapat merusak kolagen.

Untuk menghindari kemungkinan efek penuaan, pastikan mengikis bagian berwarna hitam itu dan membersihkan pemanggang setelahnya agar tidak mencemari makanan berikutnya.

 

# KARBOHIDRAT OLAHAN

Contoh karbohidrat olahan yang sangat diproses adalah roti putih kemasan, donat, kue kering, biskuit, keripik, dan makanan “instan”.

Makanan cepat saji ini memicu peradangan, tidak memiliki nilai gizi, dan mengandung sedikit atau bahkan tidak ada serat.

Meningkatkan serat dapat meningkatkan produksi bakteri usus yang menguntungkan, yang dapat bermanfaat bagi seluruh sistem tubuh dan menghasilkan kulit yang lebih sehat.

# MAKANAN TINGGI GARAM

Kelebihan garam dapat memengaruhi jumlah air yang diserap oleh organ-organ tubuh, sehingga menyebabkan dehidrasi. Akibatnya, organ-organ tubuh yang dehidrasi akan mencari sumber air alternatif dan itu berarti menyerap air dari kulit.

Kulit pun mengalami dehidrasi yang dapat memengaruhi kadar kolagen—protein dalam tubuh yang membantu kulit untuk mempertahankan penampilan awet muda dan kenyal. Akibatnya, kulit mengalami penuaan dini. (*)

Sumber:
Health (2024)
The Healthy (2023)
Foto:
Freepik

 

 

Sahabat Lansia, situs dunialansia.com bukan merupakan praktik konsultasi medis, diagnosis, ataupun pengobatan. Informasi di situs ini tidak boleh digunakan sebagai pengganti konsultasi atau saran medis profesional. Bila Sahabat Lansia memiliki masalah kesehatan atau penyakit tertentu atau kebutuhan medis yang spesifik, konsultasikan dengan tenaga medis atau tenaga kesehatan profesional.
Yuk, berbagi artikel ini agar manfaatnya dirasakan oleh banyak orang.