PENURUNAN BERAT BADAN YANG TIDAK DISENGAJA TERKAIT DENGAN RISIKO KEMATIAN DINI

PENURUNAN BERAT BADAN YANG TIDAK DISENGAJA TERKAIT DENGAN RISIKO KEMATIAN DINI

Menurut penelitian, lansia yang sehat dan mengalami penurunan berat badan yang tidak disengaja dapat meninggal lebih cepat. Penurunan berat badan yang tidak disengaja dapat menjadi tanda ada masalah yang mendasarinya.

Dunialansia.com – Sahabat Lansia, meski umum terjadi, penurunan berat badan yang tidak disengaja pada lansia perlu diwaspadai. Menurut penelitian, penurunan berat badan (BB) yang tidak disengaja terkait dengan risiko kematian dini.

Penelitian yang diterbitkan di JAMA Network Open (10/04/2023) ini meneliti hubungan antara perubahan BB dan umur panjang di antara lansia yang sehat. Penelitian melibatkan 16.703 orang berusia 70 ke atas di Australia dan 2.411 orang berusia 65 ke atas di Amerika Serikat.

Tak satu pun dari peserta memiliki kondisi yang dapat menyebabkan kematian dini pada lansia. Misalnya, penyakit kardiovaskular, demensia, cacat fisik, ataupun penyakit kronis yang dapat menyebabkan kematian dalam waktu dekat.

Selama periode tindak lanjut rata-rata 4,4 tahun, sebanyak 1.256 lansia meninggal.

  • Penurunan BB setidaknya 5 persen berkaitan dengan risiko kematian 33 persen lebih tinggi pada pria dan 26 persen lebih tinggi pada wanita.
  • Penurunan BB setidaknya 10 persen berkaitan dengan risiko kematian hampir tiga kali lipat untuk pria dan risiko kematian lebih dari dua kali lipat untuk wanita.

“Penting bagi orang lanjut usia untuk menyadari bahwa penurunan berat badan hanya sebesar 5 persen saja, terutama jika tidak ada penyakit yang nyata, dapat secara signifikan meningkatkan risiko kematian,” kata penulis utama studi ini, Sultana Monira Hussain, MBBS, PhD, MPH, peneliti senior pada School of Public Health and Preventive Medicine di Monash University, Melbourne, Australia.

MENGAPA PENURUNAN BERAT BADAN YANG TIDAK DISENGAJA TERKAIT DENGAN KEMATIAN DINI?

Ketika para peneliti mengamati beberapa penyebab umum kematian di kalangan lansia, mereka menemukan, penurunan BB terkait dengan peningkatan angka kematian akibat penyakit kardiovaskular dan kanker.

Sebagai contoh, penurunan BB minimal 10 persen terkait dengan risiko kematian akibat kanker lebih dari tiga kali lipat pada pria dan risiko hampir tiga kali lipat pada wanita. Juga, risiko kematian akibat penyakit kardiovaskular lebih dari tiga kali lipat pada pria dan risiko hampir dua kali lipat pada wanita.

Penelitian ini bukanlah eksperimen terkontrol yang dirancang untuk membuktikan apakah atau bagaimana penurunan BB dapat secara langsung menyebabkan peningkatan risiko kematian dini.

Salah satu keterbatasan penelitian ini, para peneliti tidak memiliki data tentang alasan orang kehilangan BB, meskipun tim peneliti mencatat bahwa operasi penurunan BB—penyebab utama kehilangan BB sebesar ini pada individu yang lebih muda—jarang dilakukan pada lansia.

Selain itu, peneliti juga tidak memiliki data mengenai perubahan apa pun dalam tingkat aktivitas fisik yang mungkin berdampak pada BB dan kesehatan secara keseluruhan selama masa penelitian.

PENURUNAN BERAT BADAN YANG TIDAK DISENGAJA DAPAT MENJADI TANDA ADANYA MASALAH

Menurut Bellal Joseph, MD, ada banyak kemungkinan alasan penurunan BB dapat mengindikasikan adanya masalah medis yang perlu diatasi. Profesor bedah pada University of Arizona College of Medicine di Tuscon ini, tidak terlibat dalam penelitian tersebut.

Masalah yang mendasari penurunan BB yang tidak disengaja dapat meliputi:

  • malnutrisi (kekurangan gizi), yang dapat menyebabkan kelemahan fisik, kesulitan dalam mobilitas, kelelahan, serta peningkatan risiko infeksi dan penyakit kronis.
  • kelemahan, sindrom yang disebabkan oleh penipisan cadangan fisiologis terkait usia, yang mengarah pada peningkatan risiko jatuh, kecacatan, dan kematian karena meningkatnya kerentanan terhadap stres.
  • hilangnya massa otot, yang mengurangi kekuatan tubuh dan meningkatkan kelemahan pada lansia.
  • depresi, kecemasan, atau masalah kesehatan mental lainnya.

“Jika tidak ditangani, semua ini dapat menyebabkan penurunan fisik lebih lanjut dan bahkan kematian dini,” kata Joseph.

Oleh karena itu, penting untuk berkonsultasi dengan dokter guna menentukan penyebab penurunan BB dan mengambil langkah-langkah untuk mengatasi masalah yang mendasarinya, sekalipun lansia tampak sehat dan tidak memiliki kondisi medis kronis. (*)

Sumber:
Everyday Health
Foto:
Freepik

 

 

Sahabat Lansia, situs dunialansia.com bukan merupakan praktik konsultasi medis, diagnosis, ataupun pengobatan. Informasi di situs ini tidak boleh digunakan sebagai pengganti konsultasi atau saran medis profesional. Bila Sahabat Lansia memiliki masalah kesehatan atau penyakit tertentu atau kebutuhan medis yang spesifik, konsultasikan dengan tenaga medis atau tenaga kesehatan profesional.
Yuk, berbagi artikel ini agar manfaatnya dirasakan oleh banyak orang.