Lansia memiliki risiko dan tingkat efek samping yang lebih tinggi terhadap penggunaan obat bebas. Tubuh kita menjadi lebih sensitif terhadap obat seiring berjalannya waktu. Cermati kandungan obat bebas agar tak terjadi overdosis.
Dunialansia.com – Sahabat Lansia, tubuh kita menjadi lebih sensitif terhadap obat seiring berjalannya waktu. Itu sebab, lansia memiliki risiko dan tingkat efek samping yang lebih tinggi terhadap penggunaan obat bebas. Lansia agar mewaspadai penggunaan obat bebas.
MengutipVerywell Health (08/01/2024), sebuah tinjauan terbaru terhadap lebih dari dua lusin penelitian menemukan, lansia 60 tahun ke atas—dibandingkan dengan orang dewasa muda—lebih bergantung pada obat-obatan yang dijual bebas, sering kali tanpa menyadari obat-obatan tersebut memiliki risiko kesehatan dan efek samping.
Alasan Lansia Mengandalkan Obat Bebas
Menurut tinjauan yang diterbitkan dalam jurnal Cureus (2023) ini, lansia mengandalkan obat bebas (OTC/over–the–counter) karena sejumlah alasan:
- Mereka telah menggunakan obat tersebut sebelumnya dan memercayai produk yang mereka kenal.
- Tidak perlu pergi ke dokter untuk mendapatkan resep.
- Obat bebas sering kali lebih terjangkau daripada obat resep.
- Obat-obatan tersebut sering direkomendasikan oleh dokter, teman, dan keluarga.
Adapun alasan kesehatan paling umum untuk mengonsumsi obat bebas adalah sakit kepala, sakit perut, batuk, nyeri sendi, dan demam.
Untuk penyakit, yang nomor satu disebutkan oleh para peserta adalah sakit kepala dan obat tanpa resep yang paling umum digunakan adalah obat pereda nyeri.
Para peneliti juga menemukan, lansia—dibandingkan dengan orang yang lebih muda—lebih mungkin mengalami respons negatif terhadap obat. Hal ini dapat menimbulkan masalah jika dan ketika mereka memerlukan perawatan untuk reaksi tersebut.
Pasalnya, seperti diungkap dalam seminar FDA (2013) tentang obat bebas dan lansia, meskipun 86% orang mengatakan mereka secara rutin menggunakan obat bebas, hanya sekitar setengahnya yang memberi tahu dokter mereka.
Mengapa Lansia Lebih Sensitif Terhadap Efek Obat?
Tubuh kita menangani obat secara berbeda seiring bertambahnya usia. Bagi sebagian orang, hal ini berarti penurunan fungsi ginjal dan hati, yang dapat memperlambat kecepatan obat keluar dari tubuh. Hasilnya adalah meningkatnya efek samping.
Secara umum, lansia lebih sensitif terhadap efek obat, baik maupun buruk. Artinya, sering kali dosis yang lebih rendah akan efektif untuk lansia dan mereka memiliki kemungkinan lebih besar untuk mengalami efek samping.
Hati-Hati, Dapat Terjadi Penyalahgunaan Obat Yang Tidak Disengaja
Obat bebas dibedakan dari obat resep hanya karena obat bebas didefinisikan sebagai obat yang aman dan efektif untuk digunakan oleh masyarakat tanpa resep dokter. Obat-obatan tersebut tidak kalah ampuhnya atau secara inheren lebih aman daripada obat resep.
Penyalahgunaan obat bebas yang tidak disengaja mungkin saja terjadi pada lansia. Pasalnya, produk yang dipasarkan lebih ditujukan untuk meredakan gejala dan bukan bahan aktifnya.
Orang mungkin tidak menyadari bahwa dua obat bebas—misalnya, satu untuk batuk dan satu lagi untuk hidung tersumbat—mengandung bahan aktif yang sama. Jika mereka menggunakan dua produk, mereka berisiko mengalami overdosis yang tidak disengaja.
Pendidikan konsumen dan keterlibatan lebih banyak dari dokter dan apoteker dalam konsultasi obat bebas, sangat dibutuhkan. Juga, pengemasan yang lebih baik dari produk itu sendiri.
Sahabat Lansia, meskipun obat bebas tergolong aman, kita sebaiknya berkonsultasi lebih dahulu dengan dokter sebelum menggunakannya. Lansia agar mewaspadai penggunaan obat bebas. (*)
Sumber:
Verywell Health
Foto:
Freepik