MEMILIH OBAT PENGHILANG NYERI UNTUK LANSIA

MEMILIH OBAT PENGHILANG NYERI UNTUK LANSIA

Pilih yang sesuai dengan kesehatan tubuh, cermati dampaknya.

Sobat Muda Peduli Lansia, keluhan nyeri tergolong yang banyak dilontarkan oleh lansia. Ada banyak penyebabnya, menderita sakit tertentu (seperti rematik, osteoarthritis, dll), pemulihan dari operasi, sedang melakukan terapi fisik, dan lain-lain. Umumnya untuk menghilangkan rasa sakit atau nyeri tersebut, dengan menggunakan obat penghilang rasa sakit yang bisa dibeli bebas. Penggunaan obat yang dibeli bebas memang praktis, bisa langsung membeli di toko obat, bahkan di warung kecil sekalipun.

Namun, penggunaan obat bebas, ada banyak hal yang wajib dicermati. Apakah berdampak atau tidak terhadap kesehatan pribadi. Apalagi lansia, umumnya kondisi fisiknya sudah banyak mengalami penurunan karena faktor usia. Karenanya, beberapa obat penghilang rasa nyeri dapat berdampak pada kesehatan lansia. Untuk itu, penting mengetahui ragam obat penghilang rasa sakit atau nyeri yang banyak beredar. Agar saat membeli obat bebas, dapat memilih obat yang tepat. Alangkah baiknya, bila menderita sakit tertentu, melakukan konsultasi terlebih dahulu dengan dokter atau tenaga kesehatan.

Berikut beberapa  tip dalam memilih obat penghilang rasa nyeri untuk lansia.

  1. Parasetamol (asetaminofen) tergolong obat yang paling aman.

Tergolong obat yang dijual bebas dan mudah didapat. Namun, lansia tidak boleh mengonsumsi lebih dari 3000 mg asetaminofen dalam satu hari. Dalam dosis tinggi, asetaminophen dapat menyebabkan kerusakan hati yang serius.

Lansia dengan riwayat penyalahgunaan alkohol atau penyakit hati kronis memiliki batas harian penggunaan yang lebih rendah lagi. Untuk itu, penting konsultasi dengan dokter untuk mengetahui jumlah harian yang aman.

  1. Hindari obat-obatan yang tergolong NSAID (Non – Steroid Anti Inflammatory Drug)

Tergolong turunan asam propionat yang merupakan salah satu unsur penting obat dasar dalam dunia farmasi. Ibuprofen dan naproxen termasuk obat penghilang nyeri yang tergolong NSAID. Lansia perlu berhati-hati dalam menggunakan obat-obatan jenis ini karena efek sampingnya dapat membahayakan kesehatan lansia.

Efek samping yang serius dan fatal dari NSAID meliputi:

  • Risiko pendarahan di perut, usus kecil, atau usus besar. Lansia yang mengonsumsi aspirin setiap hari atau pengencer darah berada pada risiko yang sangat tinggi.
  • Menyebabkan sakit perut atau penyakit tukak lambung.
  • Penurunan fungsi ginjal – masalah besar bagi manula yang sudah mengalami penurunan fungsi ginjal kronis.
  1. Hindari aspirin.

Aspirin tergolong obat bebas. Kebanyakan digunakan dokter untuk mengurangi serangan jantung dan stroke. Namun, penggunaan aspirin dibatasi karena dapat meningkatkan risiko pendarahan internal. Itu sebabnya tidak direkomendasikan lagi sebagai pereda nyeri untuk lansia.

  1. Ketika membutuhkan penghilang nyeri lebih banyak.

Jika asetaminofen tidak cukup untuk meredakan nyeri kronis lansia, bicarakan dengan dokter untuk mencari tahu alternatifnya. Pastikan untuk memahami risiko vs manfaat obat yang berbeda. Selain itu, jangan lupa untuk mengeksplorasi pilihan non-obat seperti terapi fisik, terapi perilaku kognitif, dan perawatan lainnya.

 

Sumber: dailycaring.com

Sumber foto : freepik.com

Yuk, berbagi artikel ini agar manfaatnya dirasakan oleh banyak orang.